Thursday, February 6, 2020

Singapura Larang Turis Asal China, Kunjungan Wisman ke Batam Anjlok

PT KONTAK PERKASA - Kebijakan pemerintah Singapura yang menutup akses masuk bagi turis asal China 
turut berdampak terhadap sektor pariwisata Batam, Kepulauan Riau. Penutupan tersebut dilakukan terkait dengan kasus virus Corona yang menyerang lebih dari 20 negara, termasuk ke Negeri Singa.
Sebagai dampaknya, saat ini pelayaran dari Singapura ke Batam turun hingga 20 persen.
Manager Operasional Pelabuhan Batam Center, Nika Astaga, mengatakan dampak isu virus Corona sangat besar untuk pelabuhan di Batam. Arus penumpang dari dan ke Pelabuhan Internasional Batam Centre turun drastis, terutama pada akhir pekan.
"Biasanya, kalau Sabtu dan Minggu, biasanya 10 ribu arus penumpang di Batam Centre. Sekarang hanya sekitar 5 ribuan," kata Nika di Pelabuhan Batam Center, seperti ditulis Jumat (7/2/2020).
Sementara pada hari-hari biasa, kedatangan wisatawan maupun WNI dari Singapura selama sepekan mengalami penurunan 20 persen dari rata-rata 5 ribu per hari. 
Nika mengatakan volume pelayaran kapal dari Pelabuhan Internasional Batam Centre ke Singapura dan Malaysia, jumlahnya 84 kali.
"Itu pelayaran reguler. Belum ada pengurangan kapal," beber dia.
Diakui, penurunan penumpang juga terjadi karena adanya larangan sejumlah negara, menerima kunjungan warga negara asing, yang pernah mengunjungi China.
"Khususnya bagi warga negara asing yang pernah berkunjung dalam durasi 14 hari terakhir," terang dia.
Larangan-larangan itu menyebabkan jumlah kunjungan dari Singapura ke Batam menurun karena sebelumnya banyak juga wisatawan asing masuk Batam, transit lewat Singapura.
"Mau tidak mau berpengaruh terhadap Batam. Mengingat, banyak dari mereka nasuk ke Batam dari Singapura," ujarnya.
Sementara untuk mengantisipasi virus Corona, setelah ditetapkan ada puluhan pengidap positif dari Singapura, pihak pengelola memperketat pengawasan.
Adapun untuk pihak pelabuhan mengimbau petugasnya menggunakan masker. Demikian dengan orang-orang calon penumpang untuk mengenakan masker.
"Selain menyediakan masker di pusat informasi untuk pengguna pelabuhan, di setiap tempat kita juga sediakan cairan antiseptik di setiap sudut pintu masuk kedatangan," ucap Nika Astaga.

PR untuk Menggelar Layanan 5G di Indonesia

KONTAK PERKASA FUTURES -  Frekuensi 700MHz disebut-sebut sebagai salah satu kandidat terbaik untuk mendukung kehadiran 5G di Indonesia. Karena itu, dalam laporan terbarunya, GSMA mengatakan Indonesia harus segera melakukan realokasi di frekuensi ini.
Untuk diketahui, frekuensi 700MHz sekarang masih digunakan untuk keperluan TV analog. Karenanya, semua pihak terkait masih menunggu revisi Undang-Undang Penyiaran sebelum frekuensi ini dapat digunakan untuk layanan mobile broadband.
Kendati 700MHz merupakan kandidat untuk menggelar 5G di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sebenarnya juga menyiapkan sejumlah frekuensi lain untuk keperluan 5G.
"Persiapan untuk 5G itu mencakup semua band sebab 5G ini membutuhkan coverage yang sangat besar," tutur Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Namun Ismail mengatakan, selain ketersediaan frekuensi, ada pekerjaan rumah yang juga harus diselesaikan pihak operator sebagai penyelenggara, yakni tersambungnya antar BTS yang dimiliki melalui kabel fiber.
"Sebelum bicara spektrum 5G, tidak kalah penting adalah operator itu melakukan fiberisasi, menghubungkan antar BTS dengan kabel fiber. Sayang, kalau bangun 5G, tapi belum terkoneksi fiber. Di 5G itu (kabel) fiber keharusan," tuturnya menjelaskan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Danny Buldansyah mengatakan persoalan backhaul di kota besar sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.
Alasannya, menurut Danny, 5G sama seperti teknologi seluler lain, pasti akan pertama kali digelar di kota besar. Salah satu kota yang kemungkinan akan mengadopsinya pertama kali adalah Jakarta dan kondisi backhaul di kota ini sudah rapat.
"Jakarta itu sudah cukup rapat, backhaul di kota besar itu tidak perlu dikhawatirkan. Nanti begitu merambah ke kota nomor dua atau tiga, akan sedikit problematik. Namun begitu demand-nya ada, pasti akan dibangun," tuturnya melanjutkan.

Masalah Sebenarnya
Lebih lanjut Donny juga mengatakan persoalan yang sebenarnya dihadapi operator dalam pembangunan kabel fiber bukanlah investasi atau operasional pembangunannya, melainkan soal perizinan.
"Pemasangan fiber optic itu kan menggali jalan, masang tiang. Nah, ini butuh sinergi antara industri dengan pemerintah daerah," tuturnya melanjutkan.
Selai itu, dia mengatakan saat ini setiap pemerintah daerah memiliki regulasi yang berbeda. Dia mencontohkan ada daerah yang mengharuskan menyewa duct, ada pula yang mengharuskan menyewa kabel ke BUMD setempat, dan ada pula derah yang menerapkan retribusi.
"Nah, kami pengennya ada keseragaman, yang memberi jaminan kabel itu safe, tidak dipotong atau kena galian jalan. Yang kedua, harganya reasonable, kalau reasonable, sudah pasti tarif ke pelanggan bisa ditekan," tuturnya mengakhiri pembicaraan.
(Dam/Why)


Tuesday, February 4, 2020

Instagram Raup Pendapatan Iklan Rp 273,6 Triliun

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Instagram bukanlah sapi perah utama bagi Facebook. Namun, Instagram memainkan peranan besar dalam menghasilkan cuan bagi perusahaan media sosial terbesar asal Amerika Serikat itu.
Dalam laporan Bloomberg, diketahui bahwa Instagram mampu menghasilkan USD 20 miliar atau setara Rp 273,6 triliun dari pendapatan iklan sepanjang 2019.
Mengutip laman The Verge, Rabu (5/2/2020), pendapatan Instagram di atas menyumbang lebih dari seperempat dari keseluruhan pendapatan Facebook di tahun 2019.
Di Instagram, iklan muncul di antara Stories yang tengah diputar. Iklan juga muncul di feedpengguna, serta di tab Explore.
Tim Instagram memang tengah bekerja keras untuk menemukan formula yang tepat agar bisa menampilkan lebih banyak iklan di antara konten-konten yang diunggah pengguna.
Terlepas dari upaya tim Instagram, angka penjualan iklan ini sangat menarik, mengingat Google yang mengumumkan bahwa penghasilan iklan YouTube sebesar USD 15 miliar pada tahun lalu.
Pendapatan iklan yang diperoleh YouTube ini, hanya sekitar 10 persen dari keseluruhan penghasilan Google.
Tak seperti YouTube, Instagram tidak membagikan pendapatan iklan dengan para konten kreatornya.
Pada laporan sebelumnya disebutkan bahwa Instagram membayar pembuat konten tertentu di IGTV mereka.
Dalam kasus tersebut, perusahaan membayar biaya peralatan dan pemotretan si konten kreator, bukan berbagi keuntungan iklan. Biaya ini diperkirakan tidak mencapai kisaran ratusan ribu dolar AS.
Pada sisi lain, YouTube berbagi pendapatan iklan dengan para konten kreator. CFO Alphabet Ruth Porat mengatakan, biaya untuk produksi berada di bawah biaya "akuisisi konten" YouTube yang menghabiskan sekitar USD 8,5 miliar.
Perlu diketahui, selama beberapa tahun ini, Facebook memang fokus untuk memonetisasi Instagram. Facebook bahkan mengembangkan produk yang fokus untuk berbelanja.
Produk ini memberi kemampuan pada brand untuk menjual item secara langsung dari aplikasi. Instagram juga memberikan akses ke sejumlah konten kreator untuk masuk ke produk Facebook yang didesain untuk membantu mengkoordinasikan penawaran merek.
Perusahaan juga bakal memperluas tools-nya untuk memberikan akses bagi brand ke metrik si pembuat konten. Dengan begitu, pendapatan yang dihasilkan oleh Instagram dan Facebook bisa lebih banyak lagi.
(Tin/Isk)

Awasi Kegiatan Kucing di Rumah Pakai Robot Ini

PT KONTAK PERKASA - Bagi kebanyakan orang, kucing merupakan makhluk lucu yang suka menyendiri dan mandiri. Nyatanya, berdasarkan penelitian kucing memiliki sebuah ikatan kuat sehingga bisa merasakan cemas bila berpisah dengan pemiliknya.
Sayang, banyak pemilik kucing tidak memiliki kebebasan untuk menghabiskan waktu dengan piaraan mereka setiap hari bermain di rumah.
Untuk mengakomodir hal tersebut, Enabot memperkenalkan robot bernama Ebo. Dikutip dariThe Verge, Selasa (4/2/2020), Ebo memiliki kemampuan untuk bermain dengan kucing peliharaan pengguna.
Dijelaskan, Ebo dapat bergerak ke berbagai arah tanpa harus dikontrol oleh pengguna. Dia juga memiliki kemampuan untuk berhenti bilamana ada halangan di jalur lintasannya.
"Ebo akan bergerak secara acak dan menirukan bagaimana kucing kamu (mangsa) berinteraksi. Robot ini juga membantu untuk memberikan stimulasi mental, dan menjaga kesehatan kucing agar otot mereka tetap fleksibel dan sehat," jelas perusahaan di laman Kickstarter.
Adapun Enabot memperkenalkan varian robot lain yang memiliki kemampuan untuk meniru kepribadian dan mood kucing pengguna.
Lebih lanjut, Ebo hadir dengan aksesori yang dapat diubah seperti bulu, tali dan laser pointer bawaan yang bisa kamu dikendalikan via aplikasi di smartphone.
Robot ini lebih dari sekedar mainan kucing pintar, Ebo terhubung dengan WiFi dan memiliki kamera serta mikrofon bawaan sehingga kamu bisa mengawasi peliharaan dari jarak jauh.
Ebo juga bersifat otonom, yang akan kembali secara otomatis ke tempat pengisian daya ketika baterai hampir habis.
Kalau kamu ingin membeli robot ini bisa melalui situs resmi Enabot yang akan tersedia di bulan Maret dengan harga 239 dollar atau sekitar Rp 17 juta.
(Fitriah Nurul/Ysl)

Monday, February 3, 2020

Hati-Hati Benjolan Kecil Dapat Berakhir Amputasi

PT KONTAK PERKASA - Seorang kakek asal Korea Selatan tak pernah menyangka, benjolan kecil dapat membuatnya menjadi penyandang disabilitas. Seperti tampak dalam tayangan SBS What On Earth, kakek kurus ini harus kehilangan kaki kirinya karena sebuah benjolan.
Satu tahun sebelumnya, ia tiba-tiba menemukan benjolan di kaki kiri. Namun, tanpa curiga menganggap hal itu biasa dan tidak menghiraukannya.
Beberapa bulan berlalu, benjolan itu semakin membesar. Dalam kurun waktu satu tahun ia bahkan kesulitan untuk berjalan.
“Kaki saya seperti ditusuk-tusuk jarum, awalnya terasa kaku dan saya pikir ini normal,” ujarnya.
Ketika kaki mulai parah, kakek ini baru memeriksakan keadaannya ke rumah sakit terdekat. “Mereka menyuruh saya pergi ke rumah sakit besar, saya pergi ke sana dan mereka bilang harus menunggu 4 bulan untuk mendapat perawatan.”
Itu waktu tunggu yang terlalu panjang baginya. Ia pun menyerah dan tidak pernah pergi lagi ke rumah sakit sejak saat itu. Akibatnya, ia tidak bisa keluar rumah dan tidak bisa istirahat dengan nyaman.
"Saya tidak bisa tidur karena rasa sakit, saya punya satu keinginan yaitu tidur tanpa rasa sakit.”
Pada 2019, bantuan dari lembaga kesejahteraan datang. Sang kakek mendapatkan pemeriksaan medis. Dokter mengatakan kondisi ini disebut distorfi otot hipertrofik.
“Tumor ganas telah menyebar dengan cepat dimulai dari tulang atau otot dan menjadi lebih besar, kecepatan pertumbuhan kanker terlalu cepat sehingga kulit lututnya terbuka. Dalam pengobatan modern, tidak mungkin bisa mempertahankan kakinya sambil menyelamatkan saraf dan pembuluh darah,” ujar dokter.
Bahkan, kanker telah menyebar ke pembuluh darah dan paru-paru. Tindakan yang harus dilakukan tidak lain adalah operasi. Pada 3 Juni 2019 sang kakek dioperasi selama tujuh jam lamanya. Beruntung, operasi berjalan lancar namun kaki kirinya harus diamputasi.
"Jika saya datang ke rumah sakit lebih awal, saya bisa cepat mendapatkan operasi, saya menyesal. Rasanya aneh, salah satu kaki hilang dan tidak bisa melihatnya lagi, tapi saya akan terbiasa."

Thursday, January 30, 2020

Joker Stash Jual Lebih dari 30 Juta Data Kartu Kredit Curian, Pengamat Minta BI Waspada

KONTAK PERKASA FUTURES - Joker Stash, sebuah marketplace di dark web yang khusus menjual datacarding, data transaksi pemakaian kartu kredit, dan sebagian kartu debit kembali menarik perhatian.
Pada 27 Januari 2020, Joker Stash mengeluarkan setidaknya 4 daftar data transaksi kartu kredit yang diperkirakan berjumlah sekitar lebih dari 30 juta data transaksi.
Diperkirakan data yang dijual Joker Stash kali ini mencakup 40 negara di seluruh dunia dan sebagian besar berasal dari transaksi di Amerika Serikat (AS).
Adapun transaksi yang bocor sebagian besar adalah transaksi dari peritel dan pom bensin di AS, yakni Wawa.
Di situs resminya, Wawa juga sudah memperingatkan para pelanggannya akan potensi fraud. Karena itu, setiap pelanggan diminta untuk melakukan langkah preventif seperti segera datang ke bank untuk mengecek dan mengubah data.
Dalam keterangannya Jumat (31/1/2020), pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan, praktek pencurian data transaksi kartu kredit memang banyak terjadi.
Salah satu penyebabnya selain faktor keamanan siber setiap sistem yang mempunyai kelemahan, juga para peretas menyadari data transaksi terutama data kartu kredit ini sangat mahal untuk dijual kembali.
“Pada Oktober 2019, Joker Stash pernah menawarkan 1,3 juta data kartu kredit dengan harga USD 100 per kartunya (setara Rp 1,3 juta)."
"Ini berarti mereka bisa mendapatkan USD 130 juta (Rp 1,8 triliun). Angka yang sangat besar, sehingga transaksi jual beli data kartu kredit terus menarik peminat, dan akhirnya pencurian data terus menerus terjadi,” jelas chairman Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC ini.
Pratama menambahkan, Joker Stash tidak bisa diakses dengan cara biasa. Karena letaknya di darkweb, jadi harus diakses dengan TOR browser, peramban khusus dark web.
“Data kartu kredit orang Indonesia juga bisa masuk ke dalam file terbaru yang dijual Joker Stash bernama BIGBADABOOM-III."
"Sebaiknya Bank Indonesia mengantisipasi hal ini, karena dari 4 file, salah satu file adalah data kartu kredit dari seluruh dunia, sekitar 40 negara,” jelas pria asal Cepu Jawa Tengah ini.
Pratama menambahkan, BI perlu waspada karena pada Oktober 2019, sebagian besar data transaksi kartu yang dijual adalah dari nasabah perbankan di India. Artinya data yang diperjualbelikan di Joker Stash tidak selalu data warga Eropa dan AS.
“Semoga saja, tidak banyak dan tidak ada korban carding Joker Stash dari Indonesia. Bila ada, artinya terjadi pencurian data yang targetnya belum kita ketahui bersama. BI sebaiknya mulai mencari tahu apakah ada data nasabah Indonesia yang ikut menjadi korban,” tegas Pratama.
Pencurian data transaksi kartu berbahaya, karena oleh para pelaku bisa digunakan untuk berbelanja sepuasnya sampai limit kredit tercapai.
Karena itu setiap pemilik kartu kredit disarankan mengaktifkan notifikasi SMS untuk setiap transaksi. Sehingga bila ada transaksi ilegal, bisa langsung diketahui.
(Ysl/Isk)

Wednesday, January 29, 2020

Bill Gates Sumbang Rp 136 Miliar untuk Atasi Virus Corona

PT KONTAK PERKASA FUTURES -  Penyebaran virus corona menyedot perhatian seluruh dunia, termasuk Bill and Melinda Gates Foundation. Yayasan milik pendiri Microsoft, Bill Gates dan sang istri tersebut memberikan sumbangan USD 10 juta, atau berkisar Rp 136 miliar untuk mengatasi wabah tersebut.
Dilansir Business Insider, Kamis (30/1/2020), dari total tersebut, yayasan memberikan USD 5 juta untuk membantu mengatasi virus Corona di Tiongkok.
Sementara USD 5 juta lainnya disalurkan ke African Centres for Disease Control and Prevention untuk pengendalian dan kesiapan krisis di Afrika.
"Uang itu akan dialokasikan untuk dana darurat dan dukungan teknis terkait membantu para responden garis depan di Tiongkok dan Afrika, sehingga bisa mempercepat upaya mereka menahan penyebaran global 2019-nCoV (virus Corona Wuhan)," jelas yayasan Bill Gates tersebut dalam keterangan resminya.
Virus Corona baru pertama kali dilaporkan menyebar di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Sejak saat itu, virus tersebut telah merenggut setidaknya 81 nyawa dan menyebar ke 14 negara lain.
Sejauh ini, dilaporkan setidaknya 2.800 orang sakit karena virus tersebut. Tiongkok sendiri telah menghentikan transportasi di Wuhan dan banyak kota lain, yang diperkirakan membuat lebih dari 50 juta orang "terkurung".
Fokus yayasan Bill Gates terutama pada peningkatan kesehatan global dan memerangi kemiskinan. Ini adalah yayasan filantropi swasta terbesar di dunia dengan dana abadi USD 46,8 miliar.
Untuk dana darurat di Tiongkok sebesar USD 5 juta akan didistribusikan kepada mitra publik dan swasta yang sudah bekerja, termasuk dengan Komisi Kesehatan Tiongkok, Chinese Center for Disease Control and Prevention, dan National Science Foundation of China.
Sejauh ini belum ada laporan tentang korban virus Corona di wilayah Afrika. Namun, seorang wanita di Pantai Gading dengan gejala seperti flu sedang diobservasi dan diisolasi setelah tiba dari Beijing pada akhir pekan lalu.
Menurut laporan South China Morning Post, wanita tersebut merupakan seorang pelajar yang tinggal di Beijing selama lima tahun dan kembali ke rumahnya di Afrika Barat selama liburan Tahun Baru Imlek.
"Komitemen kami terhadap Africa CDC adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk membantu memperkuat respons global terhadap wabah virus Corona," kata juru bicara yayasan Bill Gates tersebut.
(Din/Isk)