Monday, January 20, 2020

Rupiah Melemah Dibayangi Prediksi Perlambatan Ekonomi Global

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada perdagangan Selasa pekan ini. Sentimen negatif terhadap prediksi pertumbuhan ekonomi global turut berpengaruh terhadap rupiah.
Mengutip Bloomberg, Selasa (21/1/2020), rupiah dibuka di level 13.644 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.639 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah melemah dengan bergerak di kisaran 13.642 per dolar AS hingga 13.665 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 1,45 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah dipatok di angka 13.658 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.654 per dolar AS.
"Sentimen positif dari penandatanganan hubungan dagang AS-China masih akan mendukung penguatan rupiah hari ini," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston dikutip dari Antara, Selasa (21/1/2020).
Kendati demikian, lanjutnya, pelaku pasar harus mewaspadai sentimen negatif dari prediksi Dana Moneter Internasional atau IMF mengenai pertumbuhan ekonomi global yang semakin melambat.
IMF memangkas prediksi pertumbuhan global 2020 dari 3,4 persen menjadi 3,3 persen karena pelambatan pertumbuhan di India dan negara-negara berkembang (emerging markets).
"Sentimen negatif ini bisa menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS," ujar Ariston.
Dia memperkirakan rupiah pada hari ini bergerak di kisaran Rp 13.600 per dolar AS hingga Rp 13.700 per dolar AS.

BACA JUGA : 

53 PERSEN CEO DUNIA RAMAL PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL MELEMAH DI 2020

Waspada, 30 Aplikasi Kamera di Play Store Ini Bisa Curi Data Pengguna

PT KONTAK PERKASA FUTURES - CyberNews, perusahaan peneliti keamanan siber menemukanspyware baru di dalam kode 30 aplikasi kamera Android yang bertengger di Play Store.
Berdasarkan survei perusahaan, malware ini dibuat pelaku untuk mengumpulkan semua data di smartphone, termasuk lokasi tanpa sepengetahuan korban.
"30 aplikasi ini mengumpulkan dan menjual data pengguna, dan menginfeksi perangkat dengan beragam bentuk iklan yang mengerahkan korban ke situs phishing," sebagaimana dikutip dari laporan via GizChina, Senin (20/1/2020).
Berikut ini adalah 30 aplikasi kamera yang memiliki kemampuan untuk mencuri data korbannya.
- BeautyPlus
- BeautyCam
- Beauty Camera
- Selfie Camera
- Beauty Camera Plus
- Beauty Camera
- YouCam Perfect
- Sweet Snap
- Sweet Selfie Snap
- Beauty Camera
- Beauty Camera
- B612
- Face Makeup Camera & Beauty Photo Makeup Editor
- Sweet Selfie
- Selfie camera
- YouCam Perfect
- Beauty Camera Makeup Face Selfie, Photo Editor
- Selfie Camera
- Z Beauty Camera
- HD Camera Selfie Beauty Camera
- Candy Camera
- Makeup Camera
- Beauty Selfie Plus
- Selfie Camera
- Pretty Makeup, Beauty Photo Editor & Selfie Camera
- Beauty Camera
- Bestie
- Photo Editor
- Beauty Makeup, Selfie Camera Effects, Photo Editor
- Selfie cam
Ditotal, 30 aplikasi ini telah diunduh lebih dari 1,4 miliar smartphone di seluruh dunia. Beberapa aplikasi ternyata sangat populer dan sudah diinstal lebih dari 300 juta kali.
“Pembuat aplikasi jahat ini dapat mengeruk keuntungan dengan menjual data korban kepada pengiklan,” kata CyberNews.
Rata-rata, pengembang malware yang berhasil mengumpulkan lokasi sejuta pengguna menghasilkan hingga USD 4.000 atau sekitar Rp 54 juta per bulan.
Menurut CyberNews, 16 dari 30 aplikasi tersebut dibuat oleh pengembang berbasis di Hong Kong.
Laporan tersebut juga menyoroti beberapa nama pengembang asal Tiongkok yang tampaknya terlibat dalam penyebaran trojan Android berbahaya.
Adapun Meitu, salah satu pengembang paling populer di dalam daftar terkenal sering kali melanggar sebagian besar aturan Google di Play Store.
Diketahui, aplikasi ini diam-diam mengumpulkan data penggunanya dan dapat mengaktifkan mikrofon atau kamera smartphone korban tanpa sepengetahuan mereka.
(Ysl/Isk)

BACA JUGA : 

LOUIS VUITTON RILIS TWS SEHARGA RP 14,8 JUTAAN

Friday, January 17, 2020

Sah, BI Beri Izin WeChat Pay Beroperasi di Indonesia

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Bank Indonesia (BI) akhirnya memberikan persetujuan kepada salah satu perusahaan pembayaran elektronik terpopuler di China, WeChat Pay, untuk beroperasi di Indonesia.
Aplikasi pembayaran yang menggunakan teknologi kode respon cepat atau quick response code (QR Code) ini diizinkan beroperasi di Indonesia setelah berhasil mengukuhkan kerja sama dengan PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Sistem pembayaran yang nantinya mereka terapkan akan mengikuti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
"Kita berikan persetujuan kepada salah satu bank BUKU IV (CIMB Niaga) dengan Wechat terkait pembayaran menggunakan QRIS," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Sugeng dikutip dari Antara, Jumat (17/1/2020).
Sebelum mendapat persetujuan dari BI, WeChat Pay pernah beroperasi di Bali dan berhasil menggaet turis-turis China untuk menggunakan jasa pembayaran mereka dalam kegiatan wisata di Pulau Dewata.
Saat itu, BI dan Pemprov Bali menindak tegas peritel yang memfasilitasi Wechat Pay untuk bisa beroperasi di Indonesia.
WeChat Pay sebagai penyelenggara jasa pembayaran (PJSP) asing, harus memenuhi ketentuan di Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) Nomor 21/18/2019 tentang Implementasi Standar Nasional Quick Response Code untuk Pembayaran.
Dalam PADG itu, disebutkan bahwa mereka harus bekerja sama dengan Buku IV untuk masuk sebagai PJSP domestik.
"Pasal 18 dan 19 yang menyatakan bahwa transaksi QR Code Pembayaran dengan menggunakan sumber dana yang ditatausahakan dan/atau instrumen pembayaran yang diterbitkan di luar wilayah NKRI harus bekerja sama dengan bank BUKU IV," kata Sugeng.
Peran bank BUKU IV dalam kerja sama dengan PJSP asing akan menjadi acquire yang memproses transaksi para penerbit asing tersebut. Sekaligus sebagai penampung dana mengendap minimum 30 persen yang harus ditempatkan di bank BUKU IV.
Selain Wechat Pay, perusahaan jasa sistem pembayaran lainnya asal China, Alipay juga berminat untuk beroperasi di Indonesia. Namun, BI belum memberikan konfirmasi mengenai status permohonan izin dari Alipay.

Wednesday, January 15, 2020

AS-China Tanda Tangani Perjanjian Dagang Fase I

PT KONTAK PERKASA - Amerika Serikat dan China menandatangani kesepakatan perdagangan awal pada Rabu (15/1), yang akan menurunkan beberapa tarif dan meningkatkan pembelian China atas produk-produk AS, meredakan perselisihan 18 bulan antara dua ekonomi terbesar dunia tetapi membiarkan sejumlah titik sakit yang belum terselesaikan.
Dikutip dari Antara, Beijing dan Washington menggembar-gemborkan perjanjian Fase 1 sebagai langkah maju setelah berbulan-bulan memulai pembicaraan, dan investor menyambut berita itu dengan lega. Tetapi ada juga skeptisisme bahwa hubungan perdagangan AS-China sekarang sudah membaik.
Kesepakatan itu gagal untuk mengatasi masalah ekonomi struktural yang menyebabkan konflik perdagangan, tidak sepenuhnya menghilangkan tarif yang telah memperlambat ekonomi global, dan menetapkan target pembelian yang sulit dicapai, kata para analis dan pemimpin industri.
Sementara mengakui perlunya negosiasi lebih lanjut dengan China untuk menyelesaikan sejumlah masalah lain, Presiden AS Donald Trump memuji perjanjian itu sebagai kemenangan bagi ekonomi AS dan kebijakan perdagangan pemerintahannya.
"Bersama-sama, kami memperbaiki kesalahan masa lalu dan memberikan masa depan keadilan ekonomi dan keamanan bagi pekerja, petani, dan keluarga Amerika," kata Trump dalam sambutan yang bertele-tele di Gedung Putih bersama dengan pejabat AS dan China.
Wakil Perdana Menteri China Liu He membaca surat dari Presiden Xi Jinping di mana pemimpin China memuji kesepakatan itu sebagai tanda kedua negara dapat menyelesaikan perbedaan mereka dengan dialog.
Inti dari kesepakatan itu adalah janji oleh China untuk membeli setidaknya USD 200 miliar tambahan produk pertanian AS serta barang dan jasa lainnya selama dua tahun, lebih dari USD 186 miliar dalam pembelian pada 2017, Gedung Putih mengatakan.
Komitmen termasuk 54 miliar dolar AS dalam pembelian energi tambahan, 78 miliar dolar AS dalam pembelian manufaktur tambahan, USD 32 miliar lebih dalam produk pertanian, dan USD 38 miliar dalam jasa-jasa, menurut dokumen kesepakatan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih.
Liu mengatakan perusahaan China akan membeli USD 40 miliar dalam produk pertanian AS setiap tahun selama dua tahun ke depan berdasarkan kondisi pasar. Beijing telah menolak keras untuk berkomitmen membeli sejumlah barang pertanian AS sebelumnya, dan telah menandatangani kontrak kedelai baru dengan Brazil sejak perang dagang dimulai.
Kedelai berjangka, yang diperdagangkan 0,4 persen lebih rendah di sebagian besar upacara penandatanganan kesepakatan, merosot lebih jauh setelah pernyataan Liu, tanda bahwa petani dan pedagang meragukan tujuan pembelian.
Kesepakatan itu tidak mengakhiri tarif pembalasan atas ekspor pertanian Amerika, membuat petani "semakin bergantung" pada pembelian yang dikendalikan negara China, dan tidak membahas "perubahan struktural besar," kata Michelle Erickson-Jones, seorang petani gandum dan juru bicara Petani untuk Perdagangan Bebas  dalam sebuah pernyataan.
Trump dan penasihat ekonominya telah berjanji untuk menyerang praktik lama Beijing dalam menopang perusahaan-perusahaan milik negara, dan membanjiri pasar internasional dengan barang-barang berharga murah ketika perang perdagangan memanas.
Meskipun kesepakatan itu dapat menjadi pendorong bagi petani, pembuat mobil, dan produsen alat berat AS, beberapa analis mempertanyakan kemampuan China untuk mengalihkan impor dari mitra dagang lainnya ke Amerika Serikat.
“Saya menemukan perubahan radikal dalam pengeluaran China tidak mungkin. Saya memiliki harapan rendah untuk memenuhi tujuan yang dinyatakan," kata Jim Paulsen, kepala strategi investasi di Leuthold Group di Minneapolis. "Tapi saya pikir seluruh negosiasi telah memajukan sepakbola untuk AS dan China."
Trump, yang telah menganut kebijakan "America First” yang bertujuan untuk menyeimbangkan kembali perdagangan global demi perusahaan dan pekerja AS, mengatakan China telah berjanji untuk menghadapi masalah barang-barang bajakan atau barang palsu, dan bahwa perjanjian Fase 1 mencakup perlindungan hak intelektual yang kuat.
Sebelumnya, penasihat ekonomi penting Gedung Putih Larry Kudlow mengatakan kepada Fox News bahwa perjanjian itu akan menambah 0,5 poin persentase ke pertumbuhan produk domestik bruto AS pada 2020 dan 2021.
Sumber-sumber industri penerbangan mengatakan Boeing diperkirakan akan memenangkan pesanan utama untuk jet berbadan lebar dari China, termasuk model 787 atau 777-9, atau campuran keduanya. Kesepakatan semacam itu dapat mengurangi tekanan pada 787 Dreamliner, yang telah menderita dari penurunan permintaan yang luas untuk jet besar, memaksa pembuat pesawat untuk memangkas produksi akhir tahun lalu.
Kesepakatan Fase 1, yang dicapai pada Desember, membatalkan tarif AS yang direncanakan untuk telepon seluler, mainan dan komputer laptop buatan China serta menurunkan separuh tingkat tarif menjadi 7,5 persen dari barang-barang China bernilai sekitar 120 miliar dolar AS, termasuk televisi layar datar, Bluetooth telepon genggam, dan alas kaki .
Tetapi akan tetap memberlakukan tarif 25 persen untuk sejumlah besar barang industri dan komponen China senilai 250 miliar dolar AS yang digunakan oleh produsen AS, dan tarif pembalasan China atas lebih dari 100 miliar dolar AS barang-barang AS.
Gejolak pasar dan berkurangnya investasi yang terkait dengan perang perdagangan memangkas pertumbuhan global pada 2019 ke tingkat terendah sejak krisis keuangan 2008-2009, kata Dana Moneter Internasional pada Oktober.
Tarif impor China menelan kerugian perusahaan-perusahaan Amerika Serikat 46 miliar dolar AS. Bukti semakin meningkat bahwa tarif telah menaikkan biaya input untuk produsen AS, mengikis daya saing mereka.
Pembuat mesin diesel Cummins Inc mengatakan pada Selasa (13/1) bahwa kesepakatan akan membiarkannya membayar 150 juta dolar AS dalam tarif untuk mesin dan castings yang diproduksi di China. Ia mendesak para pihak untuk mengambil langkah-langkah untuk menghilangkan semua tarif.
Trump, yang telah menggembar-gemborkan kesepakatan Fase 1 sebagai pilar kampanye pemilihan ulang 2020-nya, mengatakan ia akan setuju untuk menghapus tarif yang tersisa begitu kedua pihak telah menegosiasikan perjanjian Fase II. Dia menambahkan bahwa negosiasi itu akan segera dimulai.
"Mereka semua akan dihapus begitu kita menyelesaikan Fase II," kata Trump, yang menambahkan bahwa dia akan mengunjungi China dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Jumlah Penduduk Miskin Turun 0,44 Persen Jadi 24,79 Juta Orang

Kontak perkasa futures  - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat persentase penduduk miskin pada September 2019 sebesar 9,22 persen, turun 0,19 persen dibanding Maret 2019 dan turun 0,44 persen poin terhadap September 2018. Adapun jumlah penduduk miskin pada September 2019 sebesar 24,79 juta orang.
"Jumlah penduduk miskin pada September 2019 sebesar 24,79 juta atau menurun 0,36 juta orang terhadap Maret 2019 dan menurun 0,88 juta orang terhadap September 2018," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantornya, Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2019 sebesar 6,69 persen, turun menjadi 6,56 persen pada September 2019. Sementara persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2019 sebesar 12,85 persen, turun menjadi 12,60 persen pada September 2019.
Dibanding Maret 2019, jumlah penduduk miskin September 2019 di daerah perkotaan turun sebanyak 137 ribu orang (dari 9,99 juta orang pada Maret 2019 menjadi 9,86 juta orang pada September 2019). Sementara itu, daerah perdesaan turun sebanyak 221,8 ribu orang (dari 15,15 juta orang pada Maret 2019 menjadi 14,93 juta orang pada September 2019).
Adapun faktor pemicu kemiskinan di Indonesia antara lain penurunan harga eceran beberapa komoditas pokok. Kemudian rata-rata pengeluaran per kapita di kota dan desa meningkat. Meski demikian, untuk mengatasi pengeluaran yang tinggi pemerintah sudah menopang dengan memberikan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
"Kalau pengeluaran tinggi di atas garis kemiskinan, di satu sisi pemerintah sudah berkomitmen untuk menyalurkan BPNT. Posisi sekarang September 2019, jumlah kabupaten yang dijangkau BPNT itu sekarang 500 kabupaten/kota meningkat dibanding Maret 2019," paparnya.
Garis Kemiskinan pada September 2019 tercatat sebesar Rp440.538,-/ kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp324.911 (73,75 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp115.627 (26,25 persen).
Pada September 2019, secara rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,58 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp2.017.664,-/rumah tangga miskin/bulan.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com

Monday, January 13, 2020

Survei BI: Industri Pengolahan Tetap Ekspansif

Pt kontak perkasa - Kinerja industri pengolahan atau manufaktur pada kuartal IV 2019 masih berada pada fase ekspansi, meskipun melambat dibandingkan dengan kinerja pada triwulan sebelumnya.
Hal ini terindikasi dari Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) sebesar 51,50 persen pada kuartal IV 2019, lebih rendah dari 52,04 persen pada kuartal III 2019.
Ekspansi kinerja industri pengolahan atau manufakturterjadi pada sebagian besar subsektor, dengan ekspansi tertinggi pada industri semen dan barang galian nonlogam yang didorong oleh ekspansi volume produksi dan pesanan barang input.
Ekspansi industri pengolahan atau manufaktur diprakirakan lebih tinggi pada kuartal I 2020. Hal tersebut terindikasi dari PMI Bank Indonesia pada kuartal I 2020 yang diprakirakan meningkat menjadi 52,73 persen.
Ekspansi kegiatan usaha diprakirakan terjadi pada sebagian besar subsektor, dengan ekspansi tertinggi terjadi pada industri semen dan barang galian nonlogam.
Diikuti dengan peningkatan kinerja pada industri barang kayu dan hasil hutan lainnya, serta industri makanan, minuman dan tembakau.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir dikabarkan akan segera membentuk kluster industri manufaktur. Untuk hal tersebut, dirinya menunjuk enam perusahaan BUMN untuk membentuk kluster industri manufaktur.
Direktur Utama PT Barata Indonesia Fajar Harry Sampurno menyatakan, Barata akan menjadi koordinator dalam pembentukan kluster tersebut.
Adapun, enam perusahaan tersebut ialah PT Barata Indonesia (Persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), PT Industri Kereta Api (Persero), dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero).
"Di SK Pak Menteri menugaskan enam perusahaan untuk membentuk kluster tersebut," ujar Harry di Kementerian BUMN, pada Selasa 7 Januari 2020. 
Nantinya, dalam pembentukan kluster industri tersebut, operasional enam BUMN akan dikonsolidasikan. Kluster tersebut bakal memproduksi kapal, turbin dan alat berat lain. Produksinya akan dilakukan di masing-masing lokasi BUMN saat ini.
"Ada 6 perusahaan, dari Sabang sampai Ambon. Sabang, Ambon, Makassar, Bitung, Manado. Ada 17 lokasi," paparnya.
Diklaim Harry, kluster industri ini bakal mendukung percepatan pembangunan kilang Pertamina.
"Kita konsolidasikan operasi dulu. Saling sinergi untuk pembuatan kapal laut, lalu pemeliharaannya. Kita juga mendukung percepatan pembangunan kilang Pertamina dan pembangkit PLN," ujarnya.
Rencananya, kluster ini bakal tergabung dalam holding yang rencananya akan dibentuk tahun ini.
"Mungkin holding. Dulu namanya NSHI (National Shipbuilding and Heavy Industry). Di SK Pak Menteri kluster industri manufaktur. Karena PAL kan ikut pertahanan," tutupnya.
baca juga : 

BELAJAR KASUS JIWASRAYA, OJK AKAN BENTUK LEMBAGA PENJAMIN POLIS ASURANSI

Friday, January 10, 2020

Waspada, 3 Aplikasi Jahat di Play Store Ini Intai Pesan di Smartphone

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Baru-baru ini, Trend Micro mengungkap laporan tentang peredaranspyware yang mengancam pengguna Android.
Menurut para peneliti, software berbahaya tersebut memiliki kemammpuan untuk memata-matai semua pesan, baik di Facebook, Gmail, hingga Outlook bersembunyi di Google Play Store.
"Kami telah menemukan tiga aplikasi jahat di Google Play Store, yakni Camero, FileCrypt, dan CallCam," sebagaimana dikutip dari blog Trend Micro, Jumat (10/1/2020).
Berdasarkan laporan, ketiga aplikasi di atas sudah akif sejak Maret 2019.
Perusahaan mendapati virus itu sudah tampak di dalam kode ketiga aplikasi tersebut, dan memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data pribadi korban.
Tak hanya itu, malware yang tersimpan di dalam aplikasi pun akan langsung mengeksploitasi beberapa kerentanan keamanan smartphone.
Setelah melalu proses penyelidikan, tim keamanan di Trend Micro mampu mendeteksi tujuan utama spyware dan pembuatnya.
Digunakan untuk mengumpulkan informasi pengguna, spyware ini merupakan hasil karya dari sekelompok perampok siber yang aktif sejak 2012, yakni SideWinder.
Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok ini tampil menonjol dari tim hacker lainnya karena selalu menargetkan aksi peretasan terhadap organisasi militer.
Mendapati laporan dari Trend Micro, Google pun langsung menghapus aplikasi dari Play Store.
Agar tidak menjadi korban spyware dan malware, ada baiknya kamu untuk tidak menginstal aplikasi dari pengembang yang tidak dikenal, meskipun muncul di Play Store.
Tak hanya itu, kamu juga harus membaca baik-baik review atau komentar di ulasan aplikasi apa pun yang ini diinstal.
(Ysl/Isk)