Tuesday, February 4, 2020

Instagram Raup Pendapatan Iklan Rp 273,6 Triliun

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Instagram bukanlah sapi perah utama bagi Facebook. Namun, Instagram memainkan peranan besar dalam menghasilkan cuan bagi perusahaan media sosial terbesar asal Amerika Serikat itu.
Dalam laporan Bloomberg, diketahui bahwa Instagram mampu menghasilkan USD 20 miliar atau setara Rp 273,6 triliun dari pendapatan iklan sepanjang 2019.
Mengutip laman The Verge, Rabu (5/2/2020), pendapatan Instagram di atas menyumbang lebih dari seperempat dari keseluruhan pendapatan Facebook di tahun 2019.
Di Instagram, iklan muncul di antara Stories yang tengah diputar. Iklan juga muncul di feedpengguna, serta di tab Explore.
Tim Instagram memang tengah bekerja keras untuk menemukan formula yang tepat agar bisa menampilkan lebih banyak iklan di antara konten-konten yang diunggah pengguna.
Terlepas dari upaya tim Instagram, angka penjualan iklan ini sangat menarik, mengingat Google yang mengumumkan bahwa penghasilan iklan YouTube sebesar USD 15 miliar pada tahun lalu.
Pendapatan iklan yang diperoleh YouTube ini, hanya sekitar 10 persen dari keseluruhan penghasilan Google.
Tak seperti YouTube, Instagram tidak membagikan pendapatan iklan dengan para konten kreatornya.
Pada laporan sebelumnya disebutkan bahwa Instagram membayar pembuat konten tertentu di IGTV mereka.
Dalam kasus tersebut, perusahaan membayar biaya peralatan dan pemotretan si konten kreator, bukan berbagi keuntungan iklan. Biaya ini diperkirakan tidak mencapai kisaran ratusan ribu dolar AS.
Pada sisi lain, YouTube berbagi pendapatan iklan dengan para konten kreator. CFO Alphabet Ruth Porat mengatakan, biaya untuk produksi berada di bawah biaya "akuisisi konten" YouTube yang menghabiskan sekitar USD 8,5 miliar.
Perlu diketahui, selama beberapa tahun ini, Facebook memang fokus untuk memonetisasi Instagram. Facebook bahkan mengembangkan produk yang fokus untuk berbelanja.
Produk ini memberi kemampuan pada brand untuk menjual item secara langsung dari aplikasi. Instagram juga memberikan akses ke sejumlah konten kreator untuk masuk ke produk Facebook yang didesain untuk membantu mengkoordinasikan penawaran merek.
Perusahaan juga bakal memperluas tools-nya untuk memberikan akses bagi brand ke metrik si pembuat konten. Dengan begitu, pendapatan yang dihasilkan oleh Instagram dan Facebook bisa lebih banyak lagi.
(Tin/Isk)

Awasi Kegiatan Kucing di Rumah Pakai Robot Ini

PT KONTAK PERKASA - Bagi kebanyakan orang, kucing merupakan makhluk lucu yang suka menyendiri dan mandiri. Nyatanya, berdasarkan penelitian kucing memiliki sebuah ikatan kuat sehingga bisa merasakan cemas bila berpisah dengan pemiliknya.
Sayang, banyak pemilik kucing tidak memiliki kebebasan untuk menghabiskan waktu dengan piaraan mereka setiap hari bermain di rumah.
Untuk mengakomodir hal tersebut, Enabot memperkenalkan robot bernama Ebo. Dikutip dariThe Verge, Selasa (4/2/2020), Ebo memiliki kemampuan untuk bermain dengan kucing peliharaan pengguna.
Dijelaskan, Ebo dapat bergerak ke berbagai arah tanpa harus dikontrol oleh pengguna. Dia juga memiliki kemampuan untuk berhenti bilamana ada halangan di jalur lintasannya.
"Ebo akan bergerak secara acak dan menirukan bagaimana kucing kamu (mangsa) berinteraksi. Robot ini juga membantu untuk memberikan stimulasi mental, dan menjaga kesehatan kucing agar otot mereka tetap fleksibel dan sehat," jelas perusahaan di laman Kickstarter.
Adapun Enabot memperkenalkan varian robot lain yang memiliki kemampuan untuk meniru kepribadian dan mood kucing pengguna.
Lebih lanjut, Ebo hadir dengan aksesori yang dapat diubah seperti bulu, tali dan laser pointer bawaan yang bisa kamu dikendalikan via aplikasi di smartphone.
Robot ini lebih dari sekedar mainan kucing pintar, Ebo terhubung dengan WiFi dan memiliki kamera serta mikrofon bawaan sehingga kamu bisa mengawasi peliharaan dari jarak jauh.
Ebo juga bersifat otonom, yang akan kembali secara otomatis ke tempat pengisian daya ketika baterai hampir habis.
Kalau kamu ingin membeli robot ini bisa melalui situs resmi Enabot yang akan tersedia di bulan Maret dengan harga 239 dollar atau sekitar Rp 17 juta.
(Fitriah Nurul/Ysl)

Monday, February 3, 2020

Hati-Hati Benjolan Kecil Dapat Berakhir Amputasi

PT KONTAK PERKASA - Seorang kakek asal Korea Selatan tak pernah menyangka, benjolan kecil dapat membuatnya menjadi penyandang disabilitas. Seperti tampak dalam tayangan SBS What On Earth, kakek kurus ini harus kehilangan kaki kirinya karena sebuah benjolan.
Satu tahun sebelumnya, ia tiba-tiba menemukan benjolan di kaki kiri. Namun, tanpa curiga menganggap hal itu biasa dan tidak menghiraukannya.
Beberapa bulan berlalu, benjolan itu semakin membesar. Dalam kurun waktu satu tahun ia bahkan kesulitan untuk berjalan.
“Kaki saya seperti ditusuk-tusuk jarum, awalnya terasa kaku dan saya pikir ini normal,” ujarnya.
Ketika kaki mulai parah, kakek ini baru memeriksakan keadaannya ke rumah sakit terdekat. “Mereka menyuruh saya pergi ke rumah sakit besar, saya pergi ke sana dan mereka bilang harus menunggu 4 bulan untuk mendapat perawatan.”
Itu waktu tunggu yang terlalu panjang baginya. Ia pun menyerah dan tidak pernah pergi lagi ke rumah sakit sejak saat itu. Akibatnya, ia tidak bisa keluar rumah dan tidak bisa istirahat dengan nyaman.
"Saya tidak bisa tidur karena rasa sakit, saya punya satu keinginan yaitu tidur tanpa rasa sakit.”
Pada 2019, bantuan dari lembaga kesejahteraan datang. Sang kakek mendapatkan pemeriksaan medis. Dokter mengatakan kondisi ini disebut distorfi otot hipertrofik.
“Tumor ganas telah menyebar dengan cepat dimulai dari tulang atau otot dan menjadi lebih besar, kecepatan pertumbuhan kanker terlalu cepat sehingga kulit lututnya terbuka. Dalam pengobatan modern, tidak mungkin bisa mempertahankan kakinya sambil menyelamatkan saraf dan pembuluh darah,” ujar dokter.
Bahkan, kanker telah menyebar ke pembuluh darah dan paru-paru. Tindakan yang harus dilakukan tidak lain adalah operasi. Pada 3 Juni 2019 sang kakek dioperasi selama tujuh jam lamanya. Beruntung, operasi berjalan lancar namun kaki kirinya harus diamputasi.
"Jika saya datang ke rumah sakit lebih awal, saya bisa cepat mendapatkan operasi, saya menyesal. Rasanya aneh, salah satu kaki hilang dan tidak bisa melihatnya lagi, tapi saya akan terbiasa."

Thursday, January 30, 2020

Joker Stash Jual Lebih dari 30 Juta Data Kartu Kredit Curian, Pengamat Minta BI Waspada

KONTAK PERKASA FUTURES - Joker Stash, sebuah marketplace di dark web yang khusus menjual datacarding, data transaksi pemakaian kartu kredit, dan sebagian kartu debit kembali menarik perhatian.
Pada 27 Januari 2020, Joker Stash mengeluarkan setidaknya 4 daftar data transaksi kartu kredit yang diperkirakan berjumlah sekitar lebih dari 30 juta data transaksi.
Diperkirakan data yang dijual Joker Stash kali ini mencakup 40 negara di seluruh dunia dan sebagian besar berasal dari transaksi di Amerika Serikat (AS).
Adapun transaksi yang bocor sebagian besar adalah transaksi dari peritel dan pom bensin di AS, yakni Wawa.
Di situs resminya, Wawa juga sudah memperingatkan para pelanggannya akan potensi fraud. Karena itu, setiap pelanggan diminta untuk melakukan langkah preventif seperti segera datang ke bank untuk mengecek dan mengubah data.
Dalam keterangannya Jumat (31/1/2020), pakar keamanan siber Pratama Persadha menjelaskan, praktek pencurian data transaksi kartu kredit memang banyak terjadi.
Salah satu penyebabnya selain faktor keamanan siber setiap sistem yang mempunyai kelemahan, juga para peretas menyadari data transaksi terutama data kartu kredit ini sangat mahal untuk dijual kembali.
“Pada Oktober 2019, Joker Stash pernah menawarkan 1,3 juta data kartu kredit dengan harga USD 100 per kartunya (setara Rp 1,3 juta)."
"Ini berarti mereka bisa mendapatkan USD 130 juta (Rp 1,8 triliun). Angka yang sangat besar, sehingga transaksi jual beli data kartu kredit terus menarik peminat, dan akhirnya pencurian data terus menerus terjadi,” jelas chairman Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC ini.
Pratama menambahkan, Joker Stash tidak bisa diakses dengan cara biasa. Karena letaknya di darkweb, jadi harus diakses dengan TOR browser, peramban khusus dark web.
“Data kartu kredit orang Indonesia juga bisa masuk ke dalam file terbaru yang dijual Joker Stash bernama BIGBADABOOM-III."
"Sebaiknya Bank Indonesia mengantisipasi hal ini, karena dari 4 file, salah satu file adalah data kartu kredit dari seluruh dunia, sekitar 40 negara,” jelas pria asal Cepu Jawa Tengah ini.
Pratama menambahkan, BI perlu waspada karena pada Oktober 2019, sebagian besar data transaksi kartu yang dijual adalah dari nasabah perbankan di India. Artinya data yang diperjualbelikan di Joker Stash tidak selalu data warga Eropa dan AS.
“Semoga saja, tidak banyak dan tidak ada korban carding Joker Stash dari Indonesia. Bila ada, artinya terjadi pencurian data yang targetnya belum kita ketahui bersama. BI sebaiknya mulai mencari tahu apakah ada data nasabah Indonesia yang ikut menjadi korban,” tegas Pratama.
Pencurian data transaksi kartu berbahaya, karena oleh para pelaku bisa digunakan untuk berbelanja sepuasnya sampai limit kredit tercapai.
Karena itu setiap pemilik kartu kredit disarankan mengaktifkan notifikasi SMS untuk setiap transaksi. Sehingga bila ada transaksi ilegal, bisa langsung diketahui.
(Ysl/Isk)

Wednesday, January 29, 2020

Bill Gates Sumbang Rp 136 Miliar untuk Atasi Virus Corona

PT KONTAK PERKASA FUTURES -  Penyebaran virus corona menyedot perhatian seluruh dunia, termasuk Bill and Melinda Gates Foundation. Yayasan milik pendiri Microsoft, Bill Gates dan sang istri tersebut memberikan sumbangan USD 10 juta, atau berkisar Rp 136 miliar untuk mengatasi wabah tersebut.
Dilansir Business Insider, Kamis (30/1/2020), dari total tersebut, yayasan memberikan USD 5 juta untuk membantu mengatasi virus Corona di Tiongkok.
Sementara USD 5 juta lainnya disalurkan ke African Centres for Disease Control and Prevention untuk pengendalian dan kesiapan krisis di Afrika.
"Uang itu akan dialokasikan untuk dana darurat dan dukungan teknis terkait membantu para responden garis depan di Tiongkok dan Afrika, sehingga bisa mempercepat upaya mereka menahan penyebaran global 2019-nCoV (virus Corona Wuhan)," jelas yayasan Bill Gates tersebut dalam keterangan resminya.
Virus Corona baru pertama kali dilaporkan menyebar di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Sejak saat itu, virus tersebut telah merenggut setidaknya 81 nyawa dan menyebar ke 14 negara lain.
Sejauh ini, dilaporkan setidaknya 2.800 orang sakit karena virus tersebut. Tiongkok sendiri telah menghentikan transportasi di Wuhan dan banyak kota lain, yang diperkirakan membuat lebih dari 50 juta orang "terkurung".
Fokus yayasan Bill Gates terutama pada peningkatan kesehatan global dan memerangi kemiskinan. Ini adalah yayasan filantropi swasta terbesar di dunia dengan dana abadi USD 46,8 miliar.
Untuk dana darurat di Tiongkok sebesar USD 5 juta akan didistribusikan kepada mitra publik dan swasta yang sudah bekerja, termasuk dengan Komisi Kesehatan Tiongkok, Chinese Center for Disease Control and Prevention, dan National Science Foundation of China.
Sejauh ini belum ada laporan tentang korban virus Corona di wilayah Afrika. Namun, seorang wanita di Pantai Gading dengan gejala seperti flu sedang diobservasi dan diisolasi setelah tiba dari Beijing pada akhir pekan lalu.
Menurut laporan South China Morning Post, wanita tersebut merupakan seorang pelajar yang tinggal di Beijing selama lima tahun dan kembali ke rumahnya di Afrika Barat selama liburan Tahun Baru Imlek.
"Komitemen kami terhadap Africa CDC adalah bagian dari upaya yang lebih luas untuk membantu memperkuat respons global terhadap wabah virus Corona," kata juru bicara yayasan Bill Gates tersebut.
(Din/Isk)

Tak Direstui Uni Eropa, Kerja Sama Pembangunan Kilang Pertamina dan Eni Kandas

PT KONTAK PERKASA  -  Kebijakan Uni Eropa melarang impor minyak sawit (Crude Palm Oil) asal Indonesia, berdampak pada kerjasama pembangunan ‎proye‎k pembangunan kilang penghasil Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan atau Green Refinary di Plaju, Sumtera Selatan yang dilakukan Pertamina dan Eni SpA.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, sebelumnya Pertamina dan Eni telah terikat kerjasama dalam pembangunan Green Refinary pada kilang Plaju, kilang tersebut didesain mampu mengolah CPO menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Untuk tahap awal Eni akan membangun fasilitas pengolahan CPO dari Indonesia di Milan Italia.
‎"Kilang tua ditambah unit sendiri yang akan produksi biodiesel dari CPO," kata Nicke, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Menurut Nicke, kebijakan Pemerintah Uni Eropa mengenai larangan impor CPO asal Indonesia membuat kerjasama Pertamina dan Eni dalam pembangunan Green Refain tersebut diputus‎. Sebab ‎perusahaan minyak asal Italia tersebut memilih membatalkan pembangunan fasilitas pengolahan CPO di Milan dan di Plaju.
"Awalnya kerja sama dengan Eni untuk mitigasi teknis. Tapi ada penolakan CPO di Eropa karena harus terapkan sertifikasi internasional Eni jadi maju mundur," ujarnya.
Nicke mengungkapkan, Eni mendapat teguran dari Pemerintah Uni Eropa sebab sempat kekeh ingin melanjutkan kerjasama, dengan membangun fasilitas pengolahan CPO langsung di Plaju.
‎"Eni dapat teguran dari pemerintah, walau investasi di Indonesia tapi tetap dilawan juga,"‎ tandasnya.
Green Refinery rencananya beroperasi pada 2024 tersebut didesain dengan kapasitas produksi mencapai 1 juta Kiloliter (KL) per tahun. Dengan kapasitas pengolahan CPO mencapai 20 ribu barel per hari.
PT Pertamina (Persero) dan Eni Indonesia Ltd gagal mengelola Blok Minyak dan Gas Bumi (blok migas) West Ganal dalam lelang wilayah kerja migas tahap I 2019 dengan mekanisme lelang reguler.
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, Pertamina dan Eni Indonesia membentuk konsorsium, menjadi peserta lelang Blok Migas Tahap I dengan mengincar Blok West Ganal, bersaing dengan Neptune Energy Muara Bakau B.V.
"Pertamina dan ENI itu masukkan kan," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (7/5/2019).
Arcandra melanjutkan, setelah tim lelang Blok Migas Kementerian ESDM dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Migas (SKK Migas) melakukan evaluasi, Menteri ESDM Ignasius Jonan memutuskan tidak ada yang memenangkan Blok West Ganal. Hal ini disebabkan oleh ketentuan yang tidak sesuai, sehingga harus dilelang ulang dalam periode lelang berikutnya.
"Pememerintah putuskan tidak ada pemenang, Jadi untuk kedua ini, pertimbangan yang dilakukan tim lelang yan terdiri dari ESDM, SKK Migas dan meeting yang dipimpin jonan kita simpulkan bahwa West Ganal harus lelang ulang," tuturnya.
Menurut Arcandra, dalam lelang Blok West Ganal tahap berikutnya, pemerintah akan merubah ketentuan (Term and Condity/TnC), sehingga kontraktor dapat memproduksi migas lebih banyak.
"Ini akan lelang ulang besok dengan TnC berbeda. Untuk itu besok kita lelang dengan TnC yang agak berbeda agar dapatkan kontraktor yang tentunya bisa hasilkan hydrocarbon sesuai dengan harapkan," tandasnya. 
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) mengumumkan pemenang lelang dua blok atau wilayah kerja minyak dan gas bumi (migas) tahap I Tahun 2019.
Lelang itu dilakukan dengan mekanisme lelang reguler yang telah dilaksanakan pada 25 Februari 2019-25 April 2019.
Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan, dari lelang kali ini, Kementerian ESDM melelang  lima WK Migas Konvensional, terdiri dari tiga WK Eksplorasi, yakni WK Anambas, WK West Ganal, dan WA West Kaimana, serta dua WK Produksi yaitu WK Selat Panjang dan WK West Kampar.
Dari lima blok migas yang dilelang, hanya dua blok migas yang ditetapkan pemenangnya, Arcandra pun menyebutkan, kontraktor pemenang lelang blok migas tersebut, yaitu Blok Anambas dengan kontraktor pemenang Kufpec Regional Ventures (Indonesia) Limited dan Selat Panjang dengan kontraktor pemenang Konsorsium Sonoro Energy Ltd - PT Menara Global Energi.
"Dari lima WK, 3 explorasi 2 produksi," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (7/5/2019).

Monday, January 27, 2020

Soal Kecerdasan Buatan, CEO Google: Perlu Aturan Jelas

KONTAK PERKASA FUTURES  - Dalam sebuah artikel yang ditulis CEO Google sekaligus Alphabet, Sundar Pichai, disebutkan bahwa teknologi baru seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) selalu memiliki risiko.
Meski demikian, Pichai tetap menyebut bahwa AI adalah teknologi terbaru yang paling menjanjikan. Namun kecerobohan penggunaan sebuah teknologi adalah hal yang banyak tertulis dalam sejarah. Maka dari itu, kecerdasan buatanperlu aturan jelas atau regulasi.
"Sejarah penuh dengan contoh bagaimana kebajikan teknologi itu tak terjamin," tulisnya sebagaimana dikutip dari Mashable.
"Internet memungkinkan kita untuk terhubung dengan siapa saja dan mendapatkan informasi dari mana saja, namun juga memudahkan penyebaran informasi yang salah," tambahnya.
Ia juga memberi sorotan pada banyak regional yang sudah mulai menyusun proposal untuk meregulasi kecerdasan buatan. Sang CEO menyatakan bahwa kesadaran mengetahui pentingnya regulasi adalah hal yang terpenting.
"Uni Eropa dan AS sudah mulai mengembangkan proposal pengaturan (regulasi AI). Penjajaran internasional adalah hal yang sangat penting untuk membuat standar global berfungsi. Untuk sampai di sana, kita perlu sepakat soal nilai-nilai inti (dari AI)," tulisnya.
Google sendiri adalah pihak yang berada di garis depan soal penelitian AI, di mana mereka mengambil banyak area kunci.
Berbagai hal mulai sistem AI di ramalan cuaca lokal, hingga AI untuk memeriksa adanya sel kanker payudara, telah diteliti Google.
Hal semacam ini telah diserukan oleh CEO Tesla dan SpaceX, yakni Elon Musk. Ia menyebut pada 2017 lalu, bahwa "AI adalah risiko mendasar bagi keberadaan peradaban manusia."
Reporter: Indra Cahya
Sumber: Merdeka.com