Monday, August 26, 2019

Kisah Anak Petani Miskin yang Kini Jadi Gubernur BI

PT KONTAK PERKASA - Nama Perry Warjiyo, susah sangat terkenal di dunia moneter dan juga industri perbankan. Bukan tanpa alasan karena ia saat ini menjadi Gubernur Bank Indonesia (BI).
Namun siapa sangka, masa kecilnya tidak seberuntung anak-anak seusianya kala itu.
Dalam acara Kadin Talks yang dimoderatori oleh Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani, Perry membeberkan bahwa orang tuanya dulu adalah seorang petani tembakau.
"Dulu, orang tua saya bekerja sebagai petani tembakau, cukup sukses, tapi pas saya mau lulus SD, bangkrut. Akhirnya jadi petani sawah," tuturnya di Jakarta, Senin (26/08/2019).
Perry Warjiyo, yang merupakan anak ke-6 dari 9 bersaudara dituntut untuk sukses. Dirinya memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan mengambil jurusan kedokteran.
Namun, karena uang pembayaran formulir pendaftarannya tidak cukup, Perry akhirnya masuk jurusan ekonomi.
"Dulu saya ingat ibu saya meminjam uang dari desa sebelah sebesar Rp 35 ribu. Rp 25 ribunya untuk formulir pendaftaran, sisanya untuk ongkos dari Solo ke Jogja. Ternyata, nggak cukup (untuk daftar kedokteran), cukupnya untuk daftar ke jurusan ekonomi," ungkapnya.
Setelah itu, Perry Warjiyo belajar dengan giat hingga lulus dari UGM dan mendapatkan beasiswa dari Bank Indonesia. Dalam jangka waktu 4,5 tahun, Perry berhasil meraih gelar S2 dan S3, membawanya menjadi Gubernur BI hingga sekarang.
Pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 25 Februari 1959 ini diangkat menjadi Deputi Gubernur BI pada 15 April 2013 melalui Keputusan Presiden 28/P Tahun 2013.
Jebolan Sarjana Ekonomi Universitas Gadjah Mada 1982 itu meraih gelar Master dan PhD di bidang Moneter dan Keuangan Internasional dari Iowa State University, Amerika Serikat masing-masing pada 1989 dan 1991.
Perjalanan karier Perry Warjiyo di BI terbilang cukup panjang sejak 1984. Sebelum ditetapkan sebagai Deputi Gubernur, ia menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional di Bank Indonesia.
Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter di BI.
Sebelum kembali ke BI pada 2009, Perry pernah berkarier dan menduduki posisi penting selama dua tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.
Perry Warjiyo sangat berpengalaman khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta kepala Biro Gubernur di Bank Indonesia.

Thursday, August 22, 2019

Ekspor Karet Meningkat Tajam

KONTAK PERKASA FUTURES - Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Sudi Mardianto, menjelaskan lalu lintas ekspor getah karet selama empat setengah tahun terakhir terus mengalami peningkatan yang cukup tajam. Peningkatan ini juga sekaligus menunjukan bahwa Indonesia adalah produsen karet alam terbesar kedua di dunia.
"Data BPS menunjukkan volume dan nilai ekspor getah karet kita untuk periode 2014-2018 meningkat tajam dari 31,2 ribu ton menjadi 53,2 ribu ton. Atau dengan kata lain jumlahnya meningkat signifikan sekitar 70 persen," ujar Sudi, dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (22/8/2019).
Meningkatnya ekspor karet Indonesia merupakan hasil kerja keras petani karet yang selama ini terus menjaga kualitas. Karena itu, produksi yang ada mampu menembus pasar dunia seperti negara India dengan nilai transaksi mencapai USD 15,4 juta atau sebesar 27,23 persen dari total ekspor getah karet. Selain itu, ada juga negara tujuan Vietnam dengan nilai transaksi mencapai USD 12,9 juta.
"Kita juga mengekspor karet ke negara Tiongkok dengan nilai transaksi mencapai USD 8,3 juta. Kemudian ekspor ke negara tetangga Singapura sebesar USD 3,3 juta dan Bangladesh sebesar USD 2,5 juta," katanya.
Sudi menjelaskan, transaksi nilai ekspor karet meningkat tajam dari USD 37 juta menjadi USD 56,6 juta atau dengan angka sekitar 53 persen. Kata dia, peningkatan ini juga merupakan implementasi kebijakan dan program terobosan Kementerian Pertanian yang memangkas sejumlah regulasi ekspor dan mempermudah proses perijinan.
Faktanya, getah karet Indonesia terus menunjukan nilai yang kompetitif di pasar nasional maupun internasional. Ke depan, lanjut Sudi, produksi getah karet diprediksi akan semakin meningkat produksi dan kualitasnya seiiring dengan dilaksanakannya program peremajaan kebun karet rakyat melalui program BUN500. Agar manfaat ekonomi getah karet dapat dinikmati lebih besar oleh petani, upaya peningkatan nilai tambah juga harus dilakukan.
"Salah satu upaya yang kami sarankan adalah dengan mengundang investor untuk membangun industri pengolahan karet di daerah sentra perkebunan rakyat. Upaya ini secara operasional akan menggunakan pendekatan korporasi, sehingga petani karet dapat manfaat yang besar dari pengolahan getah karet yang dihasilkan," katanya.
Seperti diketahui bersama, Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian saat ini tengah memacu peningkatan produksi komoditas perkebunan dengan meluncurkan program BUN500. Program tersebut dibuat untuk mengembalikan kejayaan komoditas perlebunan Indonesia dalam menopang perekonomian rakyat secara nasional.
Ketersediaan benih unggul merupakan faktor penentu untuk meningkatkan produksi berdaya saing tinggi, juga sebagai solusi bagi kendala yang dihadapi masyarakat. Sebab, Ketersediaan benih unggul dipastikan mampu memenuhi kebutuhan, terutama untuk perkebunan rakyat.
Kegiatan dukungan perbenihan perkebunan ini melalui APBN-P 2017 dan 2018, menyediakan benih bermutu tanaman perkebunan. Di mana dilaksanakan secara non swakelola dan swakelola dengan melibatkan UPT Pusat lingkup Direktorat Jenderal Perkebunan, UPTD Perbenihan, maupun kelompok masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga akan membangun kebun sumber benih dalam bentuk kebun entres maupun kebun induk penghasil biji selama kurun waktu 2020-2024. Diharapkan program yang telah direncanakan ini dapat dicapai dengan baik mulai dari mutu teknik maupun mutu genetik.

Celah di Bluetooth Bisa Dimanfaatkan Hacker untuk Bobol Smartphone

PT KONTAK PERKASA - Sebuah celah kerentanan yang baru diketahui pada Bluetooth rupanya bisa dimanfaatkan oleh hacker untuk mengambil alih perangkat.
Celah ini dinamai dengan KNOB attack, kepanjangan dari Key Negotiation of Bluetooth. Celah ini disebut-sebut juga bisa dipakai untuk mengintip komunikasi dalam perangkat.
Mengutip The Verge, Selasa (20/8/2019), kerentanannya cukup berbahaya. Alih-alih langsung memecahkan enkripsi, kerentanan ini memungkinkan peretas untuk memaksa perangkatBluetooth yang sudah dipasangkan (pairing) untuk memecahkan enkripsi yang lebih lemah.
Pasalnya, ketika dua sambungan Bluetooth saling terhubung, Bluetooth membangun enkripsi baru. Saat hacker masuk di antara proses ini, mereka bisa menipu kedua perangkat untuk membuka kunci enkripsi baru ini dengan jumlah karakter yang relatif lebih kecil.
Si penyerang memang masih harus melakukan serangan brute force terhadap salah satu perangkat untuk mengetahui kata sandi yang tepat. Namun, serangan tersebut bisa lebih singkat, hal itu dimungkinkan dengan adanya celah ini.
Selama ini, kebanyakan orang masih menggunakan Bluetooth. Dengan adanya penemuan celah ini, mereka tak perlu khawatir karena, cukup sulit untuk mengeksekusi serangan ini.
Pasalnya, untuk melancarkan serangan, hacker perlu hadir selama koneksi perangkat Bluetooth berlangsung. Ia perlu memblokir transmisi awal masing-masing perangkat ketika membuat kunci enkripsi.
Semua itu perlu dilakukan dalam waktu yang singkat. Penyerang juga perlu hadir dalam jangkauan Bluetooth untuk mengulangi serangan, kapanpun mereka ingin masuk lagi.
Selain itu, tidak semua koneksi Bluetooth memiliki celah ini. Celah ini hanya ada di perangkat Bluetooth tradisional, bukan pada sambungan Bluetooth Low Energy, seperti yang ada pada IoT
Selain itu, kebanyakan koneksi Bluetooth juga telah dilengkapi dengan proteksi, yakni dengan kata sandi minimum yang sulit dipecahkan.
Organisasi di balik Bluetooth tak bisa memperbaiki celah ini. Namun, mereka akan memproteksi dengan cara merekomendasikan panjang password pada perangkat yang dianggap rentan.
Kini, belum ada bukti bahwa celah ini telah dipakai untuk meretas perangkat.
Celah ini ditemukan oleh sejumlah peneliti yang mempresentasikan hasil temuannya di Simposium Keamanan Usenix.
(Tin/Isk)

Wednesday, August 21, 2019

PNS Dapat THR, Anggaran Belanja Pegawai Capai Rp 416 Triliun di 2020

KONTAK PERKASA FUTURES Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 416,144 triliun untuk belanja pegawai dalam Rencana Anggara Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2020. Anggaran tersebut dialokasikan untuk belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp 261.160,5 miliar dan belanja Bendahara Umum Negara (BUN) sebesar Rp 154.984,1 miliar.
Dibandingkan periode-periode sebelumnya, jumlah anggaran belanja pegawai yang dialokasikan pemerintah menunjukkan pertumbuhan.
“Selama kurun waktu 2015-2019, realisasi belanja pegawai tumbuh sebesar 7,6 persen, yaitu dari Rp 281.142,7 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp 376.441,9 miliar pada outlook APBN tahun 2019,” bunyi keterangan pemerintah dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN Tahun Anggaran 2020 dikutip dari laman Setkab, Rabu (21/8/2019).
Dalam buku itu disebutkan, belanja pegawai K/L pada 2020 digunakan antara lain untuk pembayaran gaji dan tunjangan kinerja pada K/L. Sementara alokasi belanja pegawai pada BUN ditujukan antara lain untuk pembayaran manfaat pensiun dan jaminan pelayanan kesehatan bagi aparatur dan pensiunan.
Kebijakan belanja pegawai pada tahun 2020 terutama diarahkan untuk mendukung pelaksanaan reformasi birokrasi dalam menciptakan birokrasi yang efisien, melayani, dan bebas korupsi.
Hal itu diwujudkan melalui kenaikan tunjangan kinerja pada K/L seiring dengan capaian reformasi birokrasi serta pemberian gaji ke-13 dan THR. Pemerintah juga mengantisipasi kebutuhan calon pegawai baru dan perubahan kebijakan pensiun.
Selanjutnya, melalui alokasi belanja pegawai, pemerintah juga memperhatikan kesejahteraan para pensiunan melalui pembayaran manfaat pensiun, pensiun ke-13, dan THR bagi para pensiunan/veteran PNS/TNI/POLRI.

Pemerintah Jokowi-JK tahun depan tetap memberikan Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji ke-13 bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Hal tersebut dilakukan untuk menjamin kesejahteraan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, pemerintah akan menyalurkan THR pada Lebaran 2020. Apabila Lebaran maju dibandingkan tahun ini, maka penyalurannya pun akan dipercepat.
"Tambahan insentif itu kan dua, THR sama gaji ke-13. THR tergantung Lebaran. Lebaran kan tiap tahun maju. Nah Insyaallah tentunya Lebaran maju THR nya maju juga. Sesuai dengan ini, akan dilaksanakan kayak tahun ini," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (19/8/2019). 
Sementara itu, untuk penyaluran gaji ke-13 akan dilakukan pada Juli 2020 bersamaan dengan masuknya anak sekolah. Kebijakan tersebut dilakukan untuk membantu PNS mencukupi kebutuhan yang meningkat pada saat
"Kalau gaji ke-13 atau untuk pensiun ke-13 itu schedule nya tetap anak sekolah tidak berubah. Kan anak sekolah tidak berubah kan, tetap jadwalnya bulan Juli, mungkin awal Juli," jelasnya.

Tuesday, August 20, 2019

Kekhawatiran Mereda, Harga Emas Turun 1 Persen

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Harga emas turun lebih dari 1 persen pada perdagangan hari Senin karena kekhawatiran mereda. Semula sebagian besar pelaku pasar memperkirakan bahwa pelemahan ekonomi negara-negara besar bakal menyebabkan resesi.
Dengan penurunan kekhawatiran tersebut, investor mulai memborong aset-aset berisiko tinggi seperti saham dan mengurangi portofolio mereka di instrumen safe haven seperti emas.
Mengutip CNBC, Selasa (20/8/2019), harga emas di pasar spot turun 1 persen menjadi USD 1.498,35 per ounce. Sementara untuk harga emas di pasar berjangka AS turun 0,97 persen menjadi USD 1.508,7 per ounce.
"Ada beberapa kemunduran dalam hal kekhawatiran atas risiko resesi. Mungkin reaksi pasar terhadap peristiwa yang terjadi dalam sepekan kemarin sudah terlalu besar. Jadi ada beberapa yang mengubah portofolio ke psar ekuitas dan memberikan tekanan kepada harga emas" jelas analis GraniteShares, Jeff Klearman.
Namun sebenarnya masih ada banyak faktor mendasar yang mampu mendukung harga emas untuk terus melaju. "kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang melaku lebih lambat dan ketegangan AS dengan China masih menghantui investor," lanjut dia.
Selama akhir pekan kemarin, Presiden AS Donald Trump dan pejabat tinggi Gedung Putih menepis kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi negara tersebut mungkin goyah. Ia mengatakan bahwa hanya ada sedikit risiko resesi. Trump juga mengatakan bahwa dia belum siap untuk membuat kesepakatan perdagangan dengan China.
Pelaku pasar sekarang terfokus pada simposium Bank Sentral AS yang berlangsung pada minggu ini untuk kejelasan yang lebih besar pada jalur suku bunga di masa depan.
 Harga emas di pasar spot diprediksi bakal terus naik didorong berbagai sentimen global yang kini terjadi.
Melansir Kitco (19/8/2019), Direktur Perdagangan Global Kitco Metals Peter Hug mengungkapkan, emas telah menembus level kritis resistensinya dan momentum harga emas diperkirakan bakal cenderung terus naik.
"Melihat berbagai sentimen global yang tengah terjadi, saya optimistis akan harga emas di pasar. Mulai dari permasalahan tarif China, kemudian sejumlah bank Italia yang kini alami krisis finansial, hingga persoalan demonstran Hong Kong. Jadi banyak masalah makro ekonomi global yang membuat Anda ingin berada di pasar emas. Segala hal ini ialah peluang pembelian emas untuk Anda," papar Hug kepada Kitco News. 
Hug melanjutkan, sebagai aset aman atau safe haven, harga emas diproyeksi bakal terus naik bahkan menembus USD 1.600 per ounce. Menurutnya, inversi kurva yield secara historis 95 persen akurat dalam memprediksi resesi namun biasanya juga menyebabkan penurunan ekonomi dalam satu tahun hingga kurun waktu 18 bulan lamanya.
"Meskipun inversi akan datang, dan itu dengan asumsi inversi tetap ada, itu dapat diperbaiki dengan cukup cepat oleh penurunan suku bunga The Fed, tetapi dengan asumsi inversi tetap di tempat, kami memprediksi resesi sekitar tahun 2020," katanya .

Monday, August 19, 2019

Harga Cabai Rawit Masih Rp 90 Ribu per Kg

PT KONTAK PERKASA - Pedagang sayur di Pasar Slipi menjelaskan bahwa kenaikkan komoditas cabai rawit merah dan keriting disebabkan oleh musim kemarau yang berlangsung. Kenaikkan harga cabai memang signifikan, yakni mencapai Rp 100 ribu per kilogram (kg).

"Harga cabai merah dan keriting sama, Rp 95 ribu - Rp 100 ribu per kilogram," ujar Sri Utami (56) ketika berbincang bersama Liputan6.com di Pasar Slipi, Jakarta Barat, pada Jumat, 9 Agustus 2019.

Harga cabai rawit hijau juga menjadi Rp 70 ribu per kg, itu menurut Sri juga karena faktor kemarau panjang bukan pemerintah. "Ada yang bilang karena pemerintah, padahal kemarau," jelas Sri.

Harga bawang merah dan bawang putih di tempat Sri terpantau stabil, yakni Rp 28 ribu per kg untuk bawang merah dan bawang putih seharga Rp 35 ribu, dan kating seharga Rp 45 ribu.

Pedagang lain di Pasar Slipi juga menyebut harga cabai sedang naik akibat kemarau, sementara bawang tetap stabil.

"Rawit merah Rp 100 ribu per kg, keriting merah Rp 80 ribu per kg. (Naik) karena memang kemarau, kemarin sebelum Idul Adha juga sudah mahal," ujar Trisno (32).

Cabai rawit hijau dijual oleh Trisno seharga Rp 80 ribu per kg. Harga bawang merah dan bawang putih pun terpantau stabil, yaitu Rp 30 ribu per kg untuk bawang merah dan Rp 35 ribu untuk bawang putih biasa dan kating.

Untuk sayuran, Sri Utami berkata harga komoditas tomat stabil yakni Rp 12 ribu per kg, tetapi harga timun dan kentang masing-masing naik Rp 3.000 dan Rp 2.000 dari pekar lalu menjadi Rp 15. ribu. Trisno pun menyebut harga sayur-mayur stabil dan hanya harga cabai yang terpantau naik.

"Harga Tomat Rp 10 ribu, kentang Rp 16 ribu. Sayur stabil, harga cabai doang (yang naik)," jelas Trisno.

BACA JUGA : Kerusuhan Papua, Telkomsel Tutup Layanan Grapari

Thursday, August 15, 2019

Partikel Plastik Berjatuhan di Arktika, Sinyal Eskalasi Pencemaran Global?

PT KONTAK PERKASA  - Partikel plastik berukuran mikroskopis berjatuhan dari langit bersama salju di Arktika, menurut temuan sebuah studi.
Para ilmuwan mengatakan mereka terkejut dengan banyaknya partikel plastik yang mereka temukan: lebih dari 10.000 per liter di Kutub Utara, demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (15/8/2019).
Ilmuwan juga menemukan partikel dan serat karet di salju. Ini berarti bahwa bahkan di sana, orang-orang kemungkinan menghirup mikroplastik dari udara, meskipun implikasi kesehatannya masih belum jelas.
Arktika di kutub utara sering dipandang sebagai salah satu lingkungan murni terakhir di dunia.
Sebuah tim peneliti Jerman-Swiss telah menerbitkan karya tersebut di jurnal Science Advances.
Peneliti mengumpulkan sampel salju dari pulau Svalbard menggunakan metode sederhana --sendok dan termos.
Sampel dari Arktika itu kemudian diteliti di laboratorium Institut Alfred Wegener di Bremerhaven, Jerman. Mereka menemukan partikel yang jauh lebih mencemari daripada yang mereka duga.
Banyak yang begitu kecil sehingga sulit untuk memastikan dari mana mereka berasal.
Mayoritas tampaknya terdiri dari bahan-bahan alami seperti selulosa tumbuhan dan bulu binatang. Tetapi ada juga partikel plastik, bersama dengan serpihan ban karet, pernis, cat dan mungkin serat sintetis.
Ilmuwan terkemuka, Dr Melanie Bergmann, mengatakan kepada BBC News: "Kami berharap untuk menemukan beberapa kontaminasi tetapi untuk menemukan banyak partikel plastik itu adalah sebuah kejutan nyata."
Dia berkata: "Sudah jelas bahwa mayoritas mikroplastik di salju berasal dari udara."
Mikroplastik didefinisikan sebagai partikel-partikel di bawah ukuran 5mm.
Mengatasi dampak potensial mereka pada orang-orang, Dr Bergmann menjelaskan: "Kami tidak tahu apakah plastik akan berbahaya bagi kesehatan manusia atau tidak. Tetapi kami perlu lebih berhati-hati dengan cara kami memperlakukan lingkungan kami."
Para ilmuwan juga menganalisis salju dari lokasi di Jerman dan Swiss. Sampel yang diambil dari beberapa daerah di Jerman menunjukkan konsentrasi yang lebih tinggi dari pada di Kutub Utara.
Para peneliti berpendapat bahwa plastik mikro diterbangkan oleh angin dan kemudian --melalui mekanisme yang tidak sepenuhnya dipahami-- diangkut ke jarak jauh melalui atmosfer.
Partikel-partikel tersebut kemudian "tersapu" keluar dari atmosfer melalui presipitasi, khususnya salju.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada bulan April oleh tim Inggris-Prancis menunjukkan bahwa plastik mikro jatuh dari langit ke Pyrenees Prancis, wilayah lain yang diperkirakan masih asli.
Sebelumnya, kelompok penelitian telah menemukan plastik di atmosfer di Dongguan, China; Teheran, Iran; dan Paris, Prancis.
Adapun dari mana polusi berasal juga tidak ada ketidakpastian.
Oleh karenanya, kehadiran begitu banyak partikel pernis di Kutub Utara adalah teka-teki.
Para peneliti berasumsi bahwa beberapa kontaminasi mungkin berasal dari kapal yang bergesekan dengan es. Tetapi mereka juga berspekulasi bahwa beberapa mungkin telah keluar dari turbin angin.
Fragmen serat mungkin dari pakaian orang, meskipun saat ini tidak mungkin untuk mengatakannya.
Dr Bergmann menjelaskan: "Kita harus bertanya - apakah kita membutuhkan begitu banyak kemasan plastik? Apakah kita membutuhkan semua polimer dalam cat yang kita gunakan? Bisakah kita menghasilkan ban mobil yang dirancang berbeda? Ini adalah masalah penting."
Dr Eldbjørg Sofie Heimstad, dari Institut Penelitian Udara Norwegia, Kjeller, yang tidak terlibat dalam penelitian terbaru, mengatakan kepada BBC bahwa beberapa polusi partikel bersifat lokal dan beberapa berasal dari lokasi yang jauh.
Dia berkata: "Kita tahu bahwa sebagian besar dari apa yang kita analisis di sana dan pengukurannya adalah polusi jangka panjang yang diangkut datang dari (Eropa), dari Asia, dan datang dari seluruh dunia."
"Beberapa bahan kimia ini memiliki sifat yang merupakan ancaman bagi ekosistem, bagi hewan hidup."