Friday, February 14, 2020

Daftar Hewan Hidup dari China yang Dilarang Masuk ke Indonesia

PT KONTAK PERKASA -  Menteri Perdagangan Agus Suparmanto telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 10 Tahun 2020. Isi dari aturan ini adalah melarang impor sementara hewan hidup dari China ke Indonesia. 
 Agus menjelaskan, menyikapi merebaknya wabah virus corona di China, Pemerintah telah menetapkan pelarangan untuk impor jenis binatang hidup yang berasal dari China atau transit di China ke dalam wilayah Indonesia.
"Pelarangan tersebut sifatnya sementara (temporary) sampai wabah virus corona mereda," kata Agus Suparmanto dikutip dari Antara, Jumat (14/2/2020).
Aturan ini merupakan tindakan tegas dalam merespons kondisi darurat kesehatan publik secara global akibat penyebaran wabah virus Corona yang berasal dari Wuhan, China.
Agus menekankan, penghentian impor sementara hewan hidup ini tidak disalahtafsirkan ke semua produk yang berasal dari China. Ada pun Permendag Nomor 10 Tahun 2020 ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan pada 7 Februari 2020.
Sementara itu, jenis binatang yang dilarang importasinya terdiri dari 53 pos tarif barang, antara lain:
- Kuda
- Keledai
- Bagal
- Hinnie hidup
- Binatang hidup jenis lembu
- Babi hidup
- Biri-biri
- Kambing hidup
- Ayam dari spesies gallus domesticus
- Bebek
- Angsa
- Kalkun
- Ayam guinea
- serta binatang hidup lainnya yang menyusui.
Selain itu, larangan impor juga termasuk pada binatang hidup yang ada pada komedi putar, ayunan, galeri tembak dan permainan taman hiburan lainnya; dan binatang hidup pada sirkus keliling dan travelling menagerie; serta teater keliling.
Agus menegaskan, importir wajib mengekspor kembali ke negara asal atau memusnahkan binatang hidup yang dilarang tersebut yang tiba di pelabuhan Indonesia saat Permendag ini berlaku.
Waktu ketibaan binatang hidup di pelabuhan Indonesia ini dibuktikan dengan tanggal pengajuan dokumen pemberitahuan pabean dalam rangka impor berupa dokumen BC 1.1, BC 2.0, BC 2.1, BC 2.2, BC 2.3, BC 1.6, PPFTZ-01, atau consignment note.
"Biaya atas pelaksanaan ekspor kembali atau pemusnahan adalah tanggung jawab Importir," katanya.
Bagi importir yang tidak melaksanakan kewajiban mengekspor kembali ke negara asal atau memusnahkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dalam jangka waktu 10 hari, akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Thursday, February 13, 2020

Antisipasi Wabah Corona, Pemerintah Kebut Belanja Kementerian di Kuartal I

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Virus corona yang semakin menyebar memberikan dampak perlahan tapi pasti, terutama pada ekonomi Indonesia. Sadar bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi sebagian besar oleh sektor konsumsi, pemerintah bakal terus mengebut belanja kementerian dan lembaga di kuartal I 2020.
Hal ini juga sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membelanjakan anggaran dalam mengantisipasi virus corona yang mungkin bakal menggerus konsumsi awal tahun ini.
"Pertumbuhan ekonomi kita sangat didukung oleh konsumsi, karena itu secara struktur 56 persen porsinya, dan sebenarnya banyak yang mempengaruhi konsumsi tidak hanya makanan minuman, tapi juga pakaian, transportasi, komunikasi dan lainnya," ujar Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Edi Prio Pambudi di Kantor Staf Presiden, Kamis (13/02/2020).
Selain fokus pada belanja kementerian dan lembaga, pemerintah juga bakal fokus dalam menyalurkan bantuan sosial agar seluruh masyarakat bisa segera menikmati bantuan tanpa terhambat dampak virus Corona.
"Kita berusaha untuk tetap menjaga konsumsi masyarakat dengan cepat-cepat merealisasikan belanja kementerian dan lembaga, terutama bantuan sosial serta belanja-belanja nonoperasional," ujar Arif Baharudin, Plt. Kepala Badan Kebijakan Fiskal
Lebih lanjut, pemerintah juga akan terus menghidupkan kembali destinasi wisata yang ada dengan membuat bundling paket-paket wisata serta memberikan harga khusus agar masyarakat mau melakukan perjalanan.
Selain mendorong belanja pemerintah, nantinya belanja padat karya untuk kegiatan produktif juga akan terus didorong. Serta, melakukan percepatan penyerapan Kredit Usaha Rakya (KUR) seperti meningkatkan plafon penerimaan KUR.
"Intinya, kami dari Kementerian Keuangan akan selalu support baik dari kebijakan fiskal maupun non fiskal untuk menggairahkan ekonomi Indonesia di tengah ancaman virus Corona," kata Arif mengakhiri.
Pemerintah Indonesia mulai memikirkan lebih serius soal dampak virus corona terhadap perekonomian Indonesia. Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian (Sesmenko) Susiwidjono menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia punya potensi tergerus antara 0,11 persen hingga 0,30 persen.
Hal tersebut didasarkan perhitungan pekan lalu, sehingga nanti besarannya bisa berubah sewaktu-waktu.
"Ke kita bisa kena dampaknya 0,11 persen hingga 0,30 persen. China sendiri bisa turun mungkin 1 persen hingga 2 persen," tutur Susiwidjono di Jakarta Pusat, Rabu (12/02/2020).
Namun, Susiwidjono tetap yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai target 5,3 persen tahun ini. Alasannya, meskipun beberapa sektor terpukul cukup hebat, Indonesia masih bisa bertahan dengan memiliki langkah alternatif.
Misalnya saja dalam sektor pariwisata, Indonesia akan memaksimalkan potensi wisatawan domestik (wisdos). Meskipun demikian, tentu ada banyak tantangan, mengingat jumlah pergerakan wisdos tidak akan menutupi potensi kehilangan dari turis China.
Apalagi, turis China dikenal paling royal dalam membelanjakan uang mereka saat berlibur.
"Wisatawan China itu rata-rata spending USD 1.385, lebih besar dari wisatawan lainnya yang kira-kira USD 1.200," ujar Susi.
Dan karena pergerakan manusia dari China lumpuh, sektor penerbangan juga ikut merasakan pahitnya. Tercatat sebanyak reservasi 2,1 juta kursi pesawat dibatalkan. 
Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Gatot Ariyono mengatakan belum menerima laporan terkait dampak virus corona yang menggangu ekspor-impor di sektor batu bara. Namun, hal itu bisa saja terjadi di sektor energi.
"Kalau tembaga mungkin sudah ada pengaruhya," kata Bambang di Komplek DPR MPR RI, Jakarta, Selasa (11/2/2020).
Meski begitu, Bambang tidak mengetahui seberapa besar dampak dari virus corona terhadap kegiatan perdagangan Indonesia-China di sektor energi dan minerba. Sebab, hingga kini belum ada pengusaha batu bara yang melapor atau mengeluh.
"Belum ada, mudah-mudahan jangan ada,"kata Bambang.
Dia melanjutkan, ekspor mineral Indonesia ke China termasuk yang paling besar dan berpengaruh. Namun, dia enggan membeberkan jumlah pasti ekspor minerba ke negeri tirai bambu itu.
"Angkanya saya enggak tahu pasti, tapi yang jelas China termasuk yang besar, India juga," kata Bambang.
Bambang menjelaskan, sudah hampir sebulan virus corona menyebar. Meski belum ada dampaknya bagi sektor minerba, namun jika hal ini berlangsung lama, dia memperkirakan akan berpengaruh terhadap sektor ini. 

Wednesday, February 12, 2020

Peretas Bisa Kirim Malware Lewat Bluetooth

PT KONTAK PERKASA - Celah keamanan Android memungkinkan peretas untuk mengirim malware lewat Bluetooth. Temuan ini dikemukakan oleh peneliti keamanan di ERNW.
Mengutip Engadget, Selasa (11/2/2020), para peneliti keamanan itu menyebut celah keamananbernama BlueFrag itu juga dapat mencuri data dari perangkat di sekitarnya yang menjalankan Anroid 8 atau Android 9.
Untuk menjalankan aksinya, si peretas memang perlu mengetahui MAC address dari Bluetooth si target, tetapi itu bukan perkara sulit. Si peretas dapat menebaknya hanya dengan merujuk pada MAC address dari WiFi perangkat itu.
Untuk melindungi perangkatnya, pengguna disarankan untuk memperbarui dan memasang patch keamanan Februari 2020. Namun masalahnya, kemungkinan besar tidak semua perangkat berbasis Android 8 masih mendapat pembaruan patch keamanan dari pabrikan.
Sementara itu, Android 10 tidak terdampak oleh celah keamanan itu.
12 Celah Keamanan di WhatsApp
WhatsApp menemukan 12 celah keamanan pada tahun lalu. Menurut US National Vulnerabilties Database, hal ini memunculkan pertanyaan mengenai keamanan di aplikasi tersebut. Demikian dikutip dari Forbes, Jumat (31/1/2020) 
Apalagi, belum lama ini smartphone CEO Amazon Jeff Bezos jadi korban peretasan gara-gara menerima file video dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman pada akhir 2018.
Akibat peretasan ini, tim Bezos pun melakukan investigasi menyeluruh. Saat itu skandal perselingkuhan Bezos dibongkar oleh media The National Enquirer. Media tersebut bahkan mengancam untuk mempublikasikan foto-foto tidak senonoh.
Namun, Financial Times menyebut sejumlah kerentanan keamanan ditemukan di aplikasi WhatsApp pada tahun lalu. Kerentanan keamanan ini tidak diketahui selama beberapa waktu dan ditengarai telah memfasilitasi peretasan tokoh-tokoh penting.
(Why/Isk)

Tuesday, February 11, 2020

Strategi Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi hingga 2024

KONTAK PERKASA FUTURES - Transformasi ekonomi dimulai pada tahun 2020-2024 untuk memberikan landasan kokoh menuju Indonesia Maju. Untuk itu, Pemerintah menyusun strategi guna mendorong pertumbuhan ekonomi di 2024.

Hal tersebut diungkapkan Staf Khusus Presiden, Arif Budimanta, saat menjelaskan mengenai, National Economic Update di Wisma Negara, Komplek Istana Kepresidenan, Provinsi DKI Jakarta, Senin (10/2).

“Pertama, mendorong belanja pemerintah yang berpotensi menstimulus konsumsi masyarakat seperti penyaluran dana desa dengan skema 40:40:20, penyaluran bantuan pembiayaan KUR, MEKAAR, UlaMM, Umi, Pembelian produk dalam negeri, dan program padat karya,” kata Arif.
Strategi kedua, menurut Arif, yakni optimalisasi bauran kebijakan fiskal dan moneter dalam mendorong daya beli masyarakat.

“Tiga, mendorong pembagian dividen interim perusahaan besar dan BUMN. Empat, menjaga stabilitas administration price dan harga pangan,” tambahnya.

Yang kelima, menurut Arif, memanfaatkan momentum omnibus law untuk mendorong investasi dan penyerapan tenaga kerja. Terakhir, Arif menyampaikan yakni relaksasi kebijakan makroprudensial dalam mendorong pertumbuhan kredit.

“Rata-rata pertumbuhan 2015-2045 yaitu PDB Riil 5,7 persen sedangkan PDB Rill per kapita 5,0 persen. Tahun 2045 ditargetkan menjadi negara maju dan PDB terbesar ke-5 (USD 7,4 triliun) dan peranan KTI menjadi 25, persen,” tambahnya.

Secara keseluruhan, lanjut Arif, perekonomian Indonesia sebenarnya dengan pertumbuhan 5,02 persen bisa dikatakan relatif baik.

“Tentunya 5,02 persen ini bukan pertumbuhan yang alamiah semata, tetapi ini adalah suatu pertumbuhan yang memang pertama, dia berkualitas, kemudian ia digerakan oleh bauran kebijakan yang menggerakan sektor riil,” tambahnya.
Ekspor di 2019, menurut Arif, secara volume naik mendekati angkanya kurang lebih 10 persen atau tepatnya 9,82 persen. Jadi ekspor nonmigas, sambung arif, secara keseluruhan sebenarnya mengalami peningkatan dari sisi volume terutama terkait dengan sawit ataupun batubara.

Yang menjadi kendala, tambah dia, nilai harga komoditi yang kontraksinya cukup dalam, seperti batubara turun kurang lebih sekitar 27 persen kalau kita bandingkan 2019 dengan 2018, maupun CPO yang turun sekitar 6 persen year on year.

“Hal ini lah yang kemudian menyebabkan secara nilai, ekspor kita itu mengalami kontraksi -86 persen. Jadi minusnya ini lebih karena aspek cyclical,” jelasnya.

Usahanya, tambah Arif, sudah maksimal ditunjukan dengan volume yang semakin tinggi ya mendekati 1 digit 10 persen, tapi memang secara cyclical menghadapi situasi super cycle daripada komoditi yang keadaannya pada saat ini adalah keadaannya sedang menurun atau tertekan harganya.

 Inilah, lanjut Arif, yang mengakibatkan tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi walaupun secara volume meningkat pertumbuhan ekspornya yang non-migas, tetapi secara nilai karena ada kontraksi terhadap harga-harga komoditas, terutama batubara dan CPO, maka kemudian berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Arif menyatakan impor saat ini didominasi oleh bahan baku penolong dan masih di atas 70 persen, sehingga Presiden Joko Widodo selalu mengarahkan kebijakan-kebijakan perekonomian nasional kita agar terkait misalnya dalam pengembangan kemudahan sektor berusaha, penanaman modal baik yang sifatnya direct dari luar negeri ataupun di dalam negeri.

Kebijakan pertama, menurut Arif adalah menghasilkan produk-produk yang menghasilkan devisa, kemudian yang kedua substitusi impor terutama substitusi impor yang terkait dengan bahan baku penolongnya.

“Bahan baku dan penolong contohnya apa yang sangat serius dikerjakan oleh pemerintah dan seperti apa yang diarahkan oleh Presiden kalau kita lihat beberapa minggu yang lalu Presiden meresmikan extended operation (peningkatan capacity dari suatu industri petrochemical di Banten),” tambahnya.
Ia menegaskan kebijakan terkait penanaman modal yakni menghasilkan devisa bagi negara, kemudian yang kedua substitusi impor, dan ketiga adalah job creation yang banyak sekaligus juga melibatkan usaha kecil menengah maupun koperasi dalam konteks supply chain.

Strategi lain, menurut Arif, misalnya salah satu yang dikembangkan adalah pengembangan-pengembangan kawasan ekonomi khusus.

“Karena pengembangan kawasan ekonomi khusus semuanya diarahkan untuk pengembangan nilai tambah dari industri, apakah itu di Sei Mangke misalnya contoh ataupun misalnya kawasan ekonomi khusus yang dikembangkan di Kalimantan Timur. Itu juga diarahkan untuk pengembangan petrokimia,” jelas Arif.

Ini, kata Arif, adalah strategi dari transformasi ekonomi, sehingga kemudian ketergantungan terhadap fluktuasi harga komoditi itu kemudian semakin berkurang, karena kemudian value added-nya ada di dalam negeri.

Beberapa faktor eksternal ataupun internal yang akan mempengaruhi terhadap perekonomian secara nasional pada tahun 2019 ataupun 2020, sebagai berikut faktor eksternal, aspek pendukung yaitu suku bunga yang relatif rendah di banyak negara maju dan membaiknya harga komoditas.

“Risiko yang muncul: melambatnya perekonomian mitra dagang, lemahnya aktivitas perdagangan dan investasi global, ketegangan AS-Iran, perang dagang AS-China belum mereda, Brexit, dan Wabah Virus Corona,” jelasnya.

Sedangkan untuk faktor internal, menurut Arif, aspek pendorong yakni stabilitas politik pasca pemilu legislatif dan pilpres, penurunan suku bunga acuan (B17DRR) dari 6 persen ke 5 persen dalam periode tahun 2019, inflasi terkendali dan berada pada level 2,72 persen (YOY), nilai tukar rupiah yang menguat, peningkatan fokus yang cukup besar pada hal SDM, R&D, serta infrastruktur, dan Omnibus Law.

“Risiko dari faktor internal yakni kemungkinan terjadinya El-Nino atau La Nina serta potensi keterlambatan peraturan turunan dan Omnibus Law,” pungkas Arif.

Reporter : Tiara Sekarini

Sunday, February 9, 2020

Lewat WhatsApp, Hacker Bisa Akses File di Desktop

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Bulan lalu, WhatsApp memperbaiki bug di aplikasi versi dekstop. Hal ini memungkinkan hacker jahat bisa membaca dan melihat file dari desktop atau laptop kamu.
Sebuah posting-an yang diterbitkan oleh perusahaan keamanan, PerimeterX, menunjukkan orang-orang yang terkena bug adalah mereka yang menggunakan aplikasi WhatsApp Mac atau Windows yang tersambung dengan iPhone.
MengutiP laman The Next Web, Kamis (6/2/2020), Peneliti Keamanan PerimeterX Gal Weizmen, menemukan kerentanan dalam Kebijakan Keamanan Konten Whatsapp yang dapat dieksploitasi untuk mengirim pesan yang dimanipulasi dan tautan menggunakan Cross-Site Scripting (XSS).
Mereka (pelaku kejahatan siber) dapat memanfaatkan kelemahan ini untuk mengirim kode berbahaya atau membaca dan melihat file lokal dari laptop atau desktop kamu.
Weizman menyarankan agar WhatsApp tidak menggunakan platform Google chromium versi lama untuk mencegah hal buruk tersebut terjadi.
Kalau kamu menggunakan WhatsApp di iPhone bersamaan di dekstop, ada baiknya untuk memperbarui keduanya agar selalu tetap aman.
Bos sekaligus pendiri Telegram Pavel Durov menyebut WhatsApp sebagai aplikasi berbahaya.
Hal ini diumumkan oleh Durov dalam sebuah unggahan blog yang kemudian dibagikan kepadafollowers akun Telegram-nya.
Mengutip laman Digital Trends, Senin (3/2/2020), Durov menuding WhatsApp patut disalahkan dan harus memperbaiki diri. Ia juga mengatakan, fitur enkripsi end-to-end yang digembar gemborkan WhatsApp tidak berguna.
Pria asal Rusia ini menyebut, fitur enkripsi dinilai tidak bisa melindungi keamanan pengguna dari peretasan.
"WhatsApp memakai kata-kata enkripsi end-to-end sebagai mantra ajaib yang seharusnya membuat komunikasi aman. Namun, teknologi ini bukan peluru yang menjamin privasi pengguna dengan sendirinya," kata Durov.
Terpenting, Durov mengklaim bahwa bug keamanan pada WhatsApp menciptakan backdooryang sengaja ada untuk mematuhi dan menenangkan lembaga penegak hukum.
Dengan begitu, kata Durov, jejaring sosial ini bisa melakukan bisnis tanpa gangguan di Iran dan Rusia.
Pada sisi lain, Telegram juga diminta melakukan hal yang sama oleh regulator. Namun, Telegam enggan untuk bekerja sama.
"Sebagai dampaknya, Telegram diblokir di sejumlah negara, namun di negara-negara ini, WhatsApp tidak mengalami kendala. Misalnya di Rusia dan Iran," kata Durov.
Pria berusia 35 tahun ini menyebut, dengan menyimpan back up data di iCloud, alih-alih di penyimpanan perangkat, WhatsApp mengorbankan privasi pengguna.
Pasalnya, menurut Durov, Apple tidak mengenkripsi data iCloud. Bahkan, Apple kerap memberikan data ini ke pemerintah, sesuai yang diminta.
Terakhir, Durov juga mengungkapkan, source code WhatsApp tidak tersedia secara publik. Artinya, tidak diketahui bagaimana cara enkripsi end-to-end WhatsApp bekerja.
"Jika saja Jeff Bezos pakai Telegram alih-alih WhatsApp, ia tidak akan diperas oleh orang-orang yang meretas perangkatnya," kata Durov.

Thursday, February 6, 2020

Singapura Larang Turis Asal China, Kunjungan Wisman ke Batam Anjlok

PT KONTAK PERKASA - Kebijakan pemerintah Singapura yang menutup akses masuk bagi turis asal China 
turut berdampak terhadap sektor pariwisata Batam, Kepulauan Riau. Penutupan tersebut dilakukan terkait dengan kasus virus Corona yang menyerang lebih dari 20 negara, termasuk ke Negeri Singa.
Sebagai dampaknya, saat ini pelayaran dari Singapura ke Batam turun hingga 20 persen.
Manager Operasional Pelabuhan Batam Center, Nika Astaga, mengatakan dampak isu virus Corona sangat besar untuk pelabuhan di Batam. Arus penumpang dari dan ke Pelabuhan Internasional Batam Centre turun drastis, terutama pada akhir pekan.
"Biasanya, kalau Sabtu dan Minggu, biasanya 10 ribu arus penumpang di Batam Centre. Sekarang hanya sekitar 5 ribuan," kata Nika di Pelabuhan Batam Center, seperti ditulis Jumat (7/2/2020).
Sementara pada hari-hari biasa, kedatangan wisatawan maupun WNI dari Singapura selama sepekan mengalami penurunan 20 persen dari rata-rata 5 ribu per hari. 
Nika mengatakan volume pelayaran kapal dari Pelabuhan Internasional Batam Centre ke Singapura dan Malaysia, jumlahnya 84 kali.
"Itu pelayaran reguler. Belum ada pengurangan kapal," beber dia.
Diakui, penurunan penumpang juga terjadi karena adanya larangan sejumlah negara, menerima kunjungan warga negara asing, yang pernah mengunjungi China.
"Khususnya bagi warga negara asing yang pernah berkunjung dalam durasi 14 hari terakhir," terang dia.
Larangan-larangan itu menyebabkan jumlah kunjungan dari Singapura ke Batam menurun karena sebelumnya banyak juga wisatawan asing masuk Batam, transit lewat Singapura.
"Mau tidak mau berpengaruh terhadap Batam. Mengingat, banyak dari mereka nasuk ke Batam dari Singapura," ujarnya.
Sementara untuk mengantisipasi virus Corona, setelah ditetapkan ada puluhan pengidap positif dari Singapura, pihak pengelola memperketat pengawasan.
Adapun untuk pihak pelabuhan mengimbau petugasnya menggunakan masker. Demikian dengan orang-orang calon penumpang untuk mengenakan masker.
"Selain menyediakan masker di pusat informasi untuk pengguna pelabuhan, di setiap tempat kita juga sediakan cairan antiseptik di setiap sudut pintu masuk kedatangan," ucap Nika Astaga.

PR untuk Menggelar Layanan 5G di Indonesia

KONTAK PERKASA FUTURES -  Frekuensi 700MHz disebut-sebut sebagai salah satu kandidat terbaik untuk mendukung kehadiran 5G di Indonesia. Karena itu, dalam laporan terbarunya, GSMA mengatakan Indonesia harus segera melakukan realokasi di frekuensi ini.
Untuk diketahui, frekuensi 700MHz sekarang masih digunakan untuk keperluan TV analog. Karenanya, semua pihak terkait masih menunggu revisi Undang-Undang Penyiaran sebelum frekuensi ini dapat digunakan untuk layanan mobile broadband.
Kendati 700MHz merupakan kandidat untuk menggelar 5G di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) sebenarnya juga menyiapkan sejumlah frekuensi lain untuk keperluan 5G.
"Persiapan untuk 5G itu mencakup semua band sebab 5G ini membutuhkan coverage yang sangat besar," tutur Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Namun Ismail mengatakan, selain ketersediaan frekuensi, ada pekerjaan rumah yang juga harus diselesaikan pihak operator sebagai penyelenggara, yakni tersambungnya antar BTS yang dimiliki melalui kabel fiber.
"Sebelum bicara spektrum 5G, tidak kalah penting adalah operator itu melakukan fiberisasi, menghubungkan antar BTS dengan kabel fiber. Sayang, kalau bangun 5G, tapi belum terkoneksi fiber. Di 5G itu (kabel) fiber keharusan," tuturnya menjelaskan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Danny Buldansyah mengatakan persoalan backhaul di kota besar sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan.
Alasannya, menurut Danny, 5G sama seperti teknologi seluler lain, pasti akan pertama kali digelar di kota besar. Salah satu kota yang kemungkinan akan mengadopsinya pertama kali adalah Jakarta dan kondisi backhaul di kota ini sudah rapat.
"Jakarta itu sudah cukup rapat, backhaul di kota besar itu tidak perlu dikhawatirkan. Nanti begitu merambah ke kota nomor dua atau tiga, akan sedikit problematik. Namun begitu demand-nya ada, pasti akan dibangun," tuturnya melanjutkan.

Masalah Sebenarnya
Lebih lanjut Donny juga mengatakan persoalan yang sebenarnya dihadapi operator dalam pembangunan kabel fiber bukanlah investasi atau operasional pembangunannya, melainkan soal perizinan.
"Pemasangan fiber optic itu kan menggali jalan, masang tiang. Nah, ini butuh sinergi antara industri dengan pemerintah daerah," tuturnya melanjutkan.
Selai itu, dia mengatakan saat ini setiap pemerintah daerah memiliki regulasi yang berbeda. Dia mencontohkan ada daerah yang mengharuskan menyewa duct, ada pula yang mengharuskan menyewa kabel ke BUMD setempat, dan ada pula derah yang menerapkan retribusi.
"Nah, kami pengennya ada keseragaman, yang memberi jaminan kabel itu safe, tidak dipotong atau kena galian jalan. Yang kedua, harganya reasonable, kalau reasonable, sudah pasti tarif ke pelanggan bisa ditekan," tuturnya mengakhiri pembicaraan.
(Dam/Why)