Wednesday, May 22, 2019

Wall Street Menghijau Usai AS Longgarkan Sanksi ke Huawei

PT KONTAK PERKASA - Wall Street berada di zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Pendorong bursa saham Amerika Serikat (AS) tersebut bergerak di zona hijau setelah AS sedikit melonggarkan sanksi yang diberikan kepada perusahaan teknologi Huawei Technologies Co Ltd.
Pelonggaran sanksi tersebut mampu mengurangi kekhawatiran investor mengenai tekananan mengenai hasil kinerja perusahaan di masa yang akan datang.
Mengutip Reuters, Rabu (22/5/2019), Dow Jones Industrial Average naik 197,43 poin atau 0,77 persen menjadi 25.877,33. Untuk S&P 500 naik 24,13 poin atau 0,85 persen menjadi 2.864,36. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 83,35 poin atau 1,08 persen menjadi 7.785,72.
Presiden AS Donald Trump memasukkan Huawei ke daftar hitam perdagangan minggu lalu sehingga membuat beberapa perusahaan di AS menunda bisnis dengan pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia tersebut. Langkah yang dilakukan oleh Trump tersebut jelas membebani penjualan Huawei.
Beberapa perusahaan pembuat chip asal AS, banyak yang menjual produknya ke Huawei, menanggung beban terbesar akibat masuknya Huawei ke dalam daftar hitam tersebut.
Namun Senin malam, AS sedikit melonggar dengan memberikan izin kepada perusahaan pembuat peralatan telekomunikasi asal China untuk membeli barang-barang AS hingga 19 Agustus.
Perkembangan ini memberikan angin segar ke sektor teknologi di Wall Street dengan Philadelphia Semiconductor Index mampu menguat 2,1 persen setelah sebelumnya mengalami tekanan dalam tiga hari.
Saham pemasok Huawei seperti Intel Corp, Qualcomm Inc, Xilinx Inc dan Broadcom Inc naik antara 1 persen hingga 4,6 persen.
"Beberapa sektor yang telah mengalami tekanan selama beberapa hari terakhir telah mendapat penangguhan hukuman," kata Keith Lerner, analis SunTrust Advisory Services di Atlanta.
“Huawei menjadi pendorong sektor teknologi. Ini berdampak luas melihat ada banyak perusahaan yang terhubung dengannya," tambah dia.

Tuesday, May 21, 2019

Pertamina Gandeng TNI dan Polri Amankan Objek Vital Nasional

KONTAK PERKASA FUTURES - PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III memastikan pengamanan
objek vital nasional (obvitnas) miliknya. Perusahaan telah berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan TNI untuk pengamanan objek vital nasional ini.
 
Pengamanan terkait dengan pelaksanaan pemilu yang memasuki tahap pengumuman pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres).
 
"Prosedur pengamanan di Pertamina dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku untuk Pertamina sebagai Obvitnas," ujar Unit Manager Communication & CSR MOR III Dewi Sri Utami kepada Liputan6.com di Jakarta, Selasa (22/5/2019).
 
Dewi menambahkan, Pertamina juga menghimbau seluruh pekerja dan mitra kerja untuk bersikap netral, baik dalam kegiatan operasinya maupun aktivitas sosial. "Pertamina menghormati proses Pemilu yang sedang berjalan," tandasnya.
 
Demikian pula pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan Elpiji dijamin tetap aman dan lancar saat pengumuman pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres).
 
Pertamina dipastikan tetap menyalurkan BBM dan Elpiji dengan normal ke masyarakat, terutama dalam kondisi Ramadan yang sedang berlangsung.
 
"Pertamina tetap fokus dalam pelayanan memenuhi kebutuhan pasokan BBM dan Elpiji untuk masyarakat, terutama di masa Ramadhan Idul Fitri yang sedang berlangsung saat ini," dia menandaskan.

Monday, May 20, 2019

Pemerintah Usul Target Pertumbuhan Ekonomi 5,6 Persen di 2020

PT KONTAK PERKASA FUTURES -  Pemerintah mengusulkan target pertumbuhan ekonomi berada di kisaran 5,3 persen-5,6 persen dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2020.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam rapat paripurna bersama DPR. Dia mengungkapkan usulan tersebut atas dasar pertimbangan beberapa hal, termasuk potensi risiko yang akan dihadapi pada tahun depan.
"Dengan memperhatikan kondisi ekonomi global yang diperkirakan terus berlanjut," jelas dia, di Ruang Rapat Paripurna Gedung DPR, Jakarta, Senin (20/5/2019).
Dia menyebutkan, dinamika ekonomi global masih penuh ketidakpastian. Sebagai contoh, ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China kembali memanas. Ketegangan dagang tersebut menimbulkan kenaikan risiko pada pertumbuhan ekonomi global serta negara lain serta pelemahan perdagangan internasional.
Kendati demikian, dia menegaskan di tengah gejolak ekonomi global Indonesia masih mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Terbukti dengan angka 5,07 persen yang diraih pada kuartal I 2019.
"Meskipun momentum pertumbuhan masih dapat dipertahankan di atas 5 persen pada kuartal I 2019, kita harus meningkatkan kewaspadaan terhadap perlambatan faktor ekstemal yang tercermin dari perlemahan pertumbuhan ekspor nasional," ujarnya.
Di sisi lain, langkah pemerintah untuk mengurangi defisit transaksi berjalan juga dapat mengakibatkan perlemahan ekonomi nasional.
"Ke depan, untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, fokus pemerintah tetap harus menjaga pemulihan invetasi dan eskpor. Hal itu dilakukan dengan tetap menjaga pertumbuhan konsumsi melalui perbaikan daya beli, stabilitas harga dan perkuatan kepercayaan konsumen," ujarnya.
Asumsi makro selanjutnya, target inflasi dijaga antara 2,0 hingga 4,0 persen. Tingkat bunga SPN 3 bulan di kisaran 5,0-5,6 persen.
Kemudian nilai tukar Rupiah berada di kisaran Rp 14.000-Rp 15.000 per USD. Harga minyak mentah Indonesia diperkirakan USD 60-70 per barel dengan lifting minyak bumi 695-840 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 1.191-1.300 ribu barel setara minyak per hari.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com

Thursday, May 16, 2019

Trump Tunda Tarif Impor Mobil, Wall Street Melonjak

PT KONTAK PERKASA - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat didorong laporan Presiden AS Donald Trump akan menunda pemberlakuan tarif mobil impor dan suku cadang.
Hal ini mengurangi kekhawatiran pertumbuhan, bahkan ketika data ekonomi mengecewakan investor.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 115,97 poin atau 0,45 persen ke posisi 25.648,02. Indeks saham S&P 500 menguat 16,55 poin atau 0,58 persen ke posisi 2.850,96. Indeks saham Nasdaq bertambah 87,65 poin atau 1,13 persen ke posisi 7.822,15.
Indeks saham utama di wall street mencatatkan kenaikan selama dua hari berturut-turut usai aksi jual tajam pada perdagangan Senin.
Adapun  penundaan selama enam bulan tarif pada mobil dan suku cadang impor menjadi katalis positif.
Selain itu, pernyataan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin yang mengharapkan negosiasi perdagangan segera dilanjutkan di China juga direspons positif oleh investor.
Padahal, awal perdagangan, investor melakukan aksi jual di wall street seiring laporan data ekonomi yang kurang baik.
Penjualan ritel mencatatkan penurunan mengejutkan pada April. Ini dipicu konsumen menarik kembali pengeluarannya. Laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan produksi industri AS juga secara tak terduga turun pada April.
"Investor mengambil isyarat dari presiden dan menteri keuangan yang sedikit melunak pada negosiasi perdagangan. Itu memberi alasan pasar untuk percaya kalau suatu kesepakatan perdagangan sebentar lagi akan tiba," ujar Chief Investment Strategist SlateStone Wealth, Robert Pavlik, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (16/5/2019).
"Investor sudah masuk ke dalam pola reaksi spontan ini," ia menambahkan.
Dari 11 sektor saham utama dalam indeks saham S&P 500, delapan sektor saham berakhir positif dengan sektor saham jasa komunikasi mencatatkan kenaikan persentase terbesar. Hal itu didorong kenaikan saham Alphabet Inc dan Facebook Inc.

Wednesday, May 15, 2019

Apple Rilis iOS 12.3, Apa Saja Fitur Terbarunya?


KONTAK PERKASA FUTURES - Apple baru saja merilis pembaruan sistem operasi terbarunya, iOS 12.3. Sistem operasi bagi perangkat Apple ini menghadirkan sejumlah pembaruan dan fitur-fitur anyar untuk iPhone, iPad, dan iPod Touch.
Apa saja pembaruan yang disuguhkan pada versi terbaru dari OS Apple ini?
Mengutip laman Viral Mobile Tech, Rabu (15/5/2019), pembaruan baru untuk sistem operasi ini menampilkan aplikasi TV yang dirancang ulang dengan kemampuan untuk langganan saluran langsung di aplikasi.
Kehadiran pembaruan aplikasi TV ini bukanlah perilisan layanan streaming Apple TV Plus, melainkan langkah untuk memperkenalkan pengguna pada desain terbaru jelang peluncuranApple TV Plus beberapa bulan mendatang.
Fitur baru pada OS ini adalah desain ikon anyar pada aplikasi Remote. Kini pengguna bisa melihat riwayat transaksi pada Apple Pay, lengkap dengan lokasi transaksi berlangsung. Sayangnya, fitur ini tak bisa dinikmati secara penuh di Indonesia. 
Ketika membuka aplikasi TV, pengguna hanya disuguhkan film-film yang bisa disewa atau dibeli melalui iTunes.
iOS 12.3 juga memperluas dukungan AirPlay 2 sehingga pengguna bisa berbagi video dan foto dengan berbagai TV pintar milik Samsung..


Untuk mengunduh pembaruan iOS 12.3 ini, pengguna hanya perlu mengunduh updatedengan membuat aplikasi Setting, pilih General, kemudian Software Update.
Perilisan update iOS 12.3 ini diharapkan akan menjadi pembaruan besar terakhir yang digulirkan Apple sebelum merilis iOS 13 pada Juni mendatang.
Berdasarkan rumor, iOS 13 akan kebagian sejumlah fitur seperti dark mode, jendelamultitasking terbaru pada iPad, kemungkinan dukungan mouse, peningkatan kinerja perangkat, hingga sejumlah perbaikan bug.

Tuesday, May 14, 2019

Jack Ma Dikecam Gara-Gara Minta Karyawan untuk Banyak Bercinta


PT KONTAK PERKASA - Pendiri sekaligus pemimpin Alibaba Jack Ma lagi-lagi dikritik oleh banyak orang. Kali ini kata-kata Jack Ma menuai kecaman karena menyarankan karyawannya agar banyak bercinta.
Tanpa ragu, Jack Ma menyarankan agar karyawannya bercinta enam kali dalam enam hari.
Salah satu orang terkaya di Tiongkok ini memberi saran tersebut di pesta pernikahan massal karyawannya yang bertajuk Ali Day pada 10 Mei di kantor pusat Alibaba di Hangzhou, Tiongkok.
"Saat bekerja, kita menekankan semangat bekerja 996. Dalam kehidupan, kita harus mengikuti 669," kata Jack Ma sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari Dailymail, Selasa (14/5/2019).
Prinsip 996 adalah bekerja dari jam 9 pagi sampai jam 9 malam selama 6 hari seminggu.
"Apa itu 669? 6 hari, 6 kali (bercinta) dan durasi menjadi kuncinya," kata Jack Ma kepada 102 pasang pengantin di acara pernikahan massal tersebut.
Sekadar informasi, dalam bahasa mandarin, angka 9 (dibaca jiu) memiliki bunyi yang sama dengan kata "panjang" dalam bahasa mandarin.

Tuai Kecaman Warganet

Kutipan Jack Ma di atas diunggah di laman resmi Alibaba di Weibo lengkap dengan emoji. Hal inipun viral mengundang perhatian warganet.
Namun tak sedikit dari warganet yang menyuarakan kritikan terhadap saran dari Jack Ma tersebut.
"Membuat lelucon cabul di depan umum dan mempromosikannya. Apakah Anda bertanggung jawab kepada anak di bawah umur?" kata salah satu warganet.
Warganet lain juga menyebut, apa yang disarankan Jack Ma itu sebagai hal menjijikkan dan tidak lucu.

Monday, May 13, 2019

XL dan Telkom Cetak Laba, Indosat Masih Rugi

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Emiten telekomunikasi merilis kinerja kuartal I 2019. Hasilnya pun beragam. PT Indosat Tbk (ISAT) masih mencatatkan rugi hingga kuartal I 2019. Sedangkan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) membukukan laba.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi BEI, seperti ditulis Senin (13/5/2019), PT Indosat Tbk (ISAT) masih membukukan rugi meski berkurang sebesar 27,8 persen.
Tercatat kuartal I 2019, rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 292,5 miliar dari periode sama tahun sebelumnya Rp 405,2 miliar. Ini didukung dari pulihnya pertumbuhan pendapatan.
Pendapatan PT Indosat Tbk naik tipis 3,9 persen menjadi Rp 6,04 triliun hingga kuartal I 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 5,81 triliun. Hal itu didukung dari pertumbuhan pendapatan selular sebesar 6,9 persen menjadi Rp 4,85 triliun.
Akan tetapi, pendapatan dari MIDI susut tipis 1,6 persen menjadi Rp 1,02 triliun. Ini disebabkan penurunan pendapatan layanan IT sebagai dampak dekonsolidasi APE, anak perusahaan Indosat Ooredoo.
Pendapatan telekomunikasi tetap turun 30,4 persen menjadi Rp 161,4 miliar hingga kuartal I 2019. PT Indosat Tbk alami kenaikan beban-beban 0,7 persen menjadi Rp 5,8 triliun hingga kuartal I 2019.
Di sisi lain, dua emiten telekomunikasi lainnya membukukan laba pada kuartal I 2019. Selama kuartal I 2019, PT XL Axiata Tbk mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 270,58 persen menjadi Rp 57,19 miliar hingga kuartal I 2019 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,43 miliar.
Pertumbuhan laba XL Axiata ini termasuk yang terbesar secara persenan dibandingkan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) membukukan laba tumbuh 8,54 persen dari Rp 5,73 triliun hingga kuartal I 2018 menjadi Rp 6,22 triliun hingga kuartal I 2019.
Di pos pendapatan, PT XL Axiata Tbk mencatatkan kenaikan pendapatan 8,46 persen menjadi Rp 5,96 triliun hingga kuartal I 2019.
Sementara itu, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) cetak pendapatan Rp 34,84 triliun hingga kuartal I 2019 atau tumbuh 7,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 32,34 triliun.

BACA JUGA : 

RENCANA PINDAH IBU KOTA, PEMERINTAH PAKAI LAHAN NEGARA