Monday, September 14, 2020

Adopsi Pembayaran Digital Tembus 56 Persen di Indonesia Saat Pandemi

KONTAK PERKASA FUTURES - Aino Indonesia, perusahaan pembayaran elektronik terintegrasi, mengamati terjadi perubahan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang cukup signifikan dalam enam bulan terakhir sejak pandemi Covid-19 menerpa Indonesia.
Survei menunjukkan pergeseran pola bekerja dan belajar akan tetap terjadi selama beberapa waktu ke depan meskipun pandemi berakhir, yang mana 77 persen karyawan tetap ingin bekerja dari rumah karena merasa sama produktifnya dengan bekerja di kantor.
Revolusi kebiasaan masyarakat juga terjadi di pola berbelanja dan bagaimana melakukan pembayaran.
Berdasarkan analisis dari Aino Indonesia terhadap pola pembayaran yang dilakukan masyarakat, mereka saat ini lebih memilih untuk melakukan pembayaran nontunai, yang mana penggunaan pembayaran digital tembus 56 persen di Indonesia.
Terkait perubahan perilaku masyarakat ini, CEO Aino Indonesia Hastono Bayu mengatakan, perusahaan menyambut baik dengan kian banyaknya masyarakat yang menggunakan berbagai teknologi digital.
"Pandemi mengubah banyak kebiasaan masyarakat, sehingga mengubah preferensi masyarakat terhadap sesuatu. Percepatan adopsi digital ini merevolusi lanskap bisnis, sehingga menuntut banyak pelaku usaha untuk secepatnya beradaptasi memenuhi preferensi konsumen yang berevolusi," kata Bayu melalui keterangannya, Senin (14/9/2020).
Berdasarkan prediksi Boston Consultant Group, meski pandemi usai, pembayaran digital akan semakin diminati masyarakat dari 47 persen saat ini hingga 84 persen pada 2025 di Asia Tenggara.

baca juga : 

AWAL PEKAN, BURSA SAHAM ASIA DIBUKA MENGUAT

Friday, September 11, 2020

Jakarta PSBB, Rupiah Melemah Dekati 15.000 per Dolar AS

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada hari ini. Jelang siang hari, bahkan rupiah terus melemah mendekati level 15.000 per dolar AS.
Mengutip Bloomberg, Jumat (11/9/2020), rupiah dibuka di angka 14.900 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka 14.855. Pada pukul 10.20 WIB, rupiah terus melemah ke 14.944 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.900 per dolar AS hingga 14.944 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 7,77 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.979 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.871 per dolar AS.
"Rupiah mungkin masih mendapatkan tekanan hari ini dengan isu PSBB Jakarta yang berpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (11/9/2020).
Selain itu, sentimen negatif yang membayangi pergerakan aset berisiko dengan kejatuhan Wall Street semalam juga berpotensi memberi tekanan ke rupiah.
Bursa saham AS pada Kamis (10/8) kemarin, kembali ditutup melemah dengan S&P 500 turun 1,76 persen, Dow Jones turun 1,45 persen dan Nasdaq turun 1,99 persen.
"Perseteruan AS dan China yang memanas juga memberikan tekanan tambahan untuk rupiah," ujar Ariston.
Kendati demikian, lanjut Ariston, pelemahan rupiah kemungkinan temporer apabila data-data ekonomi Indonesia selanjutnya bisa menunjukkan hasil yang lebih baik dari proyeksi.
"Selain itu, perubahan sentimen di luar juga bisa mengubah arah pergerakan, misalnya terjadi sentimen pelemahan dolar lagi karena data-data ekonomi AS memburuk," kata Ariston.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.
Pada Kamis (10/9) lalu, rupiah ditutup melemah 56 poin atau 0,38 persen menjadi Rp14.855 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.799 per dolar AS.
BACA JUGA : 

INI CARA INDOSAT OOREDOO BANTU DISTRIBUSI KUOTA INTERNET PJJ

Wednesday, September 9, 2020

Pemerintah Pertimbangkan Perpanjang Subsidi Gaji Selama 6 Bulan di 2021

PT KONTAK PERKASA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memberi sinyal subsidi gaji sebesar Rp 600.000 per bulan bagi pekerja di bawah Rp 5 juta bakal dilanjutkan kembali di 2021. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu pertimbangan Presiden Joko Widodo.
"Dan berdasarkan hasil rapat kemarin dengan Presiden, ini akan dilanjutkan di 2021selama 3 bulan, dan mungkin akan kita pertimbangkan 6 bulan kuartal I dan II," kata dia dalam acara diskusi virtual di Jakarta, Kamis (10/9).
Untuk tahun ini saja, pemberian subsidi gaji Rp600.000 per bulan disiapkan untuk 15,7 juta pekerja. Artinya hampir seluruh buruh di sektor industri menerima subsidi gaji dari pemerintah.. Dengan catatan mereka yang memiliki BPJamsostek.
Sebelumnya, Deputi Direktur Bidang Humas dan Antar Lembaga BP Jamsostek Irvansyah Utoh Banja turut menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam penyaluran programsubsidi gaji di 2021.
Meski demikian, dia mengaku belum menerima arahan langsung untuk melaksanakan tugas tersebut, dan bakal mengikuti skema yang ditetapkan pemerintah.
"Terkait hal ini, kita kembalikan ke pemerintah selaku pembuat kebijakan. BP Jamsostek sebagai mitra penyedia data siap menyediakan data sesuai skema, mekanisme dan kriteria yang akan ditetapkan pemerintah," ujar Utoh.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com

baca juga :

HARGA EMAS ANTAM NAIK RP 2.000 PER GRAM

Tuesday, September 8, 2020

Naik Garuda Indonesia Boleh Duduk Sebelahan, Simak Syaratnya

KONTAK PERKASA FUTURES - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra, mengizinkan penumpang duduk berdampingan dalam satu baris kursi dalam pesawat di masa pandemi Covid-19 ini. Hanya saja, itu bisa dilakukan asalkan memenuhi persyaratan sesuai dengan protokol kesehatan.
“Memang kami mengizinkan (duduk berdampingan) jika penumpang mendeklarasikan bahwa Anda satu keluarga, satu rumah, suami istri KTP-nya sama,” ujar Irfan dalam sebuah diskusi daring, Selasa (1/9/2020).
Selain itu, pihaknya juga memperbolehkan penumpang yang bukan anggota keluarga duduk berdampingan. Tapi, harus melalui persetujuan antar penumpang, jika saling bersedia maka pihak Garuda Indonesia pun mengizinkan. Asalkan tetap memakai masker dan menjaga kebersihan diri.
“Misalnya kalau penuh seperti kemarin, kami bilang ‘Pak ini pesawatnya penuh’ terus dia bilang ‘saya sama teman saya enggak apa-apa sebelah-sebelahan’. Kalau enggak masalah kami minta tanda tangan bahwa dia bersedia duduk bersebelahan. Karena kalau enggak, dia harus nunggu penerbangan,” jelasnya.
Kendati begitu, ia menjelaskan Garuda Indonesia tetap berupaya menerapkan protokol Kesehatan dengan ketat dalam setiap penerbangannya.
“Kami di Garuda Indonesia meminta penumpang sesering mungkin mencuci tangan, membawa hand sanitizer, menggunakan masker setiap saat. Di dalam pesawat kami pastikan ada distancing. Jadi kalau ada pesawat (kursinya) tiga, tengahnya dikosongkan, kalau kelas bisnis kita kosongin satu,” katanya.
Seandainya jika ada penumpang bergejala batuk, atau bersin, yang membuat penumpang lain tidak nyaman. Pihaknya segera memindahkan penumpang tersebut ke kursi belakang, agar penumpang lain tetap merasa nyaman dan aman.
“Tapi di beberapa kondisi khusus tempat duduk yang kosong kita isi juga, kalau naik Garuda kita pastikan aman, kalau ada yang fotoin di Garuda Indonesia duduknya sampingan dipastikan mereka keluarga,” pungkasnya.
BACA JUGA : 

GARUDA INDONESIA SEBAR PROMO TIKET SERBA RP 999 RIBU, CEK RUTENYA DI SINI

Monday, September 7, 2020

Menguat di Awal Pekan, Rupiah Masih Rawan Terkoreksi

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan awal pekan ini.
Mengutip Bloomberg, Senin (7/9/2020), rupiah dibuka di angka 14.705 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.750 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.705 per dolar AS hingga 14.747 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,36 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.754 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.792 per dolar AS.
Meski dibuka menguat, nilai tukar (kurs) rupiah pada awal pekan ini dinilai rawan terkoreksi dipengaruhi menurunnya angka pengangguran AS.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures di Jakarta, Senin, mengatakan, pada akhir pekan lalu telah dirilis data tenaga kerja AS yang hasilnya cukup bagus sehingga bisa mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.
"Rupiah berpotensi tertekan terhadap dolar AS di hari Senin ini," ujar Ariston, dikutip dari Antara, Senin (7/9/2020).
Angka pengangguran AS turun dari 10,2 persen pada Juli 2020 menjadi 8,2 persen pada Agustus 2020.
Sentimen lainnya yaitu memanasnya kembali hubungan AS dan China setelah AS berencana mem-blacklist perdagangan dengan perusahaan semi konduktor terbesar China, SMIC.
"Isu ini bisa memberikan tekanan ke aset berisiko, termasuk rupiah," kata Ariston.
Hari ini, lanjutnya, beberapa data ekonomi global dari China dan Jerman akan menjadi perhatian pasar karena pasar masih mencari petunjuk soal indikasi pemulihan ekonomi global di tengah kondisi pandemi, yaitu data neraca perdagangan China pada Agustus dan data produksi industri Jerman pada Juli.
"Bila kedua angka ini lebih bagus dari proyeksi, penurunan aset berisiko mungkin bisa tertahan," ujarnya.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.650 per dolar AS hingga Rp14.680 per dolar AS.

BACA JUGA : 

CADANGAN DEVISA INDONESIA CAPAI USD 137 MILIAR DI AGUSTUS 2020

Thursday, September 3, 2020

Dolar AS Tertekan, Rupiah Menguat Terbatas ke 14.705 per Dolar AS

KONTAK PERKASA FUTURESNilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat tipis pada perdagangan Jumat pekan ini. Investor tengah menunggu data tenaga kerja AS. 
Mengutip Bloomberg, Jumat (4/9/2020), rupiah dibuka di angka 14.705 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.777 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.705 per dolar AS hingga 14.792 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 6,68 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.792 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.818 per dolar AS.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan diprediksi menguat, namun terbatas.
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston di Jakarta, Jumat, mengatakan penguatan dolar AS terlihat tertahan pagi ini. Dolar AS tertekan terhadap nilai tukar regional.
"Kemungkinan pasar mengambil sikap wait and see menunggu hasil data tenaga kerja ASnon farm payrolls yang akan dirilis malam ini," ujarnya.
Data tersebut, lanjut Ariston, bisa menentukan arah selanjutnya bagi pergerakan dolar AS. Data yang memburuk bisa mendorong pelemahan dolar AS ke depannya dan sebaliknya.
"Rupiah kemungkinan bisa coba menguat terhadap dolar AS hari ini, tapi kemungkinan penguatannya tidak banyak, karena dari dalam negeri sendiri ada faktor potensi perlambatan pemulihan ekonomi dan penyebaran virus corona yang masih meninggi," katanya.
Terkait wacana perpanjangan kebijakan berbagi beban atau burden sharing antara pemerintah dan Bank Indonesia hingga 2022, Ariston memperkirakan hal itu masih akan menjadi perhatian pasar.
"Bisa jadi, isu itu belum ter-counter," ujarnya.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran 14.680 per dolar AS hingga 14.850 per dolar AS.

BACA JUGA : 

PROYEK KAPAL SELAM PERTAMA INDONESIA DIPASTIKAN LANJUT TAHUN DEPAN

Wednesday, September 2, 2020

Hampir 300 Ribu Serangan Ransomware Sasar Indonesia pada Awal 2020

PT KONTAK PERKASA FUTURES -  Tiga tahun setelah serangan WannaCry, dunia masih menghadapi ancaman ini terutama di tengah pandemi Covid-19. Ransomware bahkan menjadi salah satu ancaman dunia maya yang disoroti di Asia Tenggara.
Perusahaan dan organisasi menjadi sasaran ransomware yang sangat merugikan secara finansial.
Berdasarkan statistik terbaru Kaspersky, ada 831 ribu serangan ransomware di Asia Tenggara yang telah diblokir pada paruh pertama 2020.
Sementara data Kaspersky menyebut, selama paruh pertama 2020 ada 298.892 atau hampir 300 ribu serangan ransomware terhadap pengguna di Indonesia.
Kaspersky menyebut, deteksi ransomware di Indoensia 69 persen lebih rendah dibandingkan paruh pertama 2019. Namun, 49 persen upaya terdeteksi menyasar sektor enterprise, diikuti sektor konsumen (39,9 persen), dan UKM (2,13 persen).
Diungkapkan oleh Territory Channel Manager Kaspersky untuk Indonesia Dony Koesmandarin, serangan ransomware Wannacry adalah yang pertama dihadapi oleh Indonesia beberapa tahun lalu.
Hal ini memperlihatkan bahwa bisnis dalam segala bentuk dan ukuran perlu mempertimbangkan untuk meningkatkan protokol dan infrastruktur keamanan siber mereka.
"Laporan kami menunjukkan lebih sedikit ransomware yang diblokir, penting dicatat bahwa perusahaan di Indonesia  adalah target utama aktor ancaman ransomware," ujarnya dalam Webinar Kaspersky mengenai serangan ransomware di Indonesia, Kamis (3/9/2020).
Lebih lanjut, dia menyebut, penerapan kerja di rumah karena pandemi ini memperluas serangan dan meningkatkan celah yang bisa dieksploitasi oleh penjahat siber.
Dijelaskan oleh Peneliti Keamanan Kaspersky Anti-Ransomware Team Fedor Sinitsyn, Indonesia menjadi satu dari banyak negara yang disasar aktor jahat menggunakan ransomware.
"Penjahat siber pada dasarnya menginfeksi sebanyak mungkin korban. Kenapa di Indonesia (tingkat serangan ransomware) tinggi, karena kita bicara awareness yang masih kurang," kata Fedor dalam sesi yang sama.
Lebih lanjut, Dony menyebut, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari serangan ransomware. Pertama adalah lakukan backup secara berkala pada ruang penyimpanan yang berbeda-beda.
Kemudian pengguna bisa melakukan pembaruan sistem operasi, lakukan edukasi karyawan untuk selalu ikuti keamanan siber, serta jangan pernah membayar uang tebusan jika terkena ransomware.
(Tin/Isk)