Tuesday, May 7, 2019

Roket Komersil Pertama Jepang Berhasil Mengorbit Ke Angkasa



KONTAK PERKASA FUTURES  - Perusahaan dirgantara asal Jepang, Interstellar Technologies Inc., menjadi perusahaan pertama yang meluncurkan roket komersil ke angkasa pada Sabtu lalu (menurut waktu Jepang).

Roket yang diluncurkan bernama Momo-3 ini, berhasil melewati garis Karman (garis batas luar angkasa) dengan ketinggian 110 kilometer. Demikian seperti yang dilansir dari laman Gizmodo, Selasa (7/5/2019).

Ini adalah percobaan ketiga yang dilakukan Interstellar setelah dua percobaan sebelumnya mengalami kegagalan.

Di peluncuran pertama pada 2017, roket ini sempat mengudara sejauh 20 kilometer sebelum akhirnya hilang kontak.

Sementara pada peluncuran kedua tahun 2018, roket ini hanya bertahan beberapa saat sebelum jatuh dan meledak.

Momo-3 berhasil meluncur pada Sabtu pukul 05.45 pagi selama 10 menit sebelum ia jatuh ke Samudera Pasifik. Roket komersil ini dilaporkan dapat mengangkut beban seberat 20 kilogram.

Kembalikan Kredibilitas Sang Pendiri
Pendiri Interstellar Technology Inc., Takafumi Horie menyatakan bahwa peluncuran Sabtu kemarin adalah sukses besar.

"Kami akan bekerja untuk mencapai peluncuran yang stabil dan memproduksi roket dengan jumlah banyak dalam waktu dekat," ujarnya.

Horie sendiri sebenarnya pernah terseret kasus penipuan dan sempat dipenjara selama 2 tahun.

Tentunya, keberhasilan peluncuran ini dinilai dapat mengembalikan kredibilitasnya sebagai pengusaha.

Rencananya, Horie akan fokus mengembangkan roket privatnya dalam skala kecil dan murah.

Dia tidak memiliki rencana khusus untuk bersaing dengan perusahaan dirgantara besar seperti SpaceX atau Blue Origin.

Dalam jangka pendek, Interstellar memilki rencana untuk mengembangkan roket baru bernama Zero yang digadang bisa membawa muatan seberat 100 kilogram dengan ketinggian 50 kilometer.

Dengan estimasi biaya 600 juta Yen atau Rp 77, diharapkan peluncuran roket ini bisa terlaksana.

(Tik/Jek)

Monday, May 6, 2019

Layani Mudik Lebaran, Bandara Baru Yogyakarta Diresmikan Pertengahan Mei 2019


PT KONTAK PERKASA - Bandara Baru Yogyakarta atau Yogyakarta International Airport (YIA) akan segera beroperasi melayani penerbangan sebelum Lebaran Idul Fitri 2019. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyebutkan, setidaknya terdapat dua maskapai yang dipastikan akan melayani penerbangan dari dan ke Bandara Baru Yogyakarta dalam waktu dekat ini, yakni Citilink dan Batik Air.

"Insya Allah tanggal 6 Mei ini ada Citilink, tanggal 10 Mei mungkin Batik Air atau Lion Air. Citilink sudah, Batik Air sudah dipastikan. Kalau Citilink dari Jakarta-Yogyakarta- Jakarta, kalau yang Batik Air dari Jakarta-Yogyakarta-Bali. Tapi mungkin dalam beberapa hari ini pasti baik Citiilink, Lion Air, maupun Batik Air akan menambah slot penerbangan," urainya, Minggu (5/5/2019).

Terkait penerbangan internasional, dijelaskannya bahwa saat ini pengelola bandara dan pihak-pihak terkait masih memerlukan waktu untuk mempersiapkan melayani penerbangan internasional.
Saat ini, progres pembangunan Bandara Baru Yogyakarta secara fisik di sisi darat telah mencapai 50 persen. Bandara tersebut akan memiliki luas terminal 210 ribu m2 dengan kapasitas penumpang sebanyak 14 juta penumpang per tahun.

Sementara di sisi udara, Bandara Baru Yogyakarta memiliki runway atau landas pacu sepanjang 3.250 x 45 meter dengan 23 parking stand seluas 159.140 m2, dimana pada sisi udara saat ini progresnya telah 100 persen rampung. Nantinya, lapangan udara ini juga akan dilengkapi fasilitas sebanyak 10 unit garbarata.

Lebih lanjut, Menhub Budi juga memperkirakan, peresmian Bandara Baru Yogyakarta oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan dilakukan pada pertengahan Mei ini. Dia pun berharap, dengan dioperasikannya YIA maka akan dapat mendukung Bandara Adisutjipto Yogyakarta yang saat ini sudah over capacity atau kelebihan kapasitas penumpang. Terlebih tidak lama lagi sudah Idul Fitri.
"Jangka pendek kita harapkan lebaran yang selama ini kita cari slot ke Yogya susah, dengan adanya bandara ini slot penerbangan akan banyak dan akan membantu pergerakan dari Jakarta ke Jawa Tengah bagian selatan," ujar dia.

BACA JUGA : 

TERBANG PERDANA, CITILINK BAWA 92 PENUMPANG KE BANDARA BARU YOGYAKARTA

Friday, May 3, 2019

Harga Minyak Turun Hampir 3 Persen karena Kekhawatiran Kelebihan Pasokan

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Harga minyak jatuh hampir 3 persen pada penutupan perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Pendorong penurunan harga minyak ini adalah kekhawatiran pelaku pasar akan kelebihan pasokan.
Mengutip Reuters, Jumat (3/5/2019), harga minyak mentah AS turun USD 1,79 atau 2,8 persen ke level USD 61,81 per barel, menuju penurunan mingguan terbesar sejak Februari. Sedangkan harga minyak berjangka Brent turun USD 1,43 per barel atau 2 persen menjadi USD 70,75 per barel.
Sentimen pasar menjadi bearish karena pergeseran kebijakan AS mengenai Iran memiliki dampak yang lebih cepat dibandingkan yang ditakutkan di awal. Kebijakan AS ini bisa membuat pasokan minyak mentah di pasar berlebih sehingga menekan harga minyak. 
Sanksi AS terhadap Iran seharusnya semakin meningkat pada minggu ini tetapi kebijakan Presiden AS Donald Trump justru mengabaikan hal tersebut dan memungkinkan delapan negara termasuk China untuk terus berbisnis dengan Iran.
China telah mengeluh kepada Amerika Serikat tentang sanksi Iran dan Turki. China mengatakan tidak mudah menggantikan peran kedua negara tersebut. Oleh karena itu China menyeyrukan kepada Washington untuk meninjau kembali langkahnya.
Harga minyak sebelumnya telah didukung oleh krisis politik di Venezuela, sanksi yang lebih keras dari AS terhadap Iran dan pengurangan produksi dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak.

Thursday, May 2, 2019

Impor Minyak Mentah Turun, Pertamina Hemat Biaya Rp 20 Triliun

PT KONTAK PERKASA FUTURES -  PT Pertamina (Persero) mencatat penurunan impor minyak mentah dan kondensat sekitar 50 persen, selama empat bulan pertama 2019.
Hal ini merupakan hasil dari penyerapan minyak mentah dan kondensat produksi domestik bagian Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fajriyah Usman mengatakan, volume impor minyak mentah dan kondensat Pertamina pada periode Januari hingga April 2019 sekitar 25 juta barel, jumlah tersebut turun drastis dibandingkan periode yang sama 2018 yang sekitar 48 juta barel.
Penurunan ini juga berdampak pada penurunan nilai biaya impor sebesar USD 1,4 miliar atau setara Rp 20 triliun.
"Penurunan impor sangat signifikan karena sebagian dari kebutuhan minyak mentah untuk kilang-kilang Pertamina sudah dapat dipenuhi dari dalam negeri. Dengan adanya penyerapan minyak mentah domestik ini, maka sangat mendukung kehandalan pasokan untuk kilang-kilang Pertamina sehingga dapat meningkatkan kinerja dan profitabilitas kilang," kata Fajriyah, di Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Hingga minggu ketiga April 2019, Pertamina telah sepakat untuk pembelian minyak dan kondensat dalam negeri sebanyak 137 ribu barel per hari (bph) yang berasal dari 32 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
Pembelian minyak dan kondensat domestik yang paling berpengaruh adalah bagian dari eks PT Chevron Pacific Indonesia, untuk jenis Duri dan SLC, yang jumlahnya mencapai 2-3 juta barel per bulan. 
"Dengan pasokan tersebut, saat ini Pertamina tidak lagi mengimpor minyak mentah jenis heavydan super heavy dan hanya mengimpor jenis light and medium crude," tutur dia.

BACA JUGA : 

INFLASI APRIL 2019 TERJADI KARENA KETERLAMBATAN MASA PANEN

Tuesday, April 30, 2019

Ini 5 Benda yang Tak Boleh Kamu Pakai untuk Membersihkan Smartphone

PT KONTAK PERKASA  - Entah kamu menggunakan smartphone mahal atau pun yang murah, perangkat yang tidak lepas dari pandangan ini selalu menjadi magnet beragam noda atau kotoran.
Baik itu minyak dari jari, wajah, atau makan siang kamu, dipastikan bakal ada noda yang menempel di layar atau belakang ponsel.
Walau sering dapat diatasi dengan menyeka layar dengan baju, banyak yang menggunakan alat atau bahan pembersih khusus untuk menjaga ponsel lebih bersih.
Akan tetapi, ada berbagai bahan pembersih yang wajib dihindari agar layar smartphone tidak cepat rusak. Apa saja?
Berikut ini adalah 5 benda atau alat pembersih yang tidak boleh kamu pakai untuk membersihkan smartphone, sebagaimana dilansir Cnet, Rabu (24/4/2019).

Apa pun alasannya, usahakan agar kamu tidak menggunakan kertas tisu untuk membersihkansmartphone.
Kenapa? Karena handuk kertas atau tisu dapat membuat layar smartphone tergores. Oleh sebab itu, bersihkanlah dengan menggunakan kain microfiber.

Kamu bisa membersihkan cermin atau jendela dengan menggunakan pembersih kaca, karena itu mungkin akan aman digunakan untuk membersihkan layar atau bodi smartphone?
Tidak! Karena sejumlah smartphone baru memiliki lapisan pelindung khusus yang akan rusak dan mudah bilamana terkena bahan kimia tertentu.
James LeBeau, seorang profesor ilmu dan teknik material di MIT menyebutkan, setiap pembersih dengan bahan abrasif kemungkinan menggores permukaan layar. Maka dari itu, hindari penggunaan cairan pembersih kaca.

Seperti pembersih kaca, cairan penghapus makeup juga memiliki campuran bahan kimia yang dapat merusak layar elektronik.

Lifehacker menyarankan untuk menggunakan cuka encer untuk membersihkan ponsel kamu. Namun, Android Central mengatakan agar jangan mengaplikasikan cuka (atau alkohol) pada bagian kaca.
Hal tersebut dapat merusak lapisan oleophobic yang digunakan vendor untuk melapisi layarsmartphone.

Berhubung banyak smartphone baru memiliki lapisan pelindung, penggunaan alkohol yang sering dapat membuat layar perangkat cepat lecet.
(Ysl/Isk)

Monday, April 29, 2019

WHO Larang Keras Anak di Bawah 2 Tahun Main Smartphone


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/ WHO) dengan tegas melarang anak-anak kecil untuk menonton televisi atau bermain smartphone.
WHO juga mendorong orangtua untuk membantu anak-anak lebih aktif dan tidur yang cukup.
Sebagaimana dikutip Gizmodo, Minggu (28/4/2019), organisasi kesehatan dunia ini merilis rekomendasi tentang waktu aktivitas fisik dan tidur bagi anak-anak di bawah lima tahun. Hal tersebut dimaksudkan agar anak-anak balita bisa lebih sehat.
Rekomendasi yang dimaksud meliputi pembatasan screen time. Screen time adalah lamanya seseorang menatap layar, terutama pada anak-anak di bawah dua tahun.
WHO mengatakan, anak-anak kecil di bawah 2 tahun sebaiknya sama sekali tidak melihat layar.
Sementara, anak-anak antara dua hingga lima tahun maksimal boleh menatap layar (televisi atau smartphone) maksimal satu jam sehari.
Manajer program pengawasan dan pencegahan penyakit menular berbasis populasi Fiona Bull mengatakan, "meningkatkan aktivitas fisik, menambah waktu aktif, dan memastikan kualitas tidur anak-anak akan meningkatkan kesehatan fisik, mental, dan kesejahteraan mereka serta mencegah obesitas di kemudian hari."

Lebih Ketat Ketimbang Aturan Organisasi Lain

Panduan pelarangan screen time milik WHO ini jauh lebih ketat ketimbang milik agensi kesehatan lain di dunia.
Misalnya pada 2016, American Academy of Pediatrics menyarankan bahwa anak-anak di bawah 18 bulan tidak boleh melihat layar smartphone sama sekali.
Kemudian, anak berusia dua hingga lima tahun bisa melihat layar smartphone maksimal 2 jam per hari.
Sebelumnya, para peneliti memiliki pendapat bahwa pedoman yang lebih fleksibel dari ini tidak ada gunanya.
Mengingat ada beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang jelas antara banyaknya waktu melihat layar smartphone dengan kesehatan seperti depresi, kecemasan, dan insomnia.

Asyik, Google Assistant Kini Bisa Mendongeng untuk Pengguna Android dan iOS


KONTAK PERKASA FUTURES  - Google kembali merilis fitur baru untuk asisten virtual besutannya, Google Assistant, di platform iOS dan Android. Kali ini, raksasa internet itu menghadirkan fitur mendongeng di Google Assistant.
Dikutip dari Slash Gear, Senin (29/4/2019), fitur ini memungkinkan pengguna meminta Google Assistant menceritakan sebuah cukup dengan perintah suara.
Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna cukup mengucapkan,"Hey Google, tell me a story atau tell me a bedtime story."
Fitur ini sebenarnya bukan hal baru di Google Assistant, meski menjadi yang pertama untuk perangkat mobile. Sebab, fitur ini sebelumnya sudah lebih dulu hadir di speaker pintar Google Home.
Menurut keterangan dari blog resmi Google, fitur ini sudah tersedia untuk pengguna di India, Australia, Kanada, dan Inggris, setelah hadir di Amerika Serikat.
Adapun kisah yang dapat diceritakan oleh Google Assistant merupakan karya-karya ramah anak, seperti Let's Be Firefighters dan Robot Rampage. Namun sebelum dapat mencoba fitur ini, pengguna harus memperbarui aplikasi Google Play Book ke versi terbaru.
Perlu diketahui, fitur mendongeng di perangkat mobile dan Google Home tidak berbeda jauh. Hanya saat bercerita di Google Home akan ada efek suara tambahan untuk membuat kisah menjadi lebih hidup.