Monday, May 4, 2020

AS-China Memanas Lagi, Rupiah Tertekan Dekati 15 Ribu per Dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURES  - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tertekan pada perdagangan awal pekan ini. Rupiah bergerak melemah mendekati 15.000 setelah sebelumnya menguat ke 14.881 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, Senin (4/5/2020), rupiah dibuka di angka 14.960 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.881 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus bergerak melemah ke 14.995 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.960 per dolar AS hingga 14.997 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 8,14 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 15.073 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan di akhir April yang ada di angka 15.157 per dolar AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen negatif kelihatannya membayangi pergerakan pasar keuangan hari ini.
"Pasar khawatir dengan pelonggaran karantina wilayah di beberapa negara akan menimbulkan kasus Corona gelombang kedua," ujar Ariston dikutip dari Antara, Senin (4/5/2020).
Selain itu, pasar juga mengkhawatirkan ketegangan hubungan antara AS dan China belakangan ini, karena provokasi AS akan memicu perang dagang lagi antar kedua negara.
Pasar juga mengantisipasi buruknya data-data ekonomi di AS dan di negara-negara pandemi lainnya yang akan dirilis pekan ini, seperti data tenaga kerja, data indeks aktivitas sektor jasa dan manufaktur, neraca perdagangan, dan data lainnya.
"Rupiah mungkin bisa melemah mengikuti sentimen negatif tersebut," kata Ariston.
Ariston memperkirakan rupiah hari ini akan berpotensi tertekan menuju level Rp15.000 per dolar AS dan level dukungan di Rp14.800 per dolar AS.
Pada akhir pekan lalu (30/4), rupiah ditutup menguat signifikan 413 poin atau 2,7 persen menjadi Rp14.882 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.295 per dolar AS.

BACA JUGA : 

INI ALASAN PEMERINTAH TAK KUNJUNG TURUNKAN HARGA BBM

Thursday, April 30, 2020

Waspada, Malware PhantomLance Susupi Google Play Store

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Peneliti dari perusahaan keamanan Kaspersky baru saja mengungkap keberadaan malware berbahaya di Google Play Store, yakni PhantomLance.
Laporan tersebut juga menyebutkan, malware ini tampaknya telah bersembunyi di toko aplikasi Google tersebut sejak lama.
Adapun lusinan aplikasi jahat yang terinfeksi malware itu disebarkan via Play Store dan toko alternatif lain, seperti APKpure dan APKCombo.
Dalam aksinya, pelaku kejahatan dapat menggunakan aplikasi malware ini untuk memata-matai kegiatan dan mencuri data korbannya.
Dikutip dari laporan Kaspersky, Kamis (30/4/2020), malware ini telah menyusup ke Google Play Store selama lebih dari 4 tahun.
Adapun berdasarkan dugaan tim peneliti keamanan, aplikasi jahat yang ternfeksi malware ini dibuat oleh tim OceanLotus Advanced Persistent Threat (APT) yang berbasis di Vietnam.
Lebih lanjut, Kaspersky juga mengumumkan sejumlah negara yang menjadi target penyebaran malware ini.
Kebanyakan, negara-negara korbannya malware ini meliputi Vietnam, Bangladesh, Indonesia, dan India, dan mengumpulkan data lokasi, log panggilan dan kontak.
Tak hanya itu, pelaku juga dapat hingga memantau aktivitas SMS, dan membaca versi OS ponsel, model dan daftar aplikasi yang diinstal.
"PhantomLance telah menginvasi Play Store lebih dari lima tahun dan mampu mem-bypassfilter keamanan di toko aplikasi Google dengan cara canggih," kata Alexey Firsh, salah satu peneliti Kaspersky.
Menurut laporan, "pelaku dapat mengunduh dan mengaktifkan kode berbahaya di aplikasi, dan menyesuaikannya dengan perangkat korban, seperti versi Android dan aplikasi yang diinstal."
"Dencan cara ini, pelaku dapat menghindari kondisi aplikasi overload dengan fitur yang tidak perlu dan pada saat yang sama mengumpulkan informasi yang diinginkan," ujarnya.
(Ysl/Isk)

Wednesday, April 29, 2020

Aplikasi Email di iOS Gampang Dibobol?

PT KONTAK PERKASA -  Aplikasi email pada perangkat Apple yang menjalankan sistem operasiiOS dikabarkan mudah dibobol hacker. Apple pun langsung angkat bicara untuk menanggapi isu tersebut.
Mengutip laman The Verge yang dilansir Merdeka.com, Apple menyebut pihaknya tidak menemukan bukti adanya kerentanan yang merugikan pelanggan.
Bahkan Apple meragukan bahwa masalah ini sebenarnya mampu menembus proteksi keamanan perangkatnya atau tidak.
Tanggapan Apple tentu bertentangan dengan temuan peneliti keamanan ZecOps yang menyebut bahwa aplikasi email ini telah dieksploitasi, hanya dengan mengirimkan email ke korban.
ZecOps sendiri punya "kepercayaan tinggi" bahwa kerentangan ini telah dieksploitasi dengan luas oleh operator yang sangat berpengalaman.
Apple sendiri mengatakan bahwa kerentanan yang diklaim sudah ada sejak iOS 6, memang ada namun tidak menimbulkan risiko langsung bagi penggunanya.
Meski demikian, Apple akan langsung menanganinya dalam pembaruan software yang akan datang. ZecOps sendiri menyebut bahwa masalah ini sudah tidak ada di Apple Mail terbaru versi beta.
Klaim dari ZecOps juga banyak dipertanyakan, mengingat firma keamanan ini mengatakan kerentanan itu banyak dieksploitasi. Beberapa nama di industri keamanan siber seperti Project Zero dari Google, meragukan keabsahan tuduhan tersebut.
Reporter: Indra Cahya
Sumber: Merdeka.com

Tuesday, April 28, 2020

Virus Corona Covid-19 Bisa Hidup Lama di Udara

Virus corona yang merupakan penyebab pandemi Covid-19 bisa menular lewat percikan cairan dari hidung atau mulut ketika mengidapnya bersin, batuk, dan berbicara.
Virus ini juga bisa menular lewat benda-benda yang terkontaminasi. Studi terbaru mengungkapkan, virus corona bisa hidup dalam jangka waktu lama di udara.
Mengutip laman Ubergizmo, Selasa (28/4/2020), menurut para peneliti dari Universitas Wuhan,virus corona dapat terus bertahan lama di udara, terutama di ruang yang ramai.
Ini berarti, jika orang yang terinfeksi batuk atau bersin di ruang publik seperti mal, virus coronadapat terus berlama-lama di area itu, bahkan setelah orang tersebut pergi.
Temuan ini terungkap setelah para peneliti menciptakan perangkap aerosol di dalam dan sekitar dua rumah sakit yang berbasis di Wuhan.
Mereka menemukan bukti bahwa virus corona tetap ada di udara dalam ruang pasien,supermarket, bangunan tempat tinggal, toilet, dan terutama konsentrasi tinggi di mana barang-barang medis terlepas dari pelindungnya.
Namun, jika kamu terpaksa harus berada di ruang publik, usahakan untuk menjaga kebersihan diri dengan mencuci tangan dengan sabun. Setidaknya hingga vaksin dan obat Covid-19 ditemukan.
Sebelumnya, ditemukan bahwa virus corona dapat terus berlama-lama di permukaan selama berminggu-minggu.
(Isk/Why)
BACA JUGA : 

TIPS JUALAN JITU, JANGAN TERGANTUNG PADA MARKETPLACE

Monday, April 27, 2020

Pembatasan di WhatsApp Turunkan Forward Pesan hingga 70 Persen

KONTAK PERKASA FUTURES - WhatsApp telah memberlakukan kebijakan pembatasan forward(meneruskan) pesan satu kali saja untuk menekan angka penyebaran pesan hoaks terkait pandemi Covid-19.
Perusahaan mengklaim kebijakan yang berlaku sejak tiga pekan lalu itu efektif menurunkanforward pesan hingga 70 persen.
"Sejak menerapkan batas mengirim pesan lewat fitur forward, secara global telah ada penurunan 70 persen dalam jumlah pesan-pesan yang banyak diteruskan yang dikirim diWhatsApp. Perubahan ini membantu menjaga WhatsApp menjadi tempat untuk percakapan pribadi dan pribadi," kata juru bicara perusahaan dikutip dari The Next Web, Senin (27/4/2020).
Pesan-pesan yang banyak diteruskan merujuk pada pesan yang diteruskan lebih dari lima kali.
Perlu ditekankan, karena WhatsApp menerapkan enkripsi end-to-end, perusahaan tidak dapat membaca konten pesan. Namun, metadata pesan itu memungkinkan perusahaan untuk mengetahui berapa banyak pesan yang telah dikirimkan lewat fitur forward.
Diwartakan sebelumnya, kebijakan pembatasan forward pesan merupakan upaya WhatsApp untuk meminimalisasi peredaran disinformasi dan hoaks terkait Covid-19 yang banyak dibagikan melalui aplikasi pesan tersebut.
Sebelumnya, pada 2019, WhatsApp telah memperkenalkan tanda khusus untuk pesan-pesan yang telah diteruskan alias forwarded berkali-kali kepada pengguna.
Pesan yang sudah kerap dibagikan, ditandai dengan ikon 'panah ganda' untuk menunjukkan bahwa pesan tersebut tidak berasal dari kontak terdekat pengguna.
Pesan-pesan ini bersifat kurang personal dibandingkan dengan pesan lain yang dikirim melalui WhatsApp.
Kini, seperti disebutkan dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Selasa (7/4/2020), WhatsApp memperkenalkan fitur yang membatasi pesan-pesan ini. Dengan dmeikian, pesan hanya dapat diteruskan ke satu chat dalam satu waktu.
(Why/Isk)

Friday, April 24, 2020

Tri Prediksi Lonjakan Trafik Data Naik 49 Persen Dibanding Ramadan Tahun Lalu

PT KONTAK PERKASA Operator seluler 3 Indonesia (Tri) memprediksi akan ada lonjakan trafik data sebesar 10 persen yang terjadi dari satu minggu sebelum bulan Ramadan di mulai, atau naik 49 persen bila dibandingkan dengan periode Ramadan tahun lalu.
Kenaikan trafik data yang signifikan ini kerena adanya imbauan pembatasan fisik oleh pemerintah, sehingga memicu peningkatan penggunaan internet untuk mendukung kegiatan bekerja, belajar, beribadah, dan bersosialisasi dari rumah.
“Seperti yang kita tahu, Ramadan tahun ini sangat berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan adanya imbauan pemerintah untuk bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, hingga imbauan tidak mudik, kami memperkirakan peningkatan lalu lintas data akan lebih signifikan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujar M. Danny Buldansyah, Wakil Presiden Direktur 3 Indonesia, melalui keterangannya.
Ia menambahkan akan memastikan layanan Tri maksimal memenuhi kebutuhan pelanggan selama Ramadan hingga lebaran dengan memperkuat jaringan, serta memobilisasi perangkat pendukung untuk daerah-daerah dengan tingkat penggunaan tertinggi.
Tim teknik 3 Indonesia juga diklaim telah dan akan tetap memantau serta mengendalikan seluruh jaringan melalui Network Operation Center (NOC) selama 24/7.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate juga telah melakukan kunjungan virtual ke NOC 3 Indonesia untuk memastikan segala persiapan menjelang bulan Ramadan telah berlangsung dengan baik.
“Kami mengapresiasi kunjungan Pak Johnny selaku Menkominfo untuk memastikan kesiapan kami dalam memenuhi kebutuhan telekomunikasi pengguna selama bulan Ramadan. Kami siap menyediakan jaringan yang kuat dan luas agar seluruh pelanggaTri dapat tetap menikmati gaya hidup digital, serta bersilaturahmi dengan keluarga dan orang-orang tercinta secara virtual dengan nyaman,” ucap Danny menambahkan.
Tahun lalu, 3 Indonesia mencatat sebanyak 25 persen pengguna 3 Indonesia di kota-kota besar di Indonesia melakukan perjalanan mudik pada Hari Raya Idul Fitri.
Namun, tahun ini, 3 Indonesia mencatat sebesar 8 persen pengguna di kota besar sebagian telah berpindah dari business area ke residential area, dan sebagian lagi melakukan mudik sebelum Ramadan dimulai. Diprediksi jumlah pemudik akan jauh berkurang pada tahun ini menyusul larangan mudik yang telah dikeluarkan pemerintah.
Oleh sebab itu pada tahun ini, 3 Indonesia memfokuskan optimasi jaringannya di 216 point of interest (POI) yang terfokus pada daerah padat penduduk dan jalur transportasi logistik di seluruh Indonesia.
Secara lebih detail, terdapat 45 POI di Sumatera, 95 POI di Jabodetabek dan Jawa Barat, 41 POI di daerah Jawa lainnya, Bali, dan Nusa Tenggara, beserta 31 POI di Kalimantan dan Sulawesi.

Wednesday, April 22, 2020

Indonesia Dibombardir 88,4 Juta Serangan Siber, Ini Detailnya

KONTAK PERKASA FUTURES - Pusat Operasi keamanan Siber Nasional (Pusopskamsinas) Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat ada 88.414.296 serangan siber di Indonesia yang terjadi sejak 1 Januari hingga 12 April 2020.
Pada Januari terpantau ada 25.224.811 serangan dan kemudian pada Februari terekam 29.188.645 serangan. Lalu, pada Maret terjadi 26.423.989 serangan dan sampai dengan 12 April 2020 tercatat ada 7.576.851 serangan.
"Puncak jumlah serangan terjadi pada tanggal 12 Maret 2020 yang mencapai 3.344.470 serangan dan setelah itu jumlah serangan mengalami penurunan yang cukup signifikan saat diberlakukannya kebijakan work from home (WFH) di berbagai tempat," ungkap BSSN melalui pernyataannya via pesan singkat, Kamis (23/4/2020).
Selama WFH berlangsung, lanjut BSSN, telah terjadi serangan siber yang memanfaatkan isu terkait Covid-19.
"Jenis serangan yang paling banyak adalah trojan activity sebanyak 56% dan kemudian disusul dengan aktifitas information gathering (pengumpulan informasi) sebanyak 43% dari total keseluruhan serangan, sedangkan 1% sisanya merupakan web application attack," kata BSSN.
Data yang dihimpun oleh Pusopskamsinas BSSN, hingga 12 April 2020 telah terjadi 25 serangan siber menggunakan latar belakang isu pandemi Covid-19, di mana terdapat 17 serangan dengan target secara global dan 8 serangan yang menargetkan suatu negara.
Pada Januari dan Februari masing-masing terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi Covid-19, serangan tersebut berjenis Malicious Email Phising.
Pada Maret terjadi serangan paling banyak, mencapai 22 serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi Covid-19, serangan tersebut dengan berbagai jenis serangan.
Antara lain Trojan HawkEye Reborn, Blackwater malware, BlackNET RAT, DanaBot Banking Trojan, Spynote RAT, ransomware Netwalker, Cerberus Banking Trojan, malware Ursnif, Adobot Spyware, Trojan Downloader Metasploit, Projectspy Spyware, Anubis Banking Trojan, Adware, Hidden Ad (Android), AhMyth Spyware, Metasploit, Xerxes Bot, dan Covid19 Tracker Apps.
Pada April hanya terjadi satu serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi Covid-19, serangan tersebut berjenis Malicious Zoom.
Pada tanggal 1 April 2020 tercatat serangan siber yang menggunakan latar belakang isu pandemi Covid-19 terhadap Aplikasi Zoom secara global dimana aplikasi ini telah disisipi Malicious Zoom yang menggunakan pengkodean yang berisi modul metasploit, adware, dan juga hiddenad/hiddad.
Selain serangan siber yang berlatar belakang isu pandemi Covid-19 terdapat pula serangan siber web defacement. Serangan siber jenis ini umumnya lebih masif terjadi pada akhir pekan dan hari libur nasional.
Bulan Januari tercatat ada 16 kasus serangan siber, pada minggu pertama terjadi 13 serangan dan pada minggu kedua terjadi satu serangan dan pada minggu keempat terjadi dua serangan web defacement denganMr.TxT menjadi top attacker.
Pada Februari terekam 26 kasus serangan siber web defacement, satu kali terjadi pada minggu pertanma dan kedua, 15 kali pada minggu ketiga dan Sembilan kali serangan pada minggu keempat dengan SERAVO sebagai top attacker.
Pada Maret ada 69 kasus serangan siber web defacement, 23 serangan pada minggu pertama, 14 serangan pada minggu kedua, 17 serangan oada minggu ketiga dan 15 serangn pada minggu keempat dengan Gse7en dan Simsimi sebagai top Attacker.
Pada April 2020 tercatat terjadi 48 kasus serangan siber, 34 terjadi pada minggu pertama dan 24 lainnya terjadi pada minggu kedua April dengan Simsimi sebagai top attacker.
(Isk/Why)

BACA JUGA : 

Jangan Nekad Mudik Kalau Tak Mau Didenda Rp 100 Juta