Friday, March 13, 2020

Kata Pengamat Soal Serangan DDoS ke Situs Pemantauan Virus Corona Pemprov Jakarta

PT KONTAK PERKASA - Baru-baru ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui akun Twitter resminya sempat mengklaim situs pemantauan virus corona yang dimilikinya terkena seranganDDos (Distributed Denial of Service).
"Mohon maaf, situs http://corona.jakarta.go.id sedang sulit diakses karena mendapat seranganDDoS. Saat ini sedang ditangani tim Kominfotik DKI," cuit @DKIJakarta.
Melihat kondisi itu, sejumlah warganet pun geram dan mengecam tindakan tersebut. Namun tidak sedikit pula, warganet yang meragukan kejadian tersebut.
Terkait hal tersebut, pakar keamanan siber Pratama Persadha pun menilai perlu dilakukan pengecekan di sistem log yang dimiliki Pemprov DKI. Menurutnya, ada kemungkinan bandwidthyang tersedia kurang.
"Karena masyarakat yang mau akses mungkin kebanyakan, sehingga lelet banget. Orang kan sekarang lagi panik gara-gara virus corona ini, sehingga mencari informasi kemana-mana. Nah, apalagi situs pemerintah daerah," tuturnya saat dihubungi melalui pesan singkat, Jumat (13/3/2020).
Dengan kondisi tersebut, hampir dapat dipastikan masyarakat akan berlomba-lomba mencari informasi di situs pemerintahan. Dan, menurut Pratama, kalau lonjakan pengunjungnya sangat besar sekali, situs tersebut pasti down.
Untuk itu, Pratama menuturkan ada kemungkinan hal tersebut sebenarnya terjadi karena ketidakmampuan untuk mengelola sistem informasi dengan baik, dan salah satu alasan paling mudah disebut sebagai penyebabnya adalah serangan ke sistem.
"Oleh karena itu, cara paling baik adalah melakukan audit forensik ke sistem webnya Pemda DKI, sehingga bisa dengan tepat diketahui apa masalahnya. Kalau tau masalahnya, tentu gampang untuk memperbaiki dan mengantisipasinya di masa mendatang," tuturnya menjelaskan.
Namun dari informasi terbaru saat ini, situs pemantauan virus corona (corona.jakarta.go.id) sudah berfungsi normal. 
Untuk diketahui, Pemerintah Provisi DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan ternyata memiliki situs untuk memantau penyebaran virus corona di wilayah Ibu Kota. Situs ini berisi data orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), dan kasus positif di wilayah Jakarta
Berdasarkan pantauan Tekno Liputan6.com, Rabu (11/3/2020), informasi soal penyebaran virus corona di Ibu Kota dapat dicek melalui situs corona.jakarta.go.id. Adapun data yang ada di situs ini dikumpulkan sejak 21 Januari 2020.
Selain data ODP, PDP,  dan kasus positif, ada pula pemetaan berdasarkan wilayah kota DKI Jakarta, jenis kelamin, termasuk perbandingan antara umur dan gender. Seluruh data yang ada di situs ini dilaporkan pula secara berkala ke Kementerian Kesehatan.
Namun perlu diingat, situs ini tidak berisi informasi mengenai jumlah pasien positif dan meninggal karena virus corona (COVID-19). Sebab, wewenang untuk pemberitahuan resmi berasal dari Pemerintah Pusat.
Untuk informasi, ODP sendiri merupakan orang dengan gejala demam lebih dari 38 derajat celcius atau memiliki riwayat demam atau ISPA tanpa pneumonia, dan memiliki riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.
Sementara PDP adalah orang yang mengalami gejala demam lebih dari 38 derajat celcius, ISPA dan pneumonia ringan hingga berat, serta memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dalam 14 hari terakhir.
(Dam/Isk)

Wednesday, March 11, 2020

Virus Corona Ganggu Pembangunan Smelter

KONTAK PERKASA FUTURES -  Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara menyebut pembangunan fasilitas pemurnian dan pengolahan (smelter) terganggu akibat dampak mewabahnya virus corona jenis baru (COVID-19).
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Bambang Gatot menjelaskan dirinya baru beberapa waktu lalu berkunjung ke fasilitas smelter milik perusahaan asal China Virtue Dragon Nickel Industry di Sulawesi Tenggara. Perusahaan itu saat ini masih dalam tahap pembangunan.
"Untuk pekerjaan smelter, kebetulan saya kemarin datang ke Virtue Dragon. Memang yang masih dalam tahap pembangunan masih terganggu karena tenaga kerja asal China yang pulang tidak bisa kembali," kata dia dikutip dari Antara, Kamis (12/3/2020).
Bambang menuturkan sekitar 300 hingga 400 pekerja China belum bisa kembali ke Indonesia untuk melanjutkan pekerjaannya.
"Jadi yang masih berjalan dan sudah berjalan (sudah produksi) sepertinya tidak mengalami gangguan tapi yang masih konstruksi mengalami gangguan," jelasnya.
Kendati demikian, Bambang menyebut dampak virus corona cepat atau lambat akan dapat terasa bagi industri tambang. Namun, hingga saat ini belum ada perusahaan yang menyampaikan keluhan atau gangguan akibat virus corona.
Selain itu, jika dilihat dari perkembangan harga komoditas tambang, ia juga mengatakan harga masih cenderung stabil.
Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan dampaknya akan terasa dalam waktu panjang (long term).
"Saya amati dari perkembangan harga masih bagus, mulai dari bauksit, timah, emas, batubara juga relatif lumayan. Jadi belum tercermin kondisi tidak membaik, itu belum kelihatan," katanya.
Kementerian ESDM menargetkan pembangunan 52 fasilitas pemurnian atau smelter hingga 2023 dengan rencana investasi 20,4 miliar dolar AS.
Saat ini, telah ada 17 smelter eksisting dengan rincian 11 smelter nikel, dua smelter bauksit, satu smelter besi, dua smelter tembaga, dan satu smelter mangan.
Ada pun rencananya akan ada penambahan 18 smelter nikel, tujuh smelter bauksit, tiga smelter besi, dua smelter tembaga, satu smelter mangan dan empat smelter timbal dan seng.     

Gara-Gara Corona, BI Kembali Pangkas Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Bank Indonesia (BI) kembali melakukan revisi terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2020. Perubahan tersebut dilakukan lantaran efek virus corona terhadap perekonomian baik di skala global maupun nasional semakin terasa.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini akan menurun hingga 2,7 persen.
Prediksi tersebut turun dibanding hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada Februari 2020 lalu, yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun ini berada pada kisaran 3,0-3,1 persen.
"Tapi memang nampaknya pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini akan lebih rendah dari 3 persen. Mungkin 2,8 sampai 2,7 persen, karena memang ada gangguan global supply chain dan gangguan ekonomi di negara-negara maju seperti Amerika (Serikat)," jelasnya dalam acara Forum Diskusi Infobank di Pullman Hotel, Jakarta, Rabu (11/3/2020).
Sedangkan pada pertumbuhan ekonomi di Indonesia, ia menyebutkan pemerintah masih bisa mempertahankannya di kisaran 5,0-5,4 persen. Angka tersebut masih sama seperti hasil RDG pada Februari lalu.
Menindaki situasi ini, pemerintah disebutnya akan bergotong royong untuk melakukancollective action. Dia mengajak pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk sama-sama bergerak menangkal corona dan itu membangun kepercayaan diri bahwa Indonesia mampu mengatasinya.
"Kita harus looking for new source economy growth. Jangan hanya andalkan CPO (Crude Palm Oil/minyak sawit mentah). Kalau dulu jualan nikel sekarang harus hilirisasi," imbuhnya.
"So many yang bisa kita eksplor. Pariwisata, UMKM, maritim. We have to learn," dia menandaskan.

Tuesday, March 10, 2020

Buruan Daftar, Kuota Mudik Gratis BUMN Tinggal 3.061 kursi

PT KONTAK PERKASA -  Dirut PT Jasa Raharja (Persero) Budi Rahardjo Slamet mengatakan bahwa sampai Selasa ini jumlah masyarakat yang ikut mudik gratis BUMN mencapai 271.939 jiwa. Untuk itu ia menghimbau kepada calon pemudik lainnya untuk segera melakukan pendaftaran program mudik gratis bersama BUMN.
Untuk diketahui, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyediakan 275.000 kursi mudik gratis. Dengan begitu kuota yang tersisa tinggal 3.061 kursi saja.
"Data keseluruhan yang masuk sudah 271.939 pemudik, sehingga tersisa tiga ribuan kursi lagi untuk mudik gratis. Nantinya siapa cepat dia dapat," tegas Budi di Komplek Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/3/2020).
Untuk jumlah calon pemudik sendiri yang direncanakan menggunakan perjalanan darat, seperti moda transportasi bus telah tercatat 197.961 calon pemudik. Sementara calon pemudik yang menggunakan angkutan kereta api sudah tercatat 17.577 jiwa.
Sedangkan calon pemudik yang akan menggunakan jalur laut, seperti kapal pelayaran sudah tercatat 58.845 calon pemudik. Sementara pemudik yang akan menggunakan jalur udara, seperti pesawat terbang telah tercatat 1.556 calon pemudik.
Dalam kesempatan itu, pihaknya membeberkan bahwa Jasa Raharja di musim mudik 2020 telah membatasi penggunaan moda transportasi pesawat terbang, karena harga tiketnya yang mahal di nilai memberatkan biaya operasional perusahaan.
"Untuk itu kita lebih baik alihkan, ke moda transportasi lainnya. Sehingga kan lebih banyak calon pemudik yang akan kita angkut," tandasnya.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada tahun ini kembali membuka program BUMN Mudik Bareng Tahun 2020. Dalam kesempatan ini, PT Jasa Raharja kembali tampil selaku ketua satgas mudik gratis BUMN ini.
Direktur Utama Jasa Raharja Budi Rahardjo Slamet mengatakan bahwa pada 2020 ditargetkan adanya kenaikan 10 persen jumlah pemudik atau 275 ribu orang. Dibandingkan 2019 dengan jumlah 250 ribu pemudik.
"Karena adanya animo masyarakat semakin meningkat untuk melakukan perjalanan mudik," tegas Dirut Jasa Raharja di Komplek Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/3).
Untuk pendaftaran program mudik gratis bareng BUMN, Budi Rahardjo menyarankan pemudik untuk melakukan pendaftaran secara online, yang telah di buka sejak Februari 2020 dengan alamat portal https://mudikbumn.co.id. Hal ini di nilai lebih efisien dan mudah di akses oleh sejimlah pemudik. 
"Namun, bagi pemudik yang berencana mendaftar secara offline, bisa menghubungi call center perusahaan BUMN yang terdaftar program mudik gratis bersama. Tapi kan repot," imbuh dia.
Adapun syarat administrasi yang harus dipenuhi oleh pemudik untuk mengikuti program mudik gratis bumn, yaitu; KTP, SIM C, STNK Motor dan KK. Pada program mudik gratis bumn tahun ini akan menyasar 83 kota keberangkatan dan 103 kota tujuan yang tersebar di seluruh wilayah nusantara.
"Rencana awal keberangkatan program mudik, yakni dengan moda angkutan bus pada tanggal 19 Mei 2020, di GBK Senayan," tandasnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com

Monday, March 9, 2020

Facebook Kesulitan Atasi Hoaks soal Virus Corona Gara-Gara Grup?

KONTAK PERKASA FUTURES- Facebook sedang berusaha keras untuk menyetop peredaran hoaks tentang virus corona di platform-nya. Namun tampaknya jejaring sosial raksasa ini kesulitan membasmi disinformasi dan hoaks karena grup-grup Facebook.
Pasalnya, terdapat banyak sekali grup Facebook (terbuka atau tertutup) yang dijadikan sebagai tempat pembahasan berbagai teori konspirasi mengenai virus corona. Demikian berdasarkan analisa dari NBC News.
Laman NBC News yang dikutip Senin (9/3/2020), menyebut di salah satu grup populer Facebook, para anggotanya mendiskusikan virus corona merupakan skenario. Grup lain menyebut, virus corona merupakan senjata biologis yang dibuat pemerintah Tiongkok.
Ada juga yang menyebut, ahli vaksin Amerika Serikat-lah yang membuat virus corona untuk menghasilkan banyak uang. Ada juga yang mengeksploitasi virus corona untuk menjual berbagai kebutuhan dalam menghindari virus ini, misalnya jualan Vitamin C, masker, dan lain-lain.
Kehadiran grup-grup ini membuat tantangan sulit bagi Facebook dalam menghapus peredaran informasi yang salah.
Padahal dalam beberapa minggu terakhir, Facebook telah melakukan langkah besar untuk membasmi hoaks seputar virus corona dan mempromosikan informasi yang terpercaya.
Sebelumnya pada Selasa lalu, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengajak pengguna Facebook untuk mencari informasi yang dari sumber yang terpercaya seperti situs WHO.
Facebook bahkan memberikan WHO iklan gratis sebanyak yang mereka butuhkan. "Facebook juga melarang iklan yang dirancang untuk mempromosikan penyembuhan virus corona palsu," tulis Zuck.
Meski begitu, Zuck tetap mengedepankan kebebasan berpendapat. Ia mengingatkan pengguna agar pengguna tidak berbagi informasi yang bisa membahayakan orang lain.
Tampaknya Facebook kesulitan membasmi hoaks virus corona yang disebar lewat grup-grup pribadi. Apalagi lebih dari 400 juta pengguna menjadi bagian dari berbagai grup.
Sebelumnya, seorang juru bicara Facebook menyebut, "perusahaannya fokus menghubungkan orang dengan informasi akurat dan menghapus hoaks yang membahayakan terkait virus corona, termasuk di grup."
"Kami telah mengurangi distribusi grup manapun yang berbagi informasi palsu. Dalam beberapa hari mendatang, kami akan mulai menghapus grup dan halaman terkait virus corona dari rekomendasi yang kami tunjukkan kepada orang-orang," katanya.
(Tin/Ysl)
BACA JUGA : 

Harga Minyak Anjlok, Beban Pertamina Jadi Turun

Friday, March 6, 2020

RNI Jajaki Impor Bahan Baku Masker dari Prancis

PT KONTAK PERKASA FUTURES -  PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI (Persero) tengah menjajaki impor bahan baku masker dari Prancis. Nantinya masker produksi RNI ini akan dipasok untuk pasar dalam negeri.
Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo mengatakan kebutuhan masker saat ini cukup besar. Untuk itu pihaknya mengaku akan meningkatkan produksi.
"Kita baru ke deteksi ada di Prancis, tapi sampai sekarang mereka belum kasih, mungkin permintaan juga banyak negara lain, atau Prancis melindungi produksi bahan baku tersebut demi kebutuhan dalam negerinya," kata dia seperti dikutip dari Antara, Jumat (6/3/2020).
Saat ini RNI sedang terus mengejar dan mengupayakan bahan baku tersebut, mengingat jika bahan baku sudah tersedia pihaknya bisa memproduksi ribuan masker dalam waktu satu jam.
"Kalau normal 5-7 juta masker. Target saya minimal bulan ini saya bisa produksi 1 juta, kalau barang masuk, cepat produksi seminggu selesai. Saya kejar terus tiap hari. Minimal ada komitmen," ujar Eko.
Sebelumnya PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI mengungkapkan persediaan stok masker dan hand sanitizer aman serta tersedia untuk kebutuhan darurat.
Eko mengatakan bahwa pihaknya tidak melempar ke pasar, karena RNI bekerja sama dengan Kimia Farma sebagai BUMN pemerintah yang resmi.
Terkait hand sanitizer dan peralatan-peralatan kesehatan lainnya, Dirut RNI tersebut memastikan stoknya aman serta tersedia.

Thursday, March 5, 2020

Pemerintah Diminta Bagikan Masker dan Hand Sanitizer Secara Gratis

PT KONTAK PERKASA -  Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal, meminta kepada Pemerintah untuk memberikan masker dan hand sanitizer secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, dia juga meminta pemerintah memantau pasokan bahan pokok untuk masyarakat karena virus corona ini.
“Kepada pemerintah Republik Indonesia khususnya Presiden Joko Widodo untuk memberikan masker secara gratis kepada seluruh rakyat Indonesia, karena sudah mengganggu ekonomi, masker dan hand sanitizer susah dicari di minimarket dan apotek tiba-tiba hilang di pasaran, beberapa kepala daerah menimbun masker ini ada apa?,” kata Said saat konferensi pers, di Hotel Mega proklamasi, Jakarta (5/3/2020).
Oleh karena itu, ia minta untuk memberikan masker dan Hand sanitizer kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya untuk kaum buruh yang sehari-harinya berinteraksi dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) di lingkungan perusahaan. Karena, keadaan saat ini menurutnya sedang tidak aman, bahkan sudah ada peringatan untuk tidak melakukan perjalan ke luar negeri.
Said pun menyarankan agar ada anggaran khusus untuk masker dan Hand sanitizer gratis, dengan menggunakan dana kontingensi, hal itu sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945, yakni melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
“Negara kita bukan lagi negara miskin, dengan kekuatan ekonomi di tingkat dunia sekarang, maka gratiskan, dan kami mohon kepada Bapak Presiden Joko Widodo untuk wajib melindungi tumpah darah untuk membagikan ke seluruh rakyat Indonesia, kepada para buruh pabrik, supaya mereka menggunakan masker saat bekerja,” ujarnya.
Selain itu,  ia juga menyarankan agar pemerintah menanggung biaya pengobatan bagi warga Indonesia yang terindikasi virus corona, dengan menggratiskan iuran BPJS.
“Dengan menyuntikkan dana yang disebut dana kontingensi, oleh karena itu kita minta kepada pemerintah BPJS Kesehatan penderita penyakit corona atau aspek yang diduga penyakit, harus ditanggung oleh BPJS walaupun di situ pemerintah mengatakan ditanggung oleh negara, jangan diam saja,” tegasnya.
Karena ia khawatir virus corona itu menyebar, maka pemerintah harus sudah menyiapkan upaya-upaya, agar masyarakat tidak panik, seperti munculnya informasi di media massa bahwa banyak masyarakat yang melakukan aksi borong bahan pokok secara berlebihan.
Lanjutnya, ia pun meminta kepada pemerintah untuk menindak tegas kepada pelaku penimbun bahan pokok, dan bahan kebutuhan lainnya seperti masker dan hand sanitizer, agar pelaku itu jera.
“Kami juga meminta kepada pemerintah, untuk melakukan tindakan hukum yang sekeras-kerasnya kepada para penimbun barang-barang baik masker, bahan pokok ataupun hal-hal lain yang dibutuhkan oleh rakyat, nggak boleh ada orang mengambil keuntungan dibalik satu penderitaan rakyat,” pungkasnya.