Thursday, November 14, 2019

Tanpa Iuran BPJS Kesehatan Dinaikkan, Mutu Pelayanan Harus Baik

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menegaskan bahwa tanpa kenaikan iuran JKN yang dikelola BPJS Kesehatan pun, fasilitas kesehatan memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan yang terbaik pada pasien.
"Sebetulnya bukan hanya karena iuran ditambah saja. Itu sudah menjadi kewajiban mutu pelayanan harus baik, tidak harus menambah iuran saja," kata Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes Tri Hesty Widyastoeti ditulis Kamis (14/11/2019).
"Jadi mindset kita, kalau menambah iuran mutunya harus lebih baik, ya tidak. Sebelum menambah iuran pun mutunya mesti dijaga baik. Itu yang seharusnya," kata Hesty dalam Forum Merdeka Barat 9 di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta Pusat.
Untuk mengukur mutu sendiri, Hesty mengatakan saat ini baru ada akreditasi untuk pelayanan kesehatan.
"Jadi akreditasi itu sebetulnya sudah disebutkan dalam Undang-Undang Rumah Sakit Nomor 44 tahun 2009 bahwa rumah sakit wajib melaksanakan akreditasi," kata Hesty.
Kenaikan iuran JKN sendiri resmi berlaku seiring terbitnya Peraturan Presiden Nomor 75 tahyn 2019 tentang Perubahan Perpres No. 82 tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan. Beleid tersebut ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo pada 24 Oktober 2019.
Ketua Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) Tubagus Choesni optimistis bahwa pelayanan kesehatan dengan naiknya iuran akan lebih baik dari sebelumnya.
"Karena dengan penyesuaian iuran ini kita bisa memastikan BPJS mengurangi masalahcashflow-nya," kata Tubagus dalam kesempatan yang sama.
"Kalau kita pastikan cashflow problem itu tidak ada di BPJS, mereka harus membayar fasilitas kesehatan sehingga dengan adanya fasilitas dibayar secara tepat waktu, lebih terjamin," ujar Tubagus.

Wednesday, November 13, 2019

Tiap 39 Detik, Satu Anak Meninggal karena Pneumonia

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Setiap 39 detik, satu anak di dunia meninggal karena pneumonia. Laporan tersebut diungkapkan oleh United Nations Children's Fund (UNICEF).
UNICEF mencatat bahwa dalam lima tahun terakhir, 800 ribu anak di bawah usia lima tahun meninggal karena pneumonia. Sebagian besar terjadi di kelompok anak di bawah usia dua tahun dan sekitar 153 ribu terjadi di sebulan pertama kehidupan.
Setiap hari, hampir 2.200 anak di bawah usia lima tahun meninggal karena pneumonia, penyakit yang dapat disembuhkan dan sebagian besar dapat dicegah," kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore seperti dikutip dari laman resmi UNICEF pada Rabu (13/11/2019).
Pneumonia merupakan penyakit yang bisa disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur. Masalah itu membuat anak-anak kesulitan bernapas karena paru-paru mereka dipenuhi nanah atau cairan.
Data dari UNICEF mengungkapkan bahwa lima negara teratas dengan kematian anak terbanyak akibat pneumnonia pada tahun 2018 adalah: Nigeria (162 ribu), India (127 ribu), Pakistan (58 ribu), Republik Demokratik Kongo (40 ribu), dan Ethiopia (32 ribu). Sementara, Indonesia berada di urutan keenam dengan 19 ribu anak meninggal dunia dalam daftar tersebut.
"Jutaan anak sekarat karena kekurangan vaksin, antibiotik yang terjangkau, dan perawatan oksigen rutin," kata Chief Executives Save the Children Kevin Watkins.
"Krisis pneumonia adalah gejala kelalaian dan ketidaksetaraan yang tak dapat dipertahankan terkait akses ke perawatan kesehatan."
Penyakit ini sesungguhnya bisa dicegah dengan vaksin. Pengobatannya juga bisa dilakukan apabila diberikan antibiotik dengan dosis yang benar. Namun, UNICEF menyatakan bahwa masih banyak anak yang tidak mendapatkan vaksin karena berbagai alasan. Selain itu, satu dari tiga anak dengan gejala tidak mendapatkan perawatan medis yang penting.
Anak pasien pneumonia juga mungkin membutuhkan perawatan oksigen. Namun, di negara-negara miskin, fasilitas tersebut seringkali tidak tersedia.

Tuesday, November 12, 2019

Lesunya Industri Pertambangan Ganggu Kinerja PT Dahana

PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Direktur Utama PT Dahana (Persero), Budi Antono, mengakui kinerja perusahaan saat ini telah terdampak terhadap lesunnya industri pertambangan. Ini dikarenakan, kontribusi bisnis dari Perseroan adalah menjual bahan peledak untuk industri pertambangan.
Budi mengatakan, kejadian pada tahun ini sebenarnnya hampir sama dengan peristiwa beberapa tahun lalu. Saat itu, bisnis bahan peledak di perusahaannya terganggu karena anjloknnya harga komoditas batu bara.
“Jadi contoh lima tahun lalu ketika harga batu bara turun itu juga berdampk ke Dahana karena suplay bahan peledak,” ujarnya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (13/11).
Oleh karena itu, pihaknya kini menyiapkan beberapa startegi agar bisnis penjualan bahan peledak ini bisa tetap jalan. Caranya dengan melakukan kerjasama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membeli bahan peledak dari Dahana. Karena memang saat ini, pembelian bahan peledak yang dilakukan oleh TNI baru sekitar 13 persen saja.
Dirinya ingin agar TNI bisa meningkatkan pembelian di Dahana menjadi 35 persen. Mengingat, bahan peledak yang diproduksi oleh Dahana memiliki sertifikat dan sudah terbukti kualitasnnya.
Disisi lain, Perseroan juga akan mulai merambah kepada bisnis lainnya. Misalnya bisnis properti seperti yang dilakukan oleh perseroan di Banten dengan membangun asrama. “Itu makannya kita punya inovasi cotohnnya dengan anak militer. Anak militer kan memang fluktuasi. Tapi kita punya proyek lain itu proyek Banten. Jadi bisa tertutup revenuennya,” jelasnnya.
Dia meyakini, dengan upaya-upaya yang dilakukan itu, kinerja perusahaan secara keseluruhan tidak terganggu. Karena Perseroan akan mendapatkan uang tambahan dari bisnis lainnya.
“Kalo batu bara anjlok lalu kita ke konstruksi. Infrastruktur. Jadi tidak masalah ke batu bara saja tapi ke konstruksi infrastruktur dan militer,” pungkas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com

Monday, November 11, 2019

Pemerintah Terbitkan Daftar Positif Investasi di Januari 2020

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah akan menerbitkan daftar positif ( positive list) investasi pada Januari 2020. Daftar positif tersebut merupakan daftar prioritas investasi yang dilakukan di Indonesia.
"Pemerintah akan mengeluarkan positive list di bulan Januari," ujar Menko Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (11/11/2019).
Daftar Negatif Investasi (DNI) yang selama ini sedang dalam tahap pembahasan tetap akan dimasukkan dalam Peraturan Presiden (Perpres). Sementara itu, daftar positif investasi akan menjadi acuan investasi apa saja yang diperbolehkan di Indonesia dan berada dalam aturan khusus.
"Kalau DNI kan domainnya ada di Perpres. Tapi basic yang negatif itu ada di omnibus law apa yang dilarang, yang dilarang berdasarkan konvensi internasional. Tetapi di luar itu ada positive list, ada white list, ada yang mungkin harus dipersyaratkan khusus. Misal, harus ada kerja sama dengan usaha kecil dan menengah," jelas Airlangga.
Adapun daftar positif investasi tersebut nantinya berisikan investasi yang tidak banyak menggunakan bahan baku impor atau bisa mengkonversikan kebutuhan impor Indonesia selama ini. Daftar positif investasi tersebut nantinya juga akan beroperasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) serta dipertimbangkan mendapat tax holiday.
"Kan prioritas kita substitusi impor, jadi kita tahu komoditas yang impornya tinggi, itu yang akan prioritas dan ada namanya fasilitas tax holiday. KBLI nya sudah ada. Jadi KBLI yang mendapatkan tax holiday akan kita dorong sehingga kalau kampanye di luar kita tahu apa yang mau dibangun. Bahkan kita juga dorong ini di kawasan ekonomi khusus di mana, sehingga antara rencana program dan itu bisa dilakukan," paparnya.
Ke depan, pemerintah hanya akan melarang investasi yang selama ini dilarang oleh dunia internasional. Beberapa di antaranya adalah senjata kimia serta investasi yang menggunakan merkuri.
"Bahwa apa yang dilarang itu yang jadi basis dalam perubahan DNI, kita hanya melarang yang dilarang berdasarkan konvensi internasional atau ada national interest. Jadi, yang dilarang itu senjata kimia, berproses melalui merkuri. Sehingga yang lain akan dibuka " tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
BACA JUGA : 

KOALISI MASYARAKAT SIPIL DESAK PEMERINTAH CABUT IZIN TAMBANG DI PULAU WAWONII

Friday, November 8, 2019

BI Prediksi Perlambatan Ekonomi Global Berlanjut hingga Tahun Depan

KONTAK PERKASA FUTURES - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Dody Budi Waluyo menyebutkan ketidakpastian ekonomi global masih akan terus berlanjut di tahun depan. Hampir semua negara akan mengalami perlambatan ekonomi.
Dia menjelaskan hal ini juga sebagai dampak dari perlambatan ekonomi dunia di tahun ini serta trade war atau perang dagang yang terus berlanjut antara Amerika Serikat (AS) dan China. Ketidakpastian brexit pun turut membuat ekonomi global kian suram.
Dia mengungkapkan International Monetary Fund (IMF) pun telah menyatakan bahwa pertumbuhan di semua negara juga tengah mengalami perlambatan.
"Kalau secara globalnya memang bicara overall, pada 3 minggu lalu di annual meeting IMF World Bank melihatnya pertumbuhan ekonomi global semua negara synchronize slow downbersama mengarah ke bawah dan pada saat itu melihat dari sisi ketidakpastian itu relatif masih ada, dan lanjut sampai 2020," kata dia saat ditemui di Mesjid Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (8/11).
Kondisi ini, kata dia, dikhawatirkan bakal berdampak ke perekonomian nasional.
Akan tetapi, dia mengungkapkan selama seminggu terakhir ini banyak persoalan yang memicu sentimen positif maupun negatif. Kondisi yang memberikan sentimen positif salah satunya adalah menurunnya tensi perang dagang antara AS dan China yang berdampak terhadap Purchasing Manager Index (PMI) Non Manufaktur AS yang mulai membaik.
"Kemudian kalau kita lihat juga perkembangan di eropa ada kemungkinan positif dari sisi Brexit meskipun dari sisi pertumbuhan outlook ekonomi eropa masih mengarah ke bawah," ujarnya.
Namun, kondisi tersebut telah membuat volatilitas di sektor keuangan global dalam seminggu terakhir ini mengalami penurunan. Namun hal itu berdampak positif bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Di sisi lain, kondisi ini pun telah memberikan kepercayaan terhadap investor untuk menaruh uangnya di negara berkembang.
"Investor relatif confidence dengan perkembangan yang ada dan mulai mencari return paling besar untuk penempatan dananya dan muncul aliran modal yang masuk ke negara-negara berkembang termasuk Indonesia dalam jumlah yang banyak," tutupnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com

Thursday, November 7, 2019

DPR Ingin Permasalahan Harga Gas Diselesaikan Secara Bisnis

PT KONTAK PERKASA FUTRES Permasalahan harga gas bumi untuk sektor industri harus dicarikan jalan tengah. DPR pun ingin PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan pengusaha menyelesaikannya secara bisnis.
Anggota Komisi VII DPR Maman Abdurrahman mengatakan, ‎persoalan harga gas adalah masalah antara PGN dengan kalangan industri.
Namun industri yang di luar industri objek vital nasional, seperti pupuk dan lain semacamnya. Karena itu sebenarnya, pihaknya mendorong untuk bisa diselesaikan dengan skema bisnis (bisnis to bisnis/b to b). ‎
“PGN mempunyai pertimbangan lain. Begitu juga pihak industri juga memiliki pertimbangan lain,” kata Maman, di Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Menurut Maman, Komisi VII DPR berencana memanggil seluruh pemangku kepentingan, yang berkaitan dengan rencana kenaikan harga gas untuk kalangan industri.
“Kita akan sinergikan agar diperoleh gambaran yang komprehensif terkait harga gas industri,” ujarnya.
Maman pun memandang, terlalu banyak komponen dalam pembentukan harga jual gas, di antaranya harga gas dari hulu. Dalam pembanggilan tersebut, DPR akan melakukan evaluasi seluruh komponen.
“Untuk itu Komisi VII DPR akan segera panggil seluruh pemangku kepentingan, termasuk KESDM,” tandasnya.
Terkait dengan rencana implementasi penyesuaian harga gas, PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN) telah menerima pemberitahuan mengenai kebijakan dari Kementerian ESDM yang meminta penundaan pelaksanaan penyesuaian harga gas untuk sementara kepada pelanggan komersial industri yang semula akan diberlakukan per tanggal 1 November 2019.
Sebagai tindak lanjut, PGN tetap akan berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Kementerian ESDM dan penundaan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa pelaksanaannya ke depan akan berjalan lancar dan masing-masing kepentingan terakomodasi dengan baik.
“Kami akan tetap melakukan pendekatan melalui sosialisasi dan negosiasi secara B2B kepada masing-masing Pelanggan untuk persiapan penyesuaian harga gas ini serta akan melakukan roadshow dan komunikasi langsung dengan setiap pelanggan untuk mencapai kesepakatan yang win-win,” ujar Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN di Jakarta.
Rencana penyesuaian harga gas ini adalah untuk yang pertama kali dalam 7 (tujuh) tahun terakhir dan telah mempertimbangkan seluruh aspek yang terkait dalam tata niaga gas bumi. Selama kurun waktu tersebut, dapat diketahui telah banyak terjadi perubahan yang berdampak bagi pertumbuhan ekonomi seperti kenaikan inflasi, Upah Minimum Regional (UMR), Kurs, harga pokok pembelian gas, dan lain sebagainya. Penyesuaian harga tersebut dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada Pelanggan dengan penuh dedikasi dari pengelolaan kehandalam pasokan, penyaluran dan after service.
 Dengan perubahan kondisi bisnis gas bumi dan semakin meningkatnya kebutuhan gas bumi, PGN juga berupaya untuk menjawab tantangan akses gas bumi dan sesuai dengan wilayah geografis kepulauan di Indonesia. Berbagai infrastruktur akan dibangun PGN, yang meliputi fasilitas terminal dan regasifikasi LNG, pipa transmisi, jaringan distribusi gas bumi dan SPBG yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia.
Untuk peningkatan pemanfaatan gas akan dilakukan melalui pembangunan infrastruktur, baik berupa jaringan pipa gas maupun infrastruktur gas bumi lainnya di seluruh Indonesia. Selain itu, PGN juga akan meningkatkan kualitas atau kuantitas produk dan layanan eksisting, seperti inspeksi pipa instalasi gas milik pelanggan, peningkatan kualitas monitoring sistem alat ukur dan fasilitas penunjangnya dan meningkatkan layanan informasi data pemakaian gas pelanggan.
Ke depan, PGN akan fokus dan menempatkan prioritas yang tinggi untuk kebutuhan kehandalan penyediaan gas bumi untuk domestik. Sesuai peran sebagai Subholding Gas, PGN juga akan membangun infrastruktur-infrastruktur baru ke industri, termasuk yang selama ini belum bisa menikmati gas bumi, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Saat ini, banyak industri yang masih menggunakan bahan bakar energi lain, seperti BBM yang sangat berminat beralih ke gas bumi dengan mempertimbangkan keekonomian harganya yang jauh lebih kompetitif.
Selain itu, pengembangan infrastruktur gas bumi juga akan diarahkan untuk mendukung program pemerintah, khususnya di bidang industri untuk menunjang pengembangan kawasan-kawasan industri sesuai dengan road map nasional.
Pengembangan industri hilir ke depan tentunya akan menaruh prioritas pada keberlangsung investasi hilir gas bumi serta mempertimbangkan daya beli industri nasional. Hal ini sejalan dengan paradigma Pemerintah yang menempatkan gas bumi dapat menjadi driver pertumbuhan ekonomi.

Wednesday, November 6, 2019

Investor Asing Jual Saham, IHSG Ditutup Terjun Bebas ke 6.217,54

PT KONTAK PERKASA -  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan saham Rabu ini. Investor asing jual saham mencapai Rp 334 miliar di pasar regular.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (6/11/2019), IHSG ditutup di zona merah dengan turun 46,60 poin atau 0,74 persen ke posisi 6.217,54. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga melemah 1,18 persen ke posisi 988,12.
Sebanyak 284 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sementara 134 saham menguat dan 136 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 560.760 kali dengan volume perdagangan 15,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,1 triliun.
Investor asing jual saham mencapai Rp 335 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.015.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sebanyak 7 sektor memerah. Sektor yang melemah paling besar adalah sektor keuangan dengan turun 1,60 persen. Disusul sektor infrastruktur yang melemah 1,18 persen dan sektor perkebunan melemah 0,84 persen.
Sedangkan sektor saham yang menguat adalah pertambangan yang naik 1 persen, perdagangan menguat 0,30 persen dan industri dasar naik 0,12 persen.
Saham-saham yang melemah antara lain MYRX turun 35 persen ke Rp 200 per saham, ARMY turun 34,76 persen ke Rp 122 per saham dan RIMO turun 34,38 persen ke Rp 63 per saham.
Sementara saham-saham yang menguat antara lain BMSR yang naik 34,67 persen ke Rp 101 per saham, MPRO naik 24,83 persen ke Rp 1.785 per saham dan ARTO naik 24,71 persen ke Rp 3.280 per saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali bergerak menguat usai rilis GDP di level 5.02% diatas konsensus dan mendorong kepercayaan investor.
Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi Taulat menjelaskan, indeks dapat bergerak rebound dengan support resistance 6.213-6.320.
"Dari global, investor kini mengawasi tanda-tanda AS dan China menuju kesepakatan perdagangan. China sedang meninjau lokasi di AS tempat Xi Jinping akan bersedia bertemu dengan Trump untuk menandatangani pakta perdagangan fase pertama," ujarnya Rabu (6/11/2019).
Melanjutkan, Analis PT Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan memproyeksi IHSG dari sisi teknikal akan menguat di kisaran 6.207-6.304.
"Candlestik pattern mengindikasikan potensi penguatan lanjutan pada indeks di bursa saham hari ini," ulas dia dalam risetnya.
Menurutnya, investor pada hari ini bisa mengoleksi saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT H.M Sampoerna Tbk (HMSP), dan saham PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).
Sementara itu, Dennies menganjurkan untuk membeli saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), serta saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

BACA JUGA : 

CERITA JOKOWI, JALAN TOL INDONESIA TERTINGGAL JAUH DARI CHINA