Tuesday, June 25, 2019

Rilis Sepekan, Harry Potter: Wizards Unite Raup Rp 15,5 Miliar


PT KONTAK PERKASA FUTURES  - Setelah dirilis 21 Juni lalu, nampaknya gim interaktif Harry Potter: Wizards Unite mendapatkan animo yang besar. Dilaporkan, gim ini meraih USD 1,1 juta atau sekitar Rp 15,5 miliar (Kurs 1 Dolar = Rp 14.095).
Sensor Tower, salah satu marketing intelligence aplikasi smartphone, memprediksi bahwa gim besutan Niantic ini bisa mendapatkan USD 10 juta atau Rp 141 miliar dalam sebulan.
Sebagai perbandingan, Pokemon Go yang sama-sama digarap Niantic, meraih USD 28 juta atau Rp 394,9 miliar selang 4 hari setelah gim rilis dan USD 206 juta atau Rp 2,9 triliun dalam sebulan. Jika dilihat, Harry Potter: Wizards Unite memang masih kalah jauh.
Sementara, sebagian besar pendapatan diraih dari pembelian pemain dengan rincian 88 persen dari Amerika Serikat dan 8 persen dari Inggris. Meski belum dirilis di Jepang dan Korea Selatan, aplikasi gim ini langsung merajai App Store di 28 negara.
Harry Potter: Wizards Unite menawarkan permainan dengan augmented reality (AR) dan GPS. Pemain harus bergerak untuk berinteraksi dengan objek AR seperti monster, points of interestserta penyihir lain.
Dalam gim ini, pemain akan dihadapkan dengan hal-hal berbau sihir dari dunia Harry Potter. Pemain akan berperan sebagai salah satu anggota dari Statute of Secrecy Task Force.
Kelompok ini merupakan bentukan dari Kementerian Sihir Inggris dan Konfederasi Penyihir Internasional untuk mencegah sihir diketahui oleh para Muggle alias non-penyihir.
Nantinya, pemain akan diajak mencari sejumlah artefak, makhluk sihir, termasuk ingatan dari Harry Potter di dunia nyata. Lalu, pemain harus mengucapkan mantra untuk mengembalikan barang tersebut ke dunia sihir.
Pemain dapat mengunjungi lokasi-lokasi tertentu untuk mengisi ulang daya mantra, menyeduh ramuan, dan mengunjungi lokasi yang ada di film atau buku Harry Potter.
Kemungkinan lokasi ini akan mirip dengan Poke Stop di Pokemon Go. Namun dari pratinjau gim yang beredar di internet, gameplay Harry Potter: Wizards Unite terlihat lebih kompleks dari Pokemon Go.
Pemain juga dapat membentuk kelompok penyihir untuk melawan musuh seperti Dementor dan Pelahap Maut. Ada tiga jobs dengan kemampuan dan skill berbeda-beda yang dapat dipilih pemain.
(Tik/Isk)


Monday, June 24, 2019

Bill Gates Menyesal Tak Luncurkan OS Seperti Android Lebih Dulu

KONTAK PERKASA FUTURES - Bill Gates dikenal sebagai salah satu orang paling sukses saat ini dan kreator sistem operasi paling populer di dunia, yakni Windows. Namun bukan berarti dia tidak memiliki kesalahan dalam karir gemilangnya tersebut.
Dalam sebuah wawancara terbaru di ajang Village Global, dia mengungkapkan salah satu kesalahan fatal yang dilakukan Microsoft dan nyatanya masih terus disesali hingga saat ini.
Dikutip dari Independent, Senin (24/6/2019), kesalahan yang dimaksud Gates adalah membiarkan Google merilis Android. Menurutnya, di dunia software terutama untuk platformtertentu menganut sistem winner-takes-all market.
Maksudnya, perusahaan dengan performa apik di bisnis software akan mampu menguasai pasar secara luas.
"Kesalahan terbesar adalah...kesalahan manajemen apa pun yang berhubungan dengan saya sehingga Microsoft tidak seperti Android," tuturnya.
Gates sendiri mengatakan hal itu bukannya tanpa alasan. Sebab sejak lama, Microsoft merupakan perusahaan yang sangat unggul di bidang software, terutama sistem operasi. 
"Itu dia, Android merupakan platform ponsel standar saat ini--non Apple. Sesuatu hal yang sebenarnya wajar dimenangkan oleh Microsoft," tuturnya.
Namun ketika itu, Microsoft memang tidak fokus ke perangkat mobile, utamanya perangkat dengan layar sentuh. Meski menyesal, Bill Gates tetap menyebut Microsoft sebagai perusahaan yang sangat kuat saat ini.
Hanya Gates mengandaikan jika tidak ada kesalahan tersebut, Microsoft akan menjadi 'perusahaan terkemuka', tidak sekadar 'salah satu perusahaan terkemuka'.
Sebelumnya, Presiden dan Chief Legal Officer Microsoft, Brad Smith, menjelaskan penyebab Microsoft gagal memenangkan pertempuran layanan pencarian dan mobile.
Berbagai kasus antitrust (antipakat, kartel) yang melibatkan Microsoft mengganggu perusahaan agar tetap fokus pada produk-produk kunci.
Menurut Smith, masalah tersebut membuat bisnis layanan pencarian sebagai salah satu area yang tidak bisa sukses besar. Masalah tersebut membuat perusahaan harus membayar mahal karena kalah saing dengan produk kompetitor.
"Bill Gates, Steve Ballmer dan para pemimpin engineering di perusahaan kami menghabiskan banyak waktu untuk menyiapkan berbagai hal, bagaimana membela diri mereka, bagaimana mengimplementasikan hal ini, itu, atau lainnya," jelas Smith kepada Kara Swisher dari Recode,seperti dikutip dari Softpedia, Kamis (31/5/2018).
"Namun pada awal 2000-an, kami melewatkan pencarian. Ini bukan satu-satunya yang kami lewatkan."
Swisher juga menyinggung soal mobile sebagai industri lain, yang juga tidak bisa mencapai keberhasilan besar. Microsoft telah menyerah melawan ponsel Android dan iOS, dengan mengalihkan fokusnya pada produk-produk seperti cloud dan layanan lainnya.
Smith kemudian menjelaskan, tidak ada perusahaan yang bisa sukses di semua area pasar. Ia pun menekankan jika Microsof tidak terlibat dalam pertempuran antitrust, perusahaan kemungkinan bisa menjadi pemain yang lebih penting di berbagai sektor seperti pencarian.
"Saya pikir seseorang harus mengakui tidak ada satupun yang bisa mendapatkan semuanya. Tidak ada perusahaan di sini atau dimanapun juga bisa melihat semua tren yang ada, sebelum berkembang," tuturnya.
Microsoft memang tak lagi punya taring di pasar ponsel, tapi bisnis pencarian perusahaan dinilai mengalami perkembangan yang baik. Berdasarkan data terbaru, platform pencarian Bing memiliki lebih dari 20 persen pangsa pasar. Google masih mendominasi bisnis layanan pencarian.

Friday, June 21, 2019

Penyaluran Subsidi LPG di 2020 Bakal Gunakan Kartu


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Pemerintah akan menerapkan penyaluran subsidi Liqufied Petroleum Gas (LPG) secara tertutup pada 2020, sebelumnya metode tersebut telah diuji coba Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto mengatakan, dalam pelaksaan penyaluran subsidi secara tertutup terjadi perubahan mekanisme penyaluran subsidi.
Nantinya subsidi tidak dimasukan langsung ke dalam harga LPG Kilo gram (Kg) seperti saat ini, tetapi diberikan langsung ke masyarakat yang berhak mendapatkan.
"Yang penting masyarakat (tetap) dapat uang subsidi," kata Djoko, di Jakarta, Jumat (21/6/2019).
Djoko melanjutkan, subsidi yang diberikan ke masyarakat ‎berupa uang elektronik yang dimasukan ke dalam kartu. Kartu tersebut akan diisi saldo dengan besaran nominal yang telah ditentukan. Rencananya, penerapan perubahan mekanisme penyaluran subsidi ini akan dilakukan pada tahun depan.
"Subsidi tertutup kan itu. Pakai kartu kan. Insya Allah‎ (diterapkan tahun depan)," tuturnya.
Menurutnya, penerapan penyaluran subsidi tertutup diterapkan secara bertahap, hal ini mengikuti metode penerapan konversi minyak tanah ke LPG 3 kg.
"Kota ya, kan Jabodetabek. Waktu itu, kan LPG kan juga bertahap kan. Pakai metode itu aja," tandasnya.
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), melakukan uji coba penyaluran subsidi Liqufied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg), dengan menggunakan teknologi keuangan biometrik dan voucher elektronik.
Chief of Communications and Partnership Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Ruddy Gobel mengatakan, keseluruhan tahap uji coba sudah selesai.
Tanggal 15 Mei merupakan batas akhir penggunaan manfaat atau transaksi pembelian LPG di toko-toko LPG yang ikut kerjasama, dilanjutkan dengan kegiatan monitoring dan evaluasi sampai 23 Mei 2019.
"Mekanisme yang diujicobakan serta pilihan teknologi yang digunakan dapat berjalan dengan baik," kata Ruddy, di Jakarta, Senin (27/5/2019).
Uji coba penyaluran subsidi LPG 3 kg tertutup, berupa penyaluran subsidi langsung ke penerima melalui beberapa media di antaranya biometrik, voucher dan sidik jari.
Ruddy menyebutkan secara umum gambaran hasil uji coba, masyarakat penerima manfaat cukup mudah dalam melakukan transaksi pembelian. Itu karena hanya membutuhkan sedikit atau bahkan tanpa memerlukan perubahan perilaku.
Agen atau penjual LPG dapat melakukan proses transaksi dengan lancar, untuk setiap penerima manfaat berlangsung rata-rata 2 sampai 3 menit secara keseluruhan mulai dari datang ke toko sampai mengambil LPG.
Untuk proses verifikasi wajah berlangsung tanpa masalah, tapi untuk penggunaan sidik jari butuh waktu lebih lama, untuk metode verifikasi dengan kode voucher juga berlangsung lancar, tapi dalam jumlah yang sedikit terkendala akibat penerima manfaat tidak mengingat nomor PIN.
Prosentasi penyaluran, atau jumlah masyarakat yang melakukan transaksi sampai batas waktu rata-rata 84 persen diseluruh wilayah. Dengan wilayah penyaluran tertinggi di Tomohon sebanyak 96 persen.

Thursday, June 20, 2019

BI Kembali Tahan Bunga Acuan di 6 Persen


PT KONTAK PERKASA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan Juni 2019 Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali menahan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan pada angka 6 persen. BI juga menahan suku bunga Deposit Facility pada angka 5,25 persen dan Lending Facility 6,75 persen.
"Rapat Dewan Gubernur BI pada 19-20 Juni 2019 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day repo" ujar Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, di Kantor BI, Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Bulan ini merupakan kali ketujuh BI menahan suku bunga acuannya pada angka 6 persen. Keputusan tersebut juga sesuai dengan prediksi berbagai pihak.
Head of Sales and Distribution PT Ashmore Asset Management Indonesia, Steven Satya Yudha menuturkan, BI masih tahan suku bunga acuan. BI diperkirakan pertahankan suku bunga acuan ini untuk mempertahankan stabilitas rupiah.
Selain itu, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve juga tetap pertahankan suku bunga acuannya. Steven menuturkan, the Federal Reserve juga baru membuka peluang untuk menurunkan suku bunga acuan meski dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.


Wednesday, June 19, 2019

Aturan Insentif Pengurangan Pajak di Atas 100 Persen Segera Terbit

PT KONTAK PERKASA FUTURES - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko bidang perekonomian) menyatakan skema insentif pajak super deduction tax  atau pengurangan pajak di atas 100 persen tak lama lagi bakal segera diimplementasikan.
Model pengurangan pajak hingga di atas 100 persen itu aturannya kini tinggal ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir menyampaikan, sejauh ini aturan tersebut sudah ditandatangani oleh lima kementerian. Hanya saja tinggal menunggu presiden untuk menandatangani draf aturan tersebut.
"Super deduction lagi ditunggu mau ditandatangani presiden. Belum ditandatangani, sudah di meja. Mungkin enggak terlalu lama lagi karena sudah di paraf oleh 5 menteri," kata dia saat ditemui di DPR RI, Jakarta, Rabu (19/6/2019).
Sebagai gambaran, super deduction tax merupakan insentif pajak yang diberikan dengan memperbesar faktor pengurang pajak penghasilan (PPh) agar PPh yang dibayarkan badan usaha lebih kecil.
Insentif fiskal ini rencananya diberikan kepada industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi, serta melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan (litbang) untuk menghasilkan inovasi.
"Intinya super deduction itu untuk vokasi. Jadi sebenernya yang Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) ada 3. Pertama itu terkait dengan super deduction untuk vokasi, terus untuk litbang, penelitian dan pengembangan, kalau yang vokasi sudah 100 persen on top 100 persen dapat lagi 100 persen ya sebagai kurang biaya jadi dapat 200 persen," ujar dia.
Kendati demikian, Iskandar belum berani memastikan kapan aturan tersebut segera diterbitkan dan ditandatangani oleh Presiden. "Tidak tahu saya coba tanya sama Menteri Sekretariat Negara," pungkasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com

Tuesday, June 18, 2019

Canggih, Mobil Kijang Jadul Diubah Jadi Kendaraan Listrik


PT KONTAK PERKASA FUTURES - Siapa yang menyangka kalau mobil kijang jadul ini dapat diubah menjadi sebuah mobil listrik? LIPI berhasil menciptakan sebuah penemuan baru yang diberi nama Konversi Kijang Lisrik.
Mobil Kijang Super tahun 1990-an yang menggunakan BBM sebagai bahan bakarnya ini, dijadikan penelitian oleh para peneliti di LIPI.
Menurut informasi yang dikutip dari situs web LIPI, Selasa (18/6/2019), mobil ini diubah menjadi mobil listrik dan berpotensi menggantikan mesin penggerak kendaraan yang menggunakan BBM disektor transportasi darat.
Spesifikasi mobil Kijang ini berbeda dengan spesifikasi dari bawaan mobil sebelumnya. Terdapat perubahan-perubahan agar mobil ini berhasil menjadi mobil listrik.
Perubahan tersebut di antaranya tegangan yang digunakan sebesar 96 volt dan mempunyai tiga fase induksi motor.
Tenaga yang dihasilkan lebih besar yaitu 52 PS, di mana maksimal kecepatannya 6500 rpm dengan torsi 156 nm dan kontrol sebesar 96 volt/550 ampere.
Mobil ini memerlukan charger atau sistem pengisian dengan menggunakan tegangan 96 volt/25 ampere dengan kemampuan 120 km/jam dan untuk jarak tempuh sekali pengisian baterai yaitu sebesar 75 km.
Bukan hanya spesifikasinya yang diubah, mobil lisrik ini mempunyai keunggulan yang memberikan dampak positif bagi lingkungan serta penggunaanya.
Beberapa di antaranya ramah lingkungan dan efisiensi penggunaan energi dua kali lebih efisien dibandingkan dengan kendaraan berbasis motor baker (mesin konvensional), serta menurunkan biaya perawatan dan operasional.
(Linda Fahira Putri/Isk)

Monday, June 17, 2019

Pemerintah Target Investasi Tumbuh 7,4 Persen di 2020

PT KONTAK PERKASA  - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menghadiri rapat kerja dengan komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Rapat kerja tersebut terkait penjelasan pemerintah mengenai asumsi dasar kerangka asumsi ekonomi makro yang akan dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani menargetkan pertumbuhan investasi sebesar 7 persen hingga 7,4 persen di 2020.
"Kami untuk dukung asumsi pertumbuhan ekonomi 5,3 persen hingga 5,6 persen, dengan investasi tumbuh 7 hingga 7,4 persen," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/6).
Sri Mulyani melanjutkan, pertumbuhan investasi selama ini belum pernah double digit atau dua angka. Pada tahun 1980, investasi pernah tumbuh tinggi saat tren industrialisasi mencapai kinerja terbaik namun belum menyentuh angka 10 persen.
"Dari sisi investasi tumbuhnya relatif di bawah. Tahun 80-an sentuh angka 8,7 persen tapi lebih tinggi tahun 90 hingga 2000 dimana tren deindustrialisasi tumbuhnya cukup tinggi tapi tetap tidak di atas 7 persen," jelasnya.
Sementara itu, untuk tahun ini pemerintah masih optimistis pertumbuhan investasi capai 7 persen walaupun kondisi ekonomi global terus bergejolak.
"2019 dengan asumsi 7 persen dan kita lihat 2018 mendekati 6,9 persen. Kita waspada 2019 pertumbuhan ekonomi melemah terutama di PMTB," tandas Sri Mulyani.
 
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com