Thursday, October 3, 2019

Twitter Luncurkan Filter untuk Cegah Pesan Bernada Kekerasan

PT KONTAK PERKASA  - Salah satu permasalahan dari platform media sosial adalah menghadapi pesan bernada ancaman atau kekerasan dari pengguna lainnya.
Bahkan di media sosial, orang asing pun merasa bebas memberikan komentar apa pun, termasuk yang bernada penghinaan.
Tentunya, pesan dan komentar bernada kekeran dan menghina ini bisa saja membuat pengguna merasa terganggu, apalagi jika komentar jahat berasa dari orang asing tak dikenal.
Sejauh ini perusahaan seperti Facebook dan Instagram telah memperkenalkan suatu cara menghindari masuknya pesan dan komentar jahat ini ke kotak masuk pengguna.
Nah, bulan lalu Twitter telah mencari cara menghadirkan filter serupa untuk fitur direct message(DM) ke kotak masuk mereka.
Kabar baiknya, setelah proses uji coba selesai, filter untuk menyaring pesan bernada kekerasan itu sudah hadir dan akan digulirkan untuk semua pengguna Twitter.
Mengutip laman Ubergizmo, Kamis (3/10/2019), filter ini akan tersedia di semua platform yang tersedia, yakni iOS, Android, dan Twitter versi web.
Oleh karena itu, di platform apa pun pengguna memakai Twitter, mereka bisa menyaring pesan berdasarkan kata-kata kasar yang masuk ke kotak masuk mereka.
Dengan adanya filter ini, pesan tidak akan sepenuhnya disembunyikan dan pengguna yang mungkin ingin mencobanya, bisa menemukannya di folder "Additional Messages" yang terpisah.
Filter ini tidak akan sepenuhnya memblokir semua konten yang dianggap kekerasan, tetapi bisa menguranginya.
(Tin/Why)

Wednesday, October 2, 2019

Pemerintah Didesak Sahkan Ojek Online Jadi Transportasi Umum

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) meminta kepada pemerintah agar ojek online (ojol) dapat diberi status sebagai sebuah moda transportasi umum.
Ketua Presidium Nasional GARDA Igun Wicaksono menyatakan, pihaknya mendorong agar DPR dan pemerintah dapat segera memasukkan Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) dalam Program Legislasi Nasional (Proglegnas).
"Revisi Undang-Undang No.22/2009 tentang LLAJ bagi ojol menekankan dua poin. Pertama, mengupayakan kendaraan roda dua diatur sebagai transportasi publik," tulis Igun kepadaLiputan6.com, Rabu (2/10/2019).
Kedua, ia melanjutkan, pihaknya juga mengusahakan undang-undang tersebut agar menjadi payung hukum untuk ojol yang hingga saat ini belum ada.
Dia juga menekankan, ada tiga aspek hukum yang harus dilihat dalam pembentukan Revisi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang LLAJ tersebut.
"Pertama, aspek filosofi. Kedua, aspek yuridis. Ketiga, aspek sosiologi," jelas Igun.
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi besar-besaran yang rencananya melibatkan ribuan pekerja di 10 provinsi di Indonesia pada hari ini. Aksi massa tersebut bertujuan untuk memperjuangkan sejumlah isu buruh.
Di sisi lain, Gabungan Aksi Roda Dua (GARDA) mengungkapkan bahwa ojek online (ojol) tidak akan terlibat dalam aksi demo serikat pekerja.
Ketua Presidium Nasional GARDA Igun Wicaksono mengatakan, sikap ini dilakukan lantaran ojol bukan pekerja yang menerima upah dari perusahaan. Dia menegaskan, hubungan antara profesi ini dengan perusahaan bersifat kemitraan, bukan hubungan pemberi kerja dengan pekerja.
"Ojek online punya agenda tersendiri apabila harus turun aksi demonstrasi, agenda yang berbeda dengan tuntutan dari serikat pekerja. Salah satunya adalah tuntutan Revisi Undang-Undang (RUU) Nomor 22 Tahun 2009 mengenai Lalu Lintas Angkutan Jalan," ujar Igun dalam sebuah pesan tertulis kepada Liputan6.com, Rabu (2/9/2019).
Dia menjelaskan, revisi UU itu diperlukan agar moda transportasi ojek online resmi diundang-undangkan sebagai bagian dari moda transportasi umum. Bila disahkan, kebijakan ini bakal memberi kekuatan hukum apabila negara maupun regulator mengeluarkan regulasi ataupun payung hukum yang melindungi hak dan kesejahteraan para pengemudi ojol.
"Agenda ojol Garda tersebut untuk mendorong agar DPR RI periode 2019-2024 dapat segera memasukan RUU No.22/2009 tentang LLAJ dalam Program Legislasi Nasional (Proglegnas) segera mungkin," tukas Igun.  

Tuesday, October 1, 2019

Google Rilis TensorFlow 2.0

PT KONTAK PEKASA - Google merilis machine learning library TensorFlow 2.0 ke publik. TensorFlow 2.0 hadir dengan sejumlah perubahan untuk meningkatkan kemudahan penggunaan, antara lain penghapusan beberapa API yang dianggap redundan dan integrasi lebih ketat dan mengandalkan Keras sebagai API utamanya.
Integrasi TensorFlow dengan Keras dimulai ketika TensorFlow 1.0 dirilis pada Februari 2017. Adapun TensorFlow 2.0 ini menjanjikan performa pelatihan tiga kali lebih cepat ketika menggunakan presisi campuran pada Volta dan Turing GPU.
Sejak dirilis oleh tim Google Brain pada tahun 2015, menurut Engineering Director TensorFlow, Rajat Monga, kerangka kerja machine learning library ini telah diunduh lebih dari 40 juta kali. Demikian dikutip dari Venture Beat, Selasa (1/10/2019).
Hal itu diungkapkan menjelang TensorFlow World, sebuah konferensi perdana untuk para pengembang yang akan berlangsung 28-31 Oktober di Santa Clara, California, Amerika Serikat.
Disebutkan pula bahwa peneliti Google AI telah meluncurkan serangkaian terobosan pemahaman bahasa alami, seperti model multibahasa yang dilatih untuk mengenali sembilan bahasa India.

Peneliti Gunakan Machine Learning untuk Prediksi Kebakaran Hutan
Diwartakan sebelumnya, sekelompok peneliti di University of California, menggunakan machine learning untuk memprediksi potensi kebakaran hutan. Peneliti lintas bidang tersebut membuat sebuah model pengklasifikasi keputusan yang merujuk pada sebuah dataset tunggal.
Model itu dapat memprediksi apakah api akan membesar sekitar lima puluh persen. Dengan demikian, model itu lebih unggul ketimbang model lainnya yang bergantung pada beberapa variabel cuaca.
Data kelembapan udara digunakan untuk melatih kecerdasan buatan. Data itu bersumber dari Alaska Large Fire Database yang memuat lebih dari seribu seratus peristiwa kebakaran di Alaska selama 2001-2017. Setiap kebakaran kemudian diberi label kecil, sedang, atau besar.
Model ini kemudian dapat memprediksi sekitar empat puluh persen dari titik api yang menyebabkan kebakaran hutan besar yang menyumbang tujuh puluh lima persen dari area terbakar selama periode waktu itu.
Klasifikasi

"Jenis sistem klasifikasi sederhana ini dapat menawarkan wawasan tentang alokasi sumber daya optimal," tulis laporan itu, seperti dikutip dari Venture Beat, Jumat (20/9/2019). "Kebakaran besar dan dampaknya dalam beberapa tahun terakhir mungkin menuntut pemikiran ulang manajemen kebakaran."
Model ini sebetulnya dilatih untuk memprediksi potensi kebakaran terutama di hutan pohon borel. Pohon jenis ini tumbuh di kawasan Alaska dan Kanada utara.
Namun, tidak tertutup kemungkinan model itu juga dapat diterapkan di kawasan lainnya, seperti bagian barat Amerika Serikat di mana kebakaran hutan terjadi yang frekuensinya diperkirakan akan meningkat karena perubahan iklim.
(Why/Isk)

Monday, September 30, 2019

Pelajar Mulai Padati Stasiun Karet Siap Demo ke DPR

KONTAK PERKASA FUTURES - Sesuai dengan namanya, Ayotaaruf.com mengusung konsep taaruf sesuai syariat Islam untuk mempertemukan para pencari jodoh yang siap menikah.
Founder Ayotaaruf.com Lindu Cipta mengatakan sejak awal diluncurkan pada 27 Agustus 2019 sampai sekarang, sudah ada ribuan orang yang mendaftar.
Melihat antusiasme para member untuk bergabung, Ayotaaruf.com harus bekerja keras. Pasalnya, tidak mudah mempertemukan para member dengan calon yang sesuai keinginan.
Kendati demikian, Lindu optimistis platform buatannya akan menghasilkan banyak pasangan halal.
"Ada sekitar 25 pertanyaan yang harus dijawab dan diselesaikan oleh para pendaftar. Pertanyaan ini berkaitan dengan kriteria dan kepribadian pendaftar. Jika sudah selesai, pendaftar bisa langsung bergabung dan terdata dalam situs kami," ujar Lindu dalam pernyataannya, Senin (30/9/2019).
Pertanyaan yang diajukan, ia melanjutkan, benar-benar menyaring para member untuk menemukan pasangan hidup sejati.
Tidak ada pertanyaan yang sulit, sebab semuanya berdasarkan pada realitas yang ada. Lindu menuturkan hanya menekankan para pendaftar haruslah benar-benar serius.
"Pasalnya, situs ini menjadi wadah bagi banyak member yang sulit menemukan pasangan hidup. Harapannya ke depan tentu bisa mempertemukan para member dengan pasangannya," ucap Lindu menambahkan.
Untuk diketahui, Lindu Cipta merupakan founder aplikasi Ayopoligami yang sempat menuai kontroversial. Aplikasi tersebut saat ini sudah tutup.
Meskipun baru saja beroperasi, Ayotaaruf.com ternyata serius menjalankan konsep taaruf sesuai syariat. Dari awal pendaftaran, para member sudah diperingatkan dengan berbagai kebijakan.
Hal ini guna menghindari penyalahgunaan data dan penipuan yang mungkin terjadi. Lindu sendiri tidak ingin para member mengirimkan konten negatif ke sesama member.
Dari laman ketentuan dan persyaratan di situs Ayotaaruf.com, para pendaftar diajak memahami aturan yang berlaku.
Ayotaaruf.com juga menyediakan forum yang bisa digunakan oleh para member. Di sini, member bisa berbagi cerita dalam koridor pengawasan pengelola situs.
Situs ini tidak terafiliasi dengan situs dating mana pun, di mana dijadikan sebagai sebuah media perkenalan sesuai syariat.
Dalam beberapa waktu ke depan, Ayotaaruf.com akan merilis aplikasi berbasis smartphonese hingga para member tidak perlu repot membuka situs dari browser.
(Isk/Ysl)

Thursday, September 26, 2019

Bahaya, Dua Aplikasi Beauty Camera di Android Disusupi Adware

KONTAK PERKASA FUTURES  - Google telah menghapus dua aplikasi Android cukup terkemuka yang sudah diunduh lebih dari 1,5 juta kali di perangkat pengguna.
Alasan Google menghapus keduanya karena aplikasi tersebut ternyata berupaya untuk mendapatkan uang secara ilegal dengan malware iklan alias adware. 
Rupanya, aplikasi itu menjalankan iklan pop-up yang diam-diam menarik uang pengguna, tiap kali ada pengguna yang mengklik iklan.
Dengan praktik iklan curang ini, si aplikasi berbahaya bisa mengambil beberapa sumber dayasmartphone dan menguras baterai perangkat.
Kecurangan ini diketahui oleh perusahaan keamanan Wandera. Mengutip laman Phone Arena, Minggu (22/9/2019), kedua aplikasi yang dimaksud adalah Sun Pro Beauty Camera yang telah diunduh 1 juta kali serta Funny Sweet Beauty Selfie yang sudah diunduh 500 ribu kali.
Karena dianggap membahayakan, kedua aplikasi sudah dihapus dari Google Playstore. Namun, jika ada pengguna yang masih memasang aplikasi ini di perangkatnya, Google menyarankan untuk menghentikan pemasangan atau uninstall.
Seperti aplikasi jahat lainnya, ketika pengguna telah menginstal sekali, ikon mungkin menghilang dari app drawer seiring dengan munculnya pintasan aplikasi. Meskipun pintasan aplikasi sudah dihapus, aplikasi tetap mem-push iklan di background.
Sekali aplikasi berbahaya dipasang, Sun Pro Beauty Camera bekerja keras menutup layar dengan iklan, bahkan jika aplikasi tidak dibuka.
Sementara, Funny Sweet Beauty Selfie Camera juga menayangkan iklan layar penuh, namun hanya setelah foto yang di-edit diunduh menggunakan aplikasi.
Sebenarnya, pengguna Android telah memberikan peringatan dini di kolom komentar unduhan aplikasi di Google Playstore.
Salah satu ulasan pengguna menyebut, "Sampah. Tolong jangan mengunduh aplikasi ini. Aplikasi ini hanya berisi iklan, tidak ada hal lain."
Sementara, komentar lainnya menyebutkan, "iklan terus bermunculan."
Selanjutnya, komentar ketiga menyatakan, "saya tidak dapat menemukan sesuatu yang berguna selain iklan."
Oleh karenanya, jika pengguna melihat aplikasi dengan ulasan yang seperti di atas, hal pertama yang perlu dilakukan pengguna adalah tidak menginstalnya.
Wandera telah melaporkan kedua aplikasi Beauty Camera berbahaya itu kepada Google, 11 September lalu. Keduanya pun dihapus dari toko aplikasi Google segera setelahnya.
"Adware biasanya dipandang sebagai gangguan bagi pengguna. Selain itu, adware padasmartphone juga bisa membunuh produktivitas dan mengarah ke dampak yang lebih serius bagi bisnis," kata Wandera.http://kontak-perkasaf.com/profil-perusahaan/
Wandera juga memperingatkan, aplikasi dengan adware bisa merusak perangkat, menguras baterai perangkat dan dalam beberapa kasus perangkat terinfeksi tak bisa lagi dipakai dengan normal.
"Adware memungkinkan pembuatnya menghasilkan uang dari perangkat yang terdampak. Meski biasanya adware hanya dianggap sebagai gangguan ketimbang ancaman parah," kata Wandera.
(Tin/Isk)

Edukasi Soal Blockchain Masih Minim di Indonesia

KONTAK PERKASA FUTURES - Liputan6.com, Jakarta - Teknologi blockchain dan crypto asset (cryptocurrency) marak dibicarakan lima tahun belakangan ini. Namun, edukasi tentang teknologi tersebut masih minim di Indonesia.
Cryptocurrency asli karya anak bangsa, Royal Token, hadir menjadi bagian dari ekosistemblockchain di Tanah Air dalam bidang edukasi yang akan membantu mencerdaskan generasi milenial untuk menghadapi persaingan global.
CEO Royal Token Tri Ratna Fauziah mengatakan dengan strategi edukasi, crypto asset akan lebih mudah dipahami oleh masyarakat luas.
"Royal Token hadir dengan tujuan edukasi dan membangun komunitas di dunia blockchain, dan crypto asset (cryptocurrency) sendiri masih tergolong asing di indonesia," ujar Ratna dalam keterangannya, Kamis (26/9/2019).
Ia berharap dengan hadirnya Royal Token dan ekosistemnya akan menambah minat masyarakat luas untuk belajar dengan mudah dan mencerdaskan generasi yang akan datang, untuk menyambut persaingan global dan dunia digital yang tak bisa terhindarkan.
Royal Token memilih jalur edukasi sebagai media membangun komunitas serta mengembangkan platform aplikasi pintar media sosial berbasis blockchain, untuk sarana edukasi dan berbagi informasi kepada para anggota komunitas blockchain, terutama di indonesia.
Untuk menjamin transparansi, Royal Token diciptakan menggunakan jaringan berbasis Blockchain Ethereum Network ERC20, dengan total supply terbatas sebanyak empat juta token (4.000.0000 RYL).
Juga menggunakan kode tiker RYL dan pada Program ICO akan di distribusikan sebanyak dua juta token (2.000.000 RYL). Sisa token dari program ICO akan dihanguskan (burn).
"Kami membuka peluang bagi para member dan investor untuk berpartisipasi dalam program Initial Coin Offering (ICO) yang akan diselanggarakan pada tahap pertama, mulai tanggal 1 Oktober sampai 1 november 2019," Ucap Ratna.
Sementara tahap kedua mulai 2 November sampai 15 Desember 2019. Untuk berpartisipasi dalam program ICO Royal Token, pengguna wajib mengisi formulir KYC (Know Your Customer).
Setelah melewati masa ICO. Royal Token direncanakan akan Listing di tiga exchangerternama di dunia.
Ratna melanjutkan, tim pengembangnya akan terus mengembangkan aplikasi media sosial berbasis blockchain, e-learning, dan melakukan sosialisasi kepada para mahasiswa, pelajar serta masyarakat di penjuru nusantara dengan metode jemput bola.
"Kami akan hadir ke sekolah, kampus, dan mengadakan even forum komunitas di berbagai daerah di indonesia," katanya.
Indonesia akan lebih maju jika generasi muda milenial cerdas dan kreatif dalam menghadapi persaingan di dunia digital dan ekonomi global.
(Isk/Ysl)

Wednesday, September 25, 2019

Berusia 89 Tahun, Nenek Asal Tokyo Ini Masih Gemar Main Gim

KONTAK PERKASA FUTURES  - Main gim, entah itu di perangkat smartphone, konsol, atau PC selalu diidentikkan dengan gamer yang berusia muda.
Namun, nyatanya bermain gim dapat dinikmati oleh siapa pun, baik usia muda atau tua.
Ambil contoh kakek di Taiwan, Chen San-yuan, yang getol bermain Pokemon Go di usia ke-70 tahunnya.
Secara mengejutkan, banyak pria dan wanita lanjut usia yang memiliki hobi bermain gim. Salah satunya adalah Hamako Mori.
Berusia 89 tahun, nenek yang berdomisili di Tokyo ini ternyata sudah bermain gim selama hampir empat dekade, sebagaimana dilansir GameSpark, Rabu (25/9/2019).
Ia mengatakan, konsol gim pertama yang dimainkan adalah Cassette Vision, konsol gim yang diluncurkan pada 1981.
Setelah itu, ia memilih bermain gim The Legend of Zelda dan Dragon Quest di konsol Famicom (NES, Nintendo Entertainment System)
Beberapa tahun terakhir ini, Mori rutin meng-upload video dirinya sedang bermain gim ke kanal YouTube miliknya, yakni Gamer Grandma.
Saat menulis artikel ini, kanal YouTube Gamer Grandma sudah mencapai 29,5 ribu subscriber
Apa yang membuat Mori tetap bermain gim hingga umurnya sekarang? "Jika main gim, kamu tidak akan mendapatkan demensia," kata Mori.
Meskipun dia mungkin tidak berbicara secara harfiah, mungkin ada beberapa manfaat yang didapat saat bermain gim.
Bermain gim, khusus genre RPG (role playing game) seperti Skyrim diyakini dapat meregangkan otot dan mental pemainnya.
"Grafik gim saat ini benar-benar luar biasa," kata Mori. "Saya sungguh bersyukur bisa punya umur panjang hingga saat ini."
"Seiring bertambahnya usia, saya merekomendasikan gim single player ketimbang multiplayer," ucapnya.
"Tidak bisa dihindari, bermain gim multiplayer online bersama gamer yang lebih mudah dapat memperlambat mereka. Tapi, dengan semakin banyak jumlah pemain berumur lanjut usia, akan ada server khusus."
(Ysl/Why)