KONTAK PERKASA FUTURES - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menjadi pembicara kunci dalam Webinar Southeast Asia Development Syimposium (SEADS). Dalam kesempatan itu dirinya memaparkan arah kebijakan pemerintah di tahun 2021.
Dia mengatakan, kebijakan pemerintah Indonesia di 2021 akan difokuskan utuk mendorong reformasi, termasuk digitalisasi dan inovasi. Di mana tema besar kebijakan adalah mempercepat pemulihan ekonomi dari Covid-19.
"Kami tidak akan menyia-nyiakan krisis Covid-19 ini. Jadi kami mempercepat reformasi, bahkan lebih cepat," kata dia dalam sambutannya, Rabu (21/10).
Sri Mulyanimenyampaikan, Pemerintah Indonesia menetapkan defisit fiskal untuk tahun depan sebesar 5,7 persen dari Produk Domestik Bruto. Ini diberikan khusus untuk mengakomodasi banyak prioritas, termasuk mendukung proses pemulihan.
Di samping itu, dalam investasi pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pemerintah juga memperluas dukungan anggaran menjadi USD 2 miliar pada 2021. Instrumen APBN didorong untuk konektivitas lebih banyak lagi.
"Tercatat masih ada 12.000 desa belum tersambung. Jadi kami berikan 4000 desa dan kecamatan di Indonesia. Terluar dan paling terbelakang dari sini, agar dapat terkoneksi tahun depan untuk mewujudkan tujuan ini menjadi lebih digital dan mengikuti industri 4.0," ujarnya.
"Kami akan memastikan bahwa infrastruktur akan menjangkau daerah yang paling terpencil," sambung Sri Mulyani.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
BACA JUGA :
BURSA SAHAM ASIA DIBUKA MENGUAT MENANTI KEPASTIAN STIMULUS AS
No comments:
Post a Comment