Wednesday, October 16, 2019

Bergerak Fluktuatif, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat ke 6.169,59

KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Rabu pekan ini, setelah seharian laju IHSG naik turun menyentuh zona merah dan zona hijau.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu (16/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 11,42 poin atau 0,19 persen ke level 6.169,59. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,30 persen ke posisi 962,61.
Sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 218 saham melemah dan 139 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 566.249 kali dengan volume perdagangan 15,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun.
Investor asing jual saham Rp 12,4 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.169.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor berada di zona hijau dan lima sektor berada di zona merah.
Penguatan dipimpin oleh sektor keuangan yang naik 0,62 persen. Diikuti oleh sektor konstruksi yang menguat 0,57 persen dan sektor industri dasar terdongkrak 0,32 persen.
Sedangkan pelemahan sektor saham dipimpin oleh pertambangan yang turun 0,68 persen, disusul sektor perkebunan turun 0,46 persen dan sektor infrastruktur melemah 0,43 persen.
Sementara saham-saham yang menguat antara lain SLIS yang naik 24,84 persen ke Rp 980 per saham, YPAS naik 19,05 persen ke Rp 500 per saham dan PURE naik 16,82 persen ke Rp 625 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain KRAH turun 24,75 persen ke Rp 1.125 per saham, SSTM turun 24,15 persen ke Rp 402 per saham dan PBSA turun 15 persen ke Rp 306 per saham.
Sejumlah Analis sepakat laju indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan bergerak menghijau hari ini di pasar saham.
Meski masih dirundung ketidakpastian terkait putusan dagang AS-China, tren penguatan indeks menurut analis masih cukup kentara untuk hari ini.
"Pada perdagangan saham hari ini, tren penguatan masih terlihat dengan peluang IHSG diperdagangkan 6.131-6.185," tutur Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali di Jakarta, Rabu (16/9/2019).
Dari dalam negeri, belum ada sentimen yang cukup signifikan mempengaruhi kinerja indeks. Sementara ini, IHSG masih hanya akan diwarnai oleh sentimen eksternal.
Menurut Frederik, investor dapat memburu saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan target harga 1.980-2.020, kemudian PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga 2.300-2.350 serta saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan target harga 7.300-7.400.
Hal senada diutarakan Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji. Menurutnya, indeks berpeluang bergerak positif di pasar saham.
Meski potensi jual bersih (net sell) asing masih menjadi ancaman di pasar domestik, dari sisi teknikal, indeks terindikasikan masih ke zona hijau hari ini.
"Kemungkinan IHSG akan ditutup menguat di kisaran 6.105-6.196," ungkap Nafan.
Untuk saham rekomendasi, pihaknya menganjurkan agar mengoleksi saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra International Tbk (ASII), serta saham PT Alam Sutra Reality Tbk (ASRI).

Tuesday, October 15, 2019

Hari Cuci Tangan Sedunia, Kurangi Risiko Penyakit


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Hari Cuci Tangan Sedunia dirayakan setiap tahunnya pada 15 Oktober. Perayaan ini adalah hari advokasi global tahunan akan pentingnya mencuci tangan.
Selain itu meningkatkan kesadaran dan dan pemahaman mencuci tangan dengan sabun sebagai cara yang mudah, efektif dan terjangkau untuk mencegah penyakit dan menyelamatkan jiwa.
Seperti mengutip dari laman Global Water, Selasa (15/10/2019), tema tahun ini yaitu 'Clean Hands for All' atau 'Tangan Bersih untuk Semua,' ini mengingatkan bahwa kita harus inklusif ketika menangani perbedaan cuci tangan.
Tema tahun ini mengikuti dorongan untuk tidak meninggalkan siapa pun di dalam agenda Pembangunan Berkelanjutan.
Ketidaksetaraan dalam fasilitas cuci tangan dan program promosi cuci tangan yang efektif dapat menempatkan individu pada risiko lebih tinggi untuk penyakit yang berdampak pada kesehatan, pendidikan, dan hasil ekonomi mereka.
Kemitraan Cuci Tangan Gloval mengadakan perayaan ini pertama pada tahun 2008. Kesempatan tersebut merupakan kesempatan untuk merancang, menguji, dan mereplikasi cara-cara kreatif untuk mendorong orang untuk mencuci tangan dengan sabun pada saat-saat kritis.
Hari Cuci Tangan Global dirancang untuk mendorong dan mendukung budaya mencuci tangan secara global dan lokal, dengan menyinari keadaan mencuci tangan di seluruh dunia dan tingkatkan kesadaran tentang manfaat mencuci tangan dengan sabun.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu cara paling sederhana dan paling efektif untuk mencegah penyebaran penyakit.
Namun, seperti melansir dari UNWATER, 3 miliar orang masih kekurangan fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air di rumah.

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

Monday, October 14, 2019

Mastercard dan Visa Tinggalkan Mata Uang Digital Facebook

PT KONTAK PERKASA - Mata uang digital milik Facebook, Libra, ditinggalkan oleh sejumlah perusahaan keuangan besar seperti Mastercard dan Visa.
Kedua perusahaan besar bidang pembayaran itu mengumumkan akan meninggalkan Asosiasi Libra.
Mengutip laman Reuters, Senin (14/10/2019), selain Mastercard dan Visa, perusahaan lain juga ikut meninggalkan Libra, yakni EBay Inc, Stripe Inc, dan perusahaan pembayaran Amerika Latin Mercado Pago.
Kelima perusahaan pembayaran ini bergabung dengan PayPal Holdings Inc yang telah lebih dahulu keluar dari asosiasi pekan lalu.
Kepergian sejumlah mitra dari asosiasi Libra ini lantaran regulator global terus menyuarakan kekhawatiran atas proyek Libra.
Keluarnya Mastercard cs dari Asosiasi Libra membuat asosiasi itu kini tak lagi memiliki rekan pembayaran besar yang tersisa sebagai anggota. Artinya, Libra tak bisa mengandalkan para pemain global untuk membantu konsumen mengubah mata uang mereka menjadi Libra dan memfasilitasi transaksi.
Kini, perusahaan yang masih jadi anggota Asosiasi Libra antara lain Lyft dan Vodafone, sejumlah perusahaan modal ventura, perusahaan telekomunikasi, blockchain, perusahaan teknologi, dan organisasi nonpemerintah.
"Visa memutuskan tidak bergabung dengan Asosiasi Libra untuk saat ini," kata Visa dalam pernyataan perusahaan.
Mereka menyebut akan mengevaluasi kondisi selanjutnya. "Keputusan kami akan ditentukan dari sejumlah faktor, termasuk kemampuan asosiasi untuk memenuhi keinginan regulator," kata Visa.
iga hari sebelumnya, Senator dari Partai Demokrat Sherrod Brown memperingatkan, kepada Visa, Mastercard, dan Stripe, "Ada sebuah proyek yang diramalkan akan meningkatkan aktivitas kriminal global."
Brown menyebut, jika Visa, Mastercard, dan Stripe ikut andil dalam Libra, ketiganya akan mendapatkan pengawasan tingkat tinggi dari regulator, tak hanya pada kegiatan pembayaran terkait Libra tetapi pada semua kegiatan.
Sementara itu, Head of Project Libra David Marcus yang dulunya merupakan mantan eksekutif PayPal mengakui, hengkangnya perusahaan pembayaran dari Asosiasi Libra bukanlah kabar baik dalam jangka pendek.
Kepala Kebijakan dan Komunikasi Libra Dante Disparte mengungkapkan, Libra akan terus maju dengan rencananya, meski ada sedikit kemunduran.
"Kami fokus untuk bergerak maju dan terus membangun asosiasi yang kuat dari beberapa perusahaan terkemuka di dunia, organisasi, dan pemangku kepentingan lainnya," kata Disparte dalam pernyataannya.
Ia menambahkan, meskipun susunan anggota asosiasi berubah tiap waktu, prinsip desain tata kelola dan teknologi Libra bersifat terbuka. Proyek ini memastikan jaringan pembayaran Libra akan tetap tangguh.
Sebelumnya, Facebook mengumumkan peluncuran mata uang digital Libra akan dilakukan Juni 2020, bermitra dengan anggota Asosiasi Libra lainnya.
Setelah itu, proyek Libra menghadapi pengawasan ketat dari regulator global. Regulator global mempertanyakan mengenai keamanan dan privasi mata uang digital milik Facebook.
Bulan lalu misalnya, Prancis dan Jerman berjanji untuk memblokir Libra dari operasinya di Eropa. Alih-alih mendukung Libra, kedua pemerintah negara ini mendukung pengembangan mata uang kripto publik.
US Federal Reserve Chairman Jerome Powell pun menyebut, libra tidak bisa maju sebelum membahas masalah privasi, pencucian uang, perlindungan konsumen, dan masalah stabilitas keuangan lainnya.
Di sisi lain, Chief Executive Facebook Mark Zuckerberg dijadwalkan untuk mendiskusikan proyek Libra di hadapan US House Financial Service Committee pada 23 Oktober mendatang.
(Tin/Why)

Friday, October 11, 2019

Akhir Pekan, IHSG Ditutup Menguat ke 6.105,80


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan akhir pekan ini. Nilai tukar rupiah berada di level 14.137 per dolar AS.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat (11/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 82,15 poin atau 1,36 persen ke level 6.105,80. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga turun 1,57 persen ke posisi 948,07.
Sebanyak 266 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 140 saham melemah dan 141 saham diam di tempat.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 463.514 kali dengan volume perdagangan 15,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,7 triliun.
Investor asing jual saham Rp 299,95 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.128.
Dari 10 sektor pembentuk IHSG, sembilan sektor saham berada di zona hijau. Penguatan dipimpin oleh sektor industri dasar yang naik 2,89 persen persen, disusul sektor aneka industri naik 2,46 persen dan sektor manufaktur yang naik 2,18 persen.
Sedangkan sektor saham yang melemah hanya satu, yaitu perkebunan yang turun 1,1 persen.
Sementara saham-saham yang menguat sehingga mendongkrak IHSG antara lain SLIS yang naik 24,38 persen ke Rp 505 per saham, KONI naik 22,41 persen ke Rp 710 per saham dan ABBA naik 21,97 persen ke Rp 161 per saham.
Saham-saham yang melemah antara lain YPAS turun 24,90 persen ke Rp 374 per saham, TIRA turun 24,60 persen ke Rp 190 per saham dan BAYU turun 21,88 persen ke Rp 1.250 per saham.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan berbalik arah (rebound) pada perdagangan saham hari ini. Kelanjutan negosiasi dagang AS-China masih akan membebani laju indeks.
Wakil Perdana Menteri China Liu He dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer didampingi Menteri Keuangan Steven Mnuchin akan bertemu pada hari ini di Washington, AS.
PT Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan menilai indeks hanya akan menguat terbatas di pasar saham. "Pergerakan diperkirakan masih akan terbatas di support 6.003-6.013 dan resistance 6.039-6.055," ujarnya di Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Di tengah penguatan itu, pihaknya merekomendasikan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA).
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas Wiliam Suryawijaya menyebutkan IHSG kini terlihat sedang melewati rentang konsolidasi wajar sebelum dapat melanjutkan kenaikannya.
"Support level masih tampak cukup kuat dan tahan uji. IHSG bakal menguat di rentang 5990 - 6123," ujarnya.
Menurutnya, saham cuan hari ini ialah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), hingga saham PT Astra International Tbk (ASII).

Thursday, October 10, 2019

4.700 Komputer Terinfeksi Malware Smominru Setiap Hari

KONTAK PERKASA FUTURES - Malware Smominru, menurut keterangan resmi Kaspersky yang Liputan6.com terima, selama bulan Agustus 2019 telah menginfeksi sekitar 90.000 komputer di seluruh dunia. Artinya, ada sekitar 4.700 komputer yang terinfeksi malware ini setiap harinya.
Negara-negara yang paling banyak mendapat serangan malware ini adalah China, Taiwan, Rusia, Brasil, dan Amerika Serikat. Namun, bukan berarti negara lain tidak menjadi target. Sebut saja Italia, yang merupakan salah satu jaringan terbesar target Smominru, di mana 65 host telah terinfeksi.
Setelah Smominru dihapus, setidaknya sekitar seperempat mesin yang telah terkena serangan, kembali terinfeksi. Dengan kata lain, beberapa target serangan memang membersihkan sistem mereka, tetapi mengabaikan akar penyebabnya.
Apakah akar penyebabnya? Malware ini menggunakan beberapa metode untuk melakukan penyebaran, tetapi yang paling utama adalah infeksi sistem dengan menggunakan salah satu dari dua cara: brute-forcing kredensial lemah atau eksploitasi EternalBlue.
Walau Microsoft telah menambal kerentanan eksploitasi EternalBlue, masih banyak perusahaan yang mengabaikan untuk melakukan pembaruan.

Botnet Smominru Beraksi

Setelah menginfeksi sistem, Smominru menciptakan pengguna baru, yang disebut sebagai admin $, dengan hak istimewa admin pada sistem dan dapat mengunduh sejumlah muatan berbahaya. Tujuannya untuk menggunakan komputer terinfeksi untuk menambang mata uang kripto Monero dengan biaya yang ditanggung oleh korban secara diam-diam.
Malware ni juga mengunduh satu set modul yang digunakan untuk memata-matai, ekstrasi data, dan pencurian kredensial. Selain itu, Smominru mencoba untuk menyebar lebih jauh ke dalam jaringan untuk menginfeksi sebanyak mungkin sistem yang ada.
Namun, botnet bersifat sangat kompetitif dan tidak segan untuk memusnahkan seluruh "saingannya" di komputer yang terinfeksi. Dengan kata lain, Smominru tidak hanya menonaktifkan dan memblokir aktivitas berbahaya lainnya yang berjalan pada perangkat yang ditargetkan, tetapi juga mencegah infeksi lebih lanjut oleh para saingannya.

Infrastruktur Serangan

Botnet mengandalkan lebih dari 20 peladen khusus, sebagian besar berlokasi di AS, meskipun beberapa lainnya bertempat di Malaysia dan Bulgaria.
Infrastruktur serangan Smominru yang didistribusikan secara luas, kompleks, dan sangat fleksibel membuatnya tidak mungkin dengan mudah dikalahkan, sehingga tampaknya botnet akan aktif selama beberapa waktu ke depan.
Cara Melindungi Jaringan, Komputer, dan Data
  • Perbarui sistem operasi dan perangkat lunak lainnya secara teratur.
  • Gunakan kata sandi kuat. Pengelola kata sandi yang andal membantu Anda membuat, mengelola, dan secara otomatis memperoleh serta memasukkan kata sandi. Itu akan melindungi Anda dari serangan brute-force.
  • Gunakan solusi keamanan yang andal.
(Why/Ysl)

Wednesday, October 9, 2019

Pengguna Bisa Jawab Panggilan Telepon Android di Windows 10

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pembaruan Windows 10 teraktual dilengkapi dengan kemampuan untuk menjawab panggilan ke ponsel Android di PC.
Fitur bernama Calls ini menggunakan pengeras suara, mikrofon, dan layar komputer pengguna. Dengan demikian, sebagaimana dikutip dari CNET, Rabu (9/10/2019), pengguna dapat menjawab panggilan masuk, melakukan panggilan, dan menolak panggilan.
Windows 10 Insider Preview Build 18999 (20H1) tersebut diluncurkan sebagai rilis awal untuk Windows Insiders.
Adapun fitur Calls pertama kali diumumkan pada acara Samsung Unpacked bulan Agustus di New York. Fitur ini juga dapat mengirim panggilan masuk ke voicemail ponsel, mengakses riwayat panggilan terbaru melalui PC dan mengalihkan panggilan antara ponsel dan PC.
Supaya bisa menikmati fitur ini, ponsel harus menjalankan Android 7.0 atau lebih tinggi, ditambah PC berbasis Windows 10 dengan Bluetooth dan build 19H1 atau lebih baru. Fitur ini juga mensyaratkan setidaknya Windows 10 build 18362.356 atau lebih baru.

Pembaruan Windows 10 Malah Timbulkan Beberapa Masalah
Pembaruan perangkat lunak seharusnya bisa menyelesaikan sejumlah masalah. Namun, para pengguna Windows 10 malah mengalami masalah gara-gara memperbarui perangkatnya ke versi terbaru.
Masalah ini ditengarai disebabkan oleh pembaruan Microsoft KB4524147. Mengutip laman Metro, Rabu (9/10/2019), Microsoft KB4524147 seharusnya memengaruhi kerentanan scripting engine pada Internet Explorer yang membuat peretas dapat mengendalikan sistem mereka.
Hal ini bisa berdampak buruk, jika ada peretas yang masuk ke akun perbankan korban dan melakukan tindak pencurian.
Pembaruan Microsoft KB4524147 dimaksudkan untuk memperbaiki masalah printing yang baru-baru ini dialami pengguna, tetapi nyatanya malah membawa masalah.
Dalam sebuah unggahan di forum online Reddit, seorang pengguna Microsoft yang kesal menyebutkan, perangkat lunak tersebut seharusnya memperbaiki masalah printing, tetapi malah lebih banyak masalah yang ditimbulkan setelah pembaruan.
"Saya mengalami masalah aneh pada sejumlah komputer klien. Ketika ingin mencoba mencetak dokumen, program malah crash dan membuat Windows Explorer crash ketika mencoba mencetak sebuah laman," kata pengguna Reddit tersebut.
Dia mengaku telah mengalami masalah serupa di dua kompter.
"Setelah menguninstal KB4524147, semua kembali normal,'' tuturnya.
(Why/Ysl)

Tuesday, October 8, 2019

Soal Buzzer, Polri: Tak Masalah Selama Tidak Melanggar Hukum

PT KONTAK PERKASA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai perlunya penertiban parabuzzer, baik itu dari pihak pro ataupun kontra terhadap pemerintah. Soal itu, Polri merasa tidak ada masalah selama memang masih dalam koridor hukum.
Sementara itu, Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra menyampaikan,buzzer yang merupakan frasa dari suara lebah berdengung, kini dimaknai sebagai upaya meyebarluaskan konten ataupun narasi. Dari sini, maka pemahamannya pun bisa digunakan positif atau negatif.
"Sepanjang itu konstruktif dan positif. Tidak ada hal-hal yang melanggar hukum, itu tidak persoalan, membawa kebaikan," tutur Asep usai acara forum diskusi di bilangan Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2019).
Yang menjadi masalah adalah, lanjut Asep, buzzer yang aktif menyebarkan konten negatif. Baik itu isu bernada provokasi tanpa dasar yang jelas, hingga memainkan berita bohong alias hoaks.
"Buzzer yang memiliki niat tidak baik seperti menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, dan sebagainya, itu melanggar hukum dan akan kami tindak secara proporsional," kata Asep.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, para buzzer perlu ditertibkan. Kendati begitu, dia menyebut, penertiban tersebut harus dilakukan kedua belah pihak, bukan hanya buzzer yang mendukung pemerintah saja.
"Saya pikir memang perlu (buzzer ditertibkan)," ujar Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2019. 
Moeldoko menyebut para buzzer Presiden Jokowi tak satu komando saat melakukan aktivitas di media sosial. Mereka merupakan para relawan dan pendukung fanatik Jokowi ketika Pilpres 2019.
"Para buzzer itu tidak ingin idolanya diserang, idolanya disakitin, akhirnya masing-masing bereaksi. Ini memang persoalan kita semua, juga kedua belah pihak," katanya.

Buzzer-Buzzer Harus Ditingalkan

Moeldoko juga meminta agar para pendukung tokoh politik menata ulang kembali cara berkomunikasi, khususnya di media sosial.
Menurut dia, para pendukung tokoh politik masih bisa mengkritik, namun tanpa saling menyerang dan menjelekkan. Dia mengimbau, semua pihak yang ingin mengkritik pemerintah atau tokoh politik lainnya agar menggunakan diksi yang lebih tepat.
"Menurut saya sih buzzer-buzzer itu harus ditinggalkan lah, kan pemilu juga sudah selesai. Jadi (pakai) bahasa-bahasa persaudaraan, kritik sih kritik, tapi harus dengan bahasa-bahasa yang, kadang-kadang enggak enak juga didengar," jelas Moeldoko.
Dia mengaku, telah meminta pendukung fanatik dan relawan Jokowi untuk bersikap lebih dewasa dan tak emosional saat merespons suatu hal. Namun, kata Moeldoko, hal itu sulit dilakukan sebab mereka telah terpolarisasi sejak pilpres.
"Jadi perlu memang masing-masing menyadari lah bagimana membangun lagi situasi yang enjoy. Jangan politik diwarnai dengan tegang, politik diwarnai dengan saling menyakiti. Menurut saya enggak pas lah," ucapnya.
Moeldoko menegaskan bahwa pada dasarnya pemerintah tidak alergi terhadap kritikan. Namun, dia meminta agar kritik yang disampaikan tidak sampai meghina simbol negara.
"Tapi ya tadi, harus bisa membedakan antara kritik dengan penghinaan. Kalau sepanjang kritik oke-oke aja, biasa. Enggak alergi kita," ungkap Moeldoko.