Monday, March 30, 2020

Menunggu Data Manufaktur China, Bursa Asia Menguat Tipis

KONTAK PERKASA FUTURES - Bursa Asia menguat pada pembukaan perdagangan Selasa ini. Investor tengah menunggu rilis data ekonomi China atau tepatnya manufacturing Purchasing Managers’ Index.
Mengutip CNBC, Selasa (31/3/2020), bursa Australia memimpin kenaikan di Asia Pasifik. Indeks S&P/ASX 200 naik 3,17 persen. Di Korea Selatan, indeks Kospi juga naik 1,63 persen, sementara indeks kosdaq naik 2,58 persen.
Di Jepang, indeks Nikkei 225 Jepang mengalami kenaikan 0,51 persen, sementara indeks Topix naik 0,13 persen. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,76 persen lebih tinggi.
Investor tengah menunggu data manufaktur China untuk bulan Maret ini. Data tersebut dapat memberikan petunjuk dampak ekonomi dari wabah corona di China.
"Kami mengharapkan data manufaktur China rebound dari 35,7pt pada Februari menjadi 45pt pada Maret," kata analis Commonwealth Bank of Australia, Joseph Capurso.
Angka manufaktur di bawah 50 menandakan kontraksi, sementara angka di atas level tersebut mengindikasikan ekspansi.
Semalam di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 690,70 poin dan ditutup pada 22.327,48. Sementara S&P 500 menambahkan 3,4 persen dan berakhir di 2.626,65. Untuk Nasdaq Composite juga ditutup 3,6 persen lebih tinggi pada 7.774,15.
Harga minyak berusaha untuk pulih dari kejatuhan hari sebelumnya di perdagangan Asia pada Selasa ini. Harga minyak Brent yang merupakan patokan internasional naik 1,19 persen menjadi USD 23,03 per barel. Minyak mentah berjangka AS juga naik 2,84 persen menjadi USD 20,66 per barel.
Pergerakan itu terjadi setelah harga minyak anjlok pada hari Senin ke level terendah dalam hampir dua dekade. Harga minyak Brent turun 8,7 persen menjadi USD 22,76 per barel, harga terakhir terlihat pada tahun 2002.
Sedangkan harga minyak mentah AS turun 6,6 persen, atau USD 1,42, menjadi USD 20,09 per barel, level terendah sejak Februari 2002.

Diperpanjang, PNS Boleh Kerja dari Rumah hingga 21 April 2020

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pemerintah resmi mengumumkan perpanjangan masa Work From Home (WFH) bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) hingga 21 April 2020.
Masa pelaksanaan tugas kedinasan di rumah/tempat tinggal (Work From Home) bagi Aparatur Sipil Negara sebelumnya diatur dalam Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 di Lingkungan lnstansi Pemerintah.
Selanjutnya, Kementerian PANRB kembali menerbitkan Surat Edaran Menteri PANRB Nomor 34 Tahun 2020 tentang perubahan atas Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020. Isi dari SE ini adalah perpanjangan WFH hingga 21 April 2020.
"Dan selanjutnya akan dievaluasi lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan," tullis SE tersebut.
Dalam SE nomor 19 sebelumnya, ketentuan WFH bagi PNS dilaksanakan hingga 31 Maret 2020.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) boleh bekerja dari rumah mulai hari ini. Hal tersebut diumumkan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo dalam video-konverensi pada Senin (16/03/2020).
Kebijakan PNS boleh kerja dari rumah ini sebagai salah satu upaya untuk menekan persebaran Covid-19 di lingkungan instansi pemerintah.
Namun, dalam pelaksanaannya, ada beberapa syarat yang wajib dipatuhi. Salah satunya PNS harus berada di rumah atau tempat tinggal masing-masing, kecuali keadaan mendesak. Artinya, PNS tak boleh berjalan-jalan atau bekerja di tempat lain selain di rumah. 
Tjahjo mengatakan, Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) baik di pusat maupun daerah harus mengatur sistem kerja secara seleksi untuk PNS yang bekerja dari rumah. Ada sejumlah hal yang harus diperhatikan PPK dalam memutuskan hal tersebut.
"Satu, jenis pekerjaan yang dilakukan pegawai, kemudian mencermati peta sebaran Covid-19 yang dikeluarkan pemerintah pusat dan daerah," kata Tjahjo.
Melansir dari Surat Edaran (SE) Menteri PANRB No 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah, PNS di Instansi Pemerintah dapat bekerja di rumah/tempat tinggal (WFH), tapi Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK) memastikan minimal terdapat dua level Pejabat Struktural tertinggi tetap melaksanakan tugasnya di kantor agar penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.
"Kemudian ditegaskan, dicermati juga riwayat perjalanan keluar negeri pegawai dalam 14 hari kalender terakhir, kemudian riwayat interaksi pegawai dengan penderita yang sudah terkonfirmasi dalam 14 hari kalender terakhir, serta efektivitas pelaksanaan tugas dan pelayanan unit organisasi," tuturnya.
Lebih lanjut Tjahjo menegaskan pengaturan sistem kerja tersebut agar dapat memperhatikan dan tidak mengganggu kelancaran dan pelayanan kepada masyarakat.
"Jadi kami tegaskan tidak diliburkan. Tidak. Tapi saya kira bisa diberikan tugas untuk kerja di rumah masing-masing," tegasnya.
Pelaksanaan tugas kedinasan dengan bekerja di rumah akan berlaku sampai dengan 31 Maret 2020 dan akan dievaluasi lebih lanjut. Setelah berakhirnya masa berlaku sistem kerja tersebut, pimpinan instansi pemerintah melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaannya dan melaporkannya kepada Menteri PANRB.

BACA JUGA : 

SURVEI CHANGE.ORG: INI KATA ORANG INDONESIA SOAL VIRUS CORONA

Friday, March 27, 2020

Negara G20 Bahu-Membahu Atasi Resesi Global Akibat Corona

KONTAK PERKASA FUTURES - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa negara-negara G-20 telah sepakat untuk bersama-sama mengatasi resesi yang terjadi akibat pelemahan ekonomi global. Seperti diketahui, ekonomi dunia saat ini diprediksi akan buruk akibat pandemi virus Corona Covid-19.

"(Anggota G-20) bersama-sama akan menggunakan instrumen masing-masing negara maupun mendukung agar trade bisa berjalan dengan baik sehingga ekspor-impor bisa berjalan," kata Menteri Sri Mulyani usai mendampingi Presiden Joko Widodo dalam KTT Virtual G-20, seperti ditulis Kamis (27/3/2020).
Pertamina Perluas BBM Satu Harga di 83 Titik

Menteri Sri Mulyani mengatakan di Indonesia sendiri pemerintah tengah memperkuat rantai pasokan di sektor perdagangan. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kondisi perdagangan khususnya ekspor Indonesia.

Menurutnya di tengah situasi saat ini suplai alat kesehatan sangat dibutuhkan oleh negara-negara lain. China sendiri tengah memperkuat produksi alat kesehatan untuk disuplai ke negara-negara terdampak.

"Indonesia yang memiliki kapasitas produksi alat kesehatan juga akan melakukan percepatan sehingga memungkinkan terjadinya suplai chain," kata dia.

Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan, Indonesia sendiri telah merespons kondisi pelemahan ekonomi global dengan mengeluarkan berbagai kebijakan. Hal itu dilakukan agar ekonomi domestik tidak tertekan lebih jauh akibat adanya virus Corona.

"Untuk Indonesia kita akan lakukan instrumen bersama-sama dengan BI, OJK dan seluruh instrumen di bidang ekonomi," kata dia.
Untuk meminimalisir dampak buruk dari penyebaran virus Corona ke ekonomi Indonesia, pemerintah sudah merelaksasi kebijakan moneter dan fiskal. Di mana saat ini sedang memfinalkan berbagai paket stimulus ekonomi.

"Saat ini kami sedang memfinalkan seluruh paket yang sudah disampaikan beberapa pihak dan KL pemda, untuk bisa formulasikan kebijakan fiskal yang tepat termasuk paket ketiga dan keseluruhan untuk bisa dukung penanganan covid-19," kata dia.

Di sisi lain pemerintah juga berencana untuk melebarkan defisit APBN. Hal itu dilakukan untuk menekan dampak buruk dari mewabahnya virus corona.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Thursday, March 26, 2020

Sepi Penumpang Akibat Virus Corona, Industri Maskapai Minta Insentif

KONTAK PERKASA FUTURES - INACA (Indonesia National Air Carriers Association) mengungkapkan saat ini industri penerbangan di Tanah Air tengah memasuki masa yang sangat sulit. Mereka tengah berjibaku menyelamatkan dari kerugian yang lebih besar sebagai dampak dari lesunya penerbangan akibat virus corona (Covid-19).
Untuk itu, Ketua Umum INACA, Denon Prawiratmadja mengusulkan kepada pemerintah untuk bisa memberikan keringanan dan bebrbagai stimulus.
Denon menambahkan sebagai dampak dari pandemic Covid-19 atau virus Korona yang menyebarluas ke suruh wilayah Indonesia, maka sejak awal bulan Maret 2020 ini terjadi penurunan jumlah penumpang yang sangat drastis. Untuk ini, semua maskapai penerbangan sudah mengurangi jumlah penerbangan baik rute dan frekuensinya sampai dengan 50 persen atau lebih.
“Diramalkan apabila penuntasan pandemic Covid-19 semakin tidak pasti hal ini akan membuat industri penerbangan semakin terpuruk bahkan sebagianya akan tidak beroperasi karena bangkrut," kata Denon dalam keterangannya, Kamis (26/3/2020).
Ia juga mengakui bahwa untuk mengurangi kerugian yang derita, beberapa waktu belakangan ini, sejumlah maskapai penerbangan telah melakukan langkah antisipasi.
Diantaranya dengan memilih opsi tutup operasi dan merumahkan atau melakukan pemutusan hubungan kerja karyawannya baik bagi pilot, awak kabin, teknisi dan karyawan pendukung lainnya.
Diakui oleh Denon, untuk menyelamatkan industri penerbangan agar tetap eksis, baik saat ini maupun saat recovery nanti apabila pandemic Covid-19 sudah tuntas, maka INACA saat ini sudah dan akan meminta sejumlah keringanan maupun insentif kepada Pemerintah.
"Yang kami harapkan adalah penundaan pembayaran PPh, penangguhan bea masuk impor suku cadang, penagguhan biaya bandara dan navigasi yang dikelola BUMN, pemberlakuan diskon biaya bandara yang dikelola Kementerian Perhubungan, dan perpanjangan jangka waktu berlakunya pelatihan simulator maupun pemeriksaan kesehatan bagi awak pesawat,” katanya.
Meskipun ia sangat menyadari bahwa wabah covid-19 ini melumpuhkan hampir semua aktifitas perekonomian, namun menurut Denon industri penerbangan nasional sangat terpuruk dan jika tidak ada respon positif dari pemerintah yang cepat maka dipastikan akan terjadi tindakan perumahan maupun PHK karyawan sebagai upaya penyelamatan.
"Dampaknya bukan hanya di industri penerbangan itu sendiri tapi juga untuk industri pendukungnya baik hilir maupun hulu seperti bengkel pesawat, ground handling, dan agen perjalanan yang terlibat. Untuk ini, INACA sangat mengharapkan respon positif dari Pemerintah yang cepat untuk menghindari gelombang perumahan dan PHK yang tidak bisa dihindari tersebut," tutupnya.

BACA JUGA : 

PEMERINTAH KUCURKAN RP 158,2 TRILIUN UNTUK STIMULUS EKONOMI I DAN II

Tuesday, March 24, 2020

Dow Jones Anjlok 3 Persen Usai RUU Stimulus Fiskal Gagal Disetujui

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Wall Street atau bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan Senin karena anggota parlemen AS gagal menyetujui pemberian stimulus fiskal yang diajukan oleh pemerintah. Srimulus tersebut untuk mengurangi pelemahan ekonomi dampak dari penyebaran virus Corona.
Saat ini pembicaraan mengenai stimulus tersebut masih terus berlangsung tetapi sebagian besar investor tak bisa menunggu terlalu lama karena dampak kerusakan ekonomi semakin membesar.
Mengutip CNBC, Selasa (24/3/2020), Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup 582,05 poin lebih rendah atau turun 3,1 perse ke level 18.591,93. Ini merupakan level penutupan terendah sejak November 2016.
Sedangkan untuk S&P 500 turun 2,9 persen menjadi 2.237,40. Nasdaq Composite turun hanya 0,3 persen ke level 6.860,67 karena investor ta terlalu besar melepas saham-saham teknologi.
Untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam, sebuah RUU berisi rencana pemberian stimulus fiskal raksasa untuk merangsang ekonomi gagal masuk ke pembicaraan final antara pemerintah dan parlemen.
Sebelumnya, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada Jim Cramer dari CNBC bahwa Kongres sudah siap untuk menyelesaikan paket kebijakan fiskal tersebut dan harus segera didorong maju hari ini.
"Kami menggunakan sebagian dana yang kami miliki, tetapi kami membutuhkan Kongres untuk menyetujui dana tambahan sehingga kami dapat bergerak maju dan mendukung pekerja Amerika dan ekonomi Amerika," kata Mnuchin.
Kegagalan pembicaraan stimulus di Senat AS sangat menekan Wall Street, bahkan meskipun Federal Reserve telah mengumumkan stimulus moneter dengan program pembelian aset.
Bank sentral AS mengatakan program tersebut akan berjalan dalam jumlah yang diperlukan untuk mendukung kelancaran fungsi pasar dan transmisi kebijakan moneter yang efektif ke kondisi keuangan dan ekonomi yang lebih luas.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump memerintahkan untuk melakukan penyebaran stasiun medis darurat dengan kapasitas 4.000 tempat tidur di seluruh Amerika Serikat.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (23/3/2020) Trump mengatakan pada konferensi pers bahwa ia telah memerintahkan badan manajemen darurat FEMA untuk mendirikan stasiun medis di negara bagian New York, California dan Washington. 
Dia mengatakan delapan stasiun di California akan memiliki 2.000 tempat tidur dan empat stasiun untuk negara bagian New York dan Washington akan memiliki total 1.000 tempat tidur masing-masing.
"Saya ingin meyakinkan orang-orang Amerika bahwa kami melakukan segala yang kami bisa setiap hari untuk hadapi musuh yang tak terlihat dan yang mengerikan ini," katanya.
"Kami berperang, dalam arti sebenarnya kami berperang," tambah Donald Trump.
AS memiliki hampir 33.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, dengan 409 kematian, menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins.
Trump mengatakan ia telah menyetujui permintaan untuk mengeluarkan deklarasi bencana besar di negara bagian New York.
Trump juga menambahkan bahwa dia telah menyetujui negara bagian Washington untuk melakukan hal yang sama.
Trump mengatakan kepada para wartawan dalam pertemuannya di Gedung Putih yang sekarang menjadi harian tentang pandemi, bahwa pemerintah federal akan membayar tentara Garda Nasional untuk dikerahkan di tiga negara bagian guna menahan penyebaran Virus Corona baru itu.
Donald Trumpmenambahkan bahwa Korps Insinyur Angkatan Darat AS akan membantu membangun situs medis sementara di New York dan kapal rumah sakit Angkatan Laut AS USNS Mercy akan dikerahkan ke Los Angeles.

BACA JUGA : 

Dow Jones Anjlok 3 Persen Usai RUU Stimulus Fiskal Gagal Disetujui

Monday, March 23, 2020

Hotel Khusus Tenaga Medis Virus Corona Sediakan Ruang Isolasi Mandiri

PT KONTAK PERKASA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama mengatakan, pemerintah bakal bekerjasama dengan jaringan hotel untuk menyediakan tempat tinggal atau hunian darurat bagi para tenaga medis dan relawan dalam mengatasi Corona covid-19. Hotel tersebut akan berada di dekat rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan pasien Corona.
"Kami sedang mempersiapkan kerja sama dengan jaringan hotel untuk menjadi sarana tempat tinggal para tenaga medis dan gugus tugas diberbagai daerah agar mereka lebih dekat dengan rumah sakit yang menangani wabah," ujar Wishnutama pada video konverensi, Senin (21/3/2020).
Lebih lanjut, ia Wishnutama mengatakan, jika diperlukan nantinya bisa dijadikan lokasi isolasi mandiri. Namun ia belum membeberkan secara pasti hotel mana saja yang nantinya akan bekerja sama dengan pemerintah.
Selain hunian, pemerintah juga akan mempersiapkan transportasi untuk para tenaga medis dan gugus tugas.
"Kemenparekraf juga sedang melakukan koordinasi dengan penyedia transportasi untuk menyediakan alat transportasi untuk para petugas medis dan gugus tugas," ujar Wishnutama.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menegaskan akan ekstra kerja keras demi membantu para tenaga medis menangani penyebaran virus Corona atau Covid-19.
"Kita sangat menghargai para dokter, perawat, para pahlawan sekarang adalah mereka," tutur Prabowo di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (23/3/2020).
Dia yakin dengan kerja sama seluruh intansi pemerintah dan setiap elemen masyarakat, Indonesia akan berhasil menangani penyebaran Covid-19.
"Saya sendiri sudah dapat komunikasi dengan Menteri Ketahanan Republik Rakyat Tiongkok, Beliau tanyakan butuh apa? Saya sudah kirim daftar," jelas Prabowo.
Menhan meminta masyarakat dapat bersatu dan tidak panik. Ia meminta masyarakat menyikapi pandemi Covid-19 dengan serius, tapi tenang.
Dan kembali apresiasi berikut belasungkawa disampaikan mantan Danjen Kopassus ini untuk para tenaga medis.
"Sudah ada korban. Kalau dulu dalam perang terbuka tentara di garis depan, sekarang dokter, pahlawan bangsa. Kita akan bekerja keras mendukung mereka," Prabowo menandaskan.

BACA JUGA : 

Friday, March 20, 2020

Facebook Bakal Donasikan Rp 1.632 Miliar untuk UMKM Terdampak Virus Corona

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Facebook mengumumkan akan berdonasi senilai USD 100 juta (setara Rp 1.632 miliar) untuk pelaku UMKM yang bisnisnya terdampak pandemik virus corona.
Facebook menyebut, pihaknya memahami sebagian bisnis UMKM mengalami gangguan akibat penyakit Covid-19.
"Kami tahu, sedikit dukungan finansial bisa membantu, jadi kami menawarkan USD 100 juta dalam bentuk hibah tunai dan kredit iklan untuk membantu selama masa sulit ini," kataFacebook, sebagaimana dikutip dari CNBC, Jumat (20/3/2020).
Facebook menyebut, hibah tersebut bakal mengkover 30.000 pelaku bisnis UMKM di 30 negara. Rata-rata, per pelaku bisnis UMKM mendapatkan dana sebesar USD 3.333 (setara Rp 54,3 juta).
Facebook berharap, bantuan ini bisa membantu bisnis yang mengalami penurunan lalu lintas tajam. Pasalnya, bagi Facebook bisnis UMKM menyumbang sebagian kecil dari pendapatan iklannya.
Sekadar informasi, Facebook menghasilkan USD 21,08 miliar pada kuartal keempat 2019.
Dalam beberapa minggu mendatang, Facebook bakal mulai menerima aplikasi pengajuan. Perusahaan menyebut, program ini bisa membantu bisnis, misalnya untuk sewa tempat biaya operasional, menggaji karyawan, dan tetap terhubung dengan pelanggan.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Chief Operating Officer Facebook Sheryl Sandberg mengatakan, industri pemasaran pasti mendapatkan pukulan akibat dari virus corona.
"Ini tidak berjalan seperti biasa, dan industri pemasaran pastiakan menghadapi dampak nyata. Saya tidak tahu seberapa besar dampaknya," kata Sandberg.
Sandberg pun menyebut, perusahaan sedang mencari cara memperluas pelatihan virtual yang mendukung bisnis yang beroperasi di lingkungan meresahkan ini.
"Ada berbagai hal yang akan dibagikan dalam beberapa minggu ke depan," tutur Sandberg.
(Tin/Ysl)